Uji Cytomegalovirus (CMV)

Table of Contents

 

Foto : Jarun011 by Canva

INFOLABMED.COM - Cytomegalovirus (CMV) adalah jenis virus umum yang termasuk dalam keluarga herpes. 

Uji CMV mencari tanda-tanda virus dalam darah, dahak, atau cairan tubuh lainnya. Meskipun CMV tidak menyebabkan masalah kesehatan bagi sebagian besar orang, virus ini dapat berbahaya bagi bayi baru lahir dan orang dengan gangguan sistem kekebalan. 

Apa itu Uji Cytomegalovirus (CMV)?

CMV adalah virus dalam keluarga herpes, sering kali menyerupai cacar air dan mononukleosis (mono).

Infeksi CMV sangat umum, dengan lebih dari setengah orang dewasa di Amerika Serikat terpapar CMV pada suatu waktu dalam hidup mereka. 

Setelah infeksi awal, virus tetap berada di dalam tubuh sepanjang hidup Anda. Sebagian besar waktu, virus tetap tidak aktif. 

Namun, dapat menjadi aktif kembali dalam situasi tertentu seperti stres atau masalah sistem kekebalan.

Risiko Infeksi Uji Cytomegalovirus (CMV)

Pada orang sehat, infeksi CMV biasanya menyebabkan penyakit mirip flu atau bahkan tidak menimbulkan gejala sama sekali. 

Namun, bagi orang dengan sistem kekebalan yang lemah akibat kondisi seperti HIV atau kanker, CMV dapat berbahaya. 

Pada wanita hamil dengan infeksi CMV aktif, virus dapat ditularkan ke janin dan menyebabkan masalah serius seperti gangguan pendengaran, masalah penglihatan, dan kelainan lainnya.

Manfaat Uji Cytomegalovirus (CMV)

Uji CMV dilakukan untuk mendeteksi infeksi CMV saat ini, yang diaktifkan kembali, atau yang sudah lalu pada orang yang berisiko komplikasi kesehatan. 

Kelompok risiko termasuk orang dengan sistem kekebalan yang lemah, mereka yang baru saja menjalani transplantasi organ, wanita hamil dengan gejala infeksi CMV, dan bayi baru lahir dengan gejala infeksi.

Jenis Uji Cytomegalovirus (CMV)

1. Uji Darah: Metode paling umum untuk menguji CMV pada orang dewasa.

   • Seorang profesional kesehatan akan mengambil sampel darah dari urat di lengan menggunakan jarum kecil.

2. Uji Cairan Serebrospinal (CSF): Melibatkan pengambilan sampel cairan serebrospinal melalui puncture tulang belakang.

   • Pemberian obat bius dilakukan sebelum menyuntik jarum ke punggung bawah.

3. Uji Dahak (Sputum): Melibatkan pemberian sampel dahak yang dihasilkan saat batuk.

   • Profesional kesehatan akan meminta pasien untuk bernapas dalam-dalam dan batuk ke dalam wadah khusus.

4. Biopsi: Pengambilan sampel kecil jaringan untuk pengujian.

   • Bisa dilakukan dengan jarum atau alat bedah khusus.

5. Amniosentesis: Dilakukan pada wanita hamil untuk mendeteksi infeksi CMV pada janin.

   • Jarum tipis dimasukkan ke dalam perut untuk mengambil cairan amnion.

Persiapan dan Risiko Uji Cytomegalovirus (CMV)

• Tidak diperlukan persiapan khusus untuk uji darah atau uji dahak.
• Pada uji serebrospinal, mungkin perlu buang air kecil terlebih dahulu.
• Risiko umum termasuk sedikit rasa sakit atau memar pada tempat jarum dimasukkan.

Arti Hasil Uji Cytomegalovirus (CMV)

Hasil uji dapat menunjukkan apakah Anda terinfeksi CMV, tetapi tidak dapat menentukan apakah itu infeksi saat ini, masa lalu, atau yang diaktifkan kembali. 

Jika ada gejala atau faktor risiko seperti gangguan sistem kekebalan, penyedia layanan kesehatan dapat melakukan uji tambahan untuk diagnosis dan perencanaan pengobatan.

Informasi Tambahan tentang Uji Cytomegalovirus (CMV)

Uji CMV termasuk dalam panel TORCH, sekelompok uji darah yang digunakan untuk menyaring bayi baru lahir dan terkadang wanita hamil untuk infeksi seperti Toxoplasmosis, Rubella, Cytomegalovirus, dan Herpes Simplex Virus. Diagnosa dan pengobatan dini dapat mencegah masalah kesehatan serius pada bayi.

Meskipun CMV umum di antara orang dewasa, pemahaman tentang uji CMV sangat penting, terutama untuk mereka yang berisiko komplikasi. 

Dengan mendeteksi infeksi secara dini, tindakan pencegahan dan pengobatan dapat diambil untuk melindungi kesehatan. 

Diskusikan hasil uji CMV dengan penyedia layanan kesehatan Anda untuk pemahaman yang lebih baik.***