Pentingnya Teknik Pengambilan Sampel Darah Kapiler dalam Uji Hemoglobin

Table of Contents

 

Ilustrasi Proses Pengambilan Sampel Darah Kapiler (fingerstick). (Foto : clpmag.com)

INFOLABMED.COM - Pengambilan sampel darah kapiler (fingerstick) semakin populer di seluruh dunia, terutama dengan meningkatnya ketersediaan uji point-of-care (POC) yang merupakan salah satu area tercepat dalam bidang laboratorium medis. 

Selain digunakan untuk POC testing, pengambilan sampel darah kapiler dengan menusuk kulit juga sering digunakan untuk mendapatkan volume darah kecil untuk uji laboratorium karena minim nyeri, kurang invasif, dan dapat dilakukan dengan cepat dan mudah.

Faktor-faktor yang Dapat Mempengaruhi Pengukuran Hemoglobin

1. Perbedaan Gender dan Rentang Normal Hemoglobin:

   • Untuk hasil fingerstick, nilai hemoglobin vena yang diharapkan pada wanita 0,5 hingga 0,8 g/dL lebih rendah daripada pada pria.
   • Rentang normal hemoglobin umumnya 12,0–15,0 g/dL untuk wanita dan 13,0–17,0 g/dL untuk pria.

2. Variabilitas Hemoglobin Selama Kehamilan:

   • Konsentrasi hemoglobin menurun selama trimester pertama kehamilan dan mencapai titik terendah selama trimester kedua sebelum mulai naik kembali selama trimester ketiga.

3. Sumber Sampel dan Lokasi Pengambilan Sampel:

   • Darah kapiler memiliki konsentrasi hemoglobin lebih tinggi daripada darah vena, terutama pada wanita dan pria dengan kekurangan zat besi parah.
   • Pengambilan sampel darah dari telinga menghasilkan nilai yang lebih tinggi daripada dari darah vena dan fingerstick.

4. Penggunaan Tourniquet dan Posisi Tubuh:

   • Penggunaan tourniquet lebih dari 30 detik meningkatkan nilai hemoglobin vena.
   • Posisi tubuh juga mempengaruhi konsentrasi hemoglobin.

5. Variasi Diurnal dan Pengaruh Faktor Lingkungan Lainnya:

   • Konsentrasi hemoglobin cenderung lebih tinggi di pagi hari dan berkurang sepanjang hari.
   • Perubahan ketinggian tempat juga memengaruhi konsentrasi hemoglobin.

Teknik Pengambilan Sampel Darah Kapiler yang Benar

1. Pemilihan Lancet dan Lokasi Puncture:

   • Lancet harus menusuk cukup dalam untuk memastikan aliran darah yang memadai.
   • Pemilihan jari tengah atau jari cincin disarankan untuk menghindari jari indeks dan ibu jari.

2. Pembersihan dan Disinfeksi:

   • Setelah pembersihan dan disinfeksi, situs tusukan harus kering sepenuhnya untuk menghindari pembacaan yang salah.

3. Waktu dan Aliran Darah yang Penting:

   • Wiping away tetesan pertama-tiga setelah tusukan menggunakan kasa bersih.
   • Darah yang diambil setelah 30-45 detik memiliki akurasi tertinggi.

Pelatihan dan Praktek Operator yang Efektif

1. Pelatihan Operator yang Efektif:

   • Operator yang mengambil sampel darah harus dilatih dengan baik dan terus menerus untuk menghindari kesalahan preanalitik.

2. Peran Perangkat POC dalam Mendukung Praktek Terbaik:

   • Perangkat POC yang mudah digunakan diperlukan untuk mendukung praktik terbaik pengukuran hemoglobin.
   • Perangkat POC yang sederhana dan dapat dipahami mengurangi peluang kesalahan pengguna dan kebutuhan pengujian ulang.

Pengukuran hemoglobin menggunakan uji POC dapat memberikan hasil yang akurat di berbagai pengaturan, termasuk situasi klinis akut, lapangan, atau lokasi dengan sumber daya terbatas. 

Penting untuk memahami faktor-faktor fisiologis yang memengaruhi pengukuran hemoglobin dan mengikuti praktik standar dalam pengambilan sampel darah kapiler.

 Dengan melakukan ini, pengukuran hemoglobin dapat dilakukan dengan dapat diandalkan dalam berbagai pengaturan POC.***

Referensi:

• Ernst DJ, dkk. Procedures and Devices for the Collection of Diagnostic Capillary Blood Specimens. Clinical and Laboratory Standards Institute, 2008.
• World Health Organization. Haemoglobin concentrations for the diagnosis of anaemia and assessment of severity, 2011.