Mengenal Balantidiasis: Infeksi Protozoa yang Menyebabkan Gangguan Usus

Table of Contents

 

Mengenal Balantidiasis: Infeksi Protozoa yang Menyebabkan Gangguan Usus
Foto : icliniq.com

INFOLABMED.COM - Balantidiasis, atau yang dikenal juga sebagai balantidiosis, adalah infeksi usus besar dengan Balantidium coli, protozoa bersilia yang merupakan protozoa terbesar yang menginfeksi manusia.

 B. coli diketahui bersifat parasit pada kolon, dan babi mungkin menjadi reservoir utamanya.

Apa itu Balantidiasis?

Balantidiasis merupakan penyakit zoonosis yang ditularkan dari babi ke manusia dan primata non-manusia melalui rute fekal-oral. 

Manusia dapat terinfeksi melalui air dan makanan yang terkontaminasi dengan tinja babi atau manusia. 

Penularan dari manusia ke manusia juga mungkin terjadi. Babi yang terinfeksi biasanya tidak menunjukkan gejala, sementara manusia dapat tetap tanpa gejala atau mengalami disentri.

Patofisiologi

B. coli ada dalam bentuk trofozoit dan sista dan biasanya menginfeksi usus besar, dari sekum hingga rektum. 

Trofozoit berkembang biak dengan pembelahan biner dan konjugasi, dan mereka hidup dari bakteri. 

Manusia mengonsumsi sista infektif, yang kemudian bermigrasi ke usus besar, sekum, dan ileum terminal. 

Organisme tersebut utamanya tinggal di lumen tetapi juga dapat menembus mukosa dan menyebabkan luka.

Epidemiologi

Balantidiasis ditemukan di seluruh dunia dan memiliki prevalensi keseluruhan sekitar 1%. 

Epidemik balantidiasis pernah terjadi di rumah sakit jiwa di Amerika Serikat. 

Di India, kasus infeksi B. coli dari sapi, babi, dan tikus, antara lain, pernah dilaporkan. Sedikit kasus infeksi B. coli pada manusia dilaporkan di India.

Manifestasi Klinis dan Diagnosis

B. coli umumnya menyebabkan infeksi asimtomatik dan self-limiting. 

Manifestasi klinis balantidiasis berkisar dari gejala ringan hingga parah. 

Tuan rumah asimtomatik berfungsi sebagai reservoir infeksi di masyarakat. 

Orang dengan infeksi kronis biasanya mengalami diare, kram, nyeri perut, dan halitosis. 

Infeksi balantidiasis yang fulminan ditandai dengan tinja berdarah dan lendir yang sering.

Penatalaksanaan dan Pencegahan

Penatalaksanaan balantidiasis terutama melibatkan pemberian antibiotik seperti tetrasiklin. 

Pencegahan infeksi B. coli melibatkan praktek sanitasi yang baik, termasuk mencuci tangan dengan benar dan memastikan pasokan air bersih.

Balantidiasis adalah penyakit infeksius yang disebabkan oleh protozoa Balantidium coli.

 Meskipun infeksi ini umumnya asimtomatik, beberapa kasus dapat menyebabkan gejala yang parah. 

Pencegahan melalui sanitasi yang baik dan pengobatan dengan antibiotik merupakan langkah-langkah penting dalam mengendalikan penyakit ini.***

Imaduddin Badrawi, S.Tr.AK
Imaduddin Badrawi, S.Tr.AK Founder www.infolabmed.com, tim penulis buku "Pedoman Teknik Pemeriksaan Laboratorium Klinik Untuk Mahasiswa Teknologi Laboratorium Medik". Aktif menulis di https://www.atlm-edu.id/, https://www.indonewstoday.com/, dan https://kumparan.com/catatan-atlm. Untuk kerjasama bisa melalui e mail : imadanalis@gmail.com

Post a Comment