Pengantar dan Panduan Widal Test: Pengenalan, Prinsip, Prosedur, Interpretasi, dan Batasannya

Table of Contents

 

Pemeriksaan Widal
Ilustrasi Pemeriksaan Widal. (Foto : Md Saiful Islam Khan by Canva)

INFOLABMED.COM - Widal Test, yang ditemukan oleh Georges Ferdinand Widal pada tahun 1896, adalah sebuah uji aglutinasi yang mendeteksi keberadaan serum aglutinin (H dan O) pada penderita demam tifoid dan paratifoid. 

Artikel ini akan membahas pengantar, prinsip, prosedur, interpretasi, dan batasan Widal Test.

Pengantar Widal Test

Widal Test adalah uji aglutinasi yang dapat digunakan sebagai alat diagnostik untuk demam tifoid, terutama di daerah endemis di mana fasilitas untuk kultur bakteri tidak tersedia. 

Uji ini berfokus pada deteksi aglutinin (H dan O) dalam serum pasien sebagai respons terhadap bakteri Salmonella Typhi dan Paratyphi.

Prinsip Widal Test

Prinsip dasar Widal Test adalah bahwa jika ada antibodi homologus dalam serum pasien, itu akan bereaksi dengan antigen yang sesuai dalam reagen dan menghasilkan penggumpalan yang terlihat pada kartu uji dan aglutinasi dalam tabung. 

Antigen yang digunakan dalam uji ini adalah antigen "H" dan "O" dari Salmonella Typhi serta antigen "H" dari S. Paratyphi.

Prosedur Widal Test

Metode uji melibatkan teknik slide, metode semi-kwantitatif, dan metode tabung standar. 

Slide test melibatkan pemberian serum pasien dan antigen pada lingkaran reaksi, diikuti dengan pengamatan untuk aglutinasi.

 Metode tabung standar melibatkan serangkaian tabung dengan dilusi serum dan penambahan antigen, diikuti dengan inkubasi dan pengamatan aglutinasi.

Interpretasi Widal Test

  • Slide Test: Aglutinasi adalah hasil positif, dan jika reaksi positif teramati dengan 20 ul sampel uji, itu menunjukkan adanya tingkat antibodi yang klinis signifikan dalam serum pasien. Tidak adanya aglutinasi menunjukkan ketiadaan antibodi yang klinis signifikan.

  • Metode Tabung: Titik serum pasien dengan menggunakan suspensi antigen Widal test memberikan dilusi tertinggi yang menghasilkan aglutinasi yang terlihat. Contoh: Jika hasilnya 1:160 atau lebih tinggi untuk aglutinasi O dan 1:200 atau lebih tinggi untuk aglutinasi H, itu dianggap sebagai infeksi aktif yang klinis signifikan.

Batasan Widal Test

  • Uji ini memakan waktu, dan ketika diagnosis sudah tercapai, seringkali terlambat untuk memulai regimen antibiotik.
  • Interpretasi Widal Test sebaiknya dilakukan dengan mempertimbangkan titer dasar dalam populasi lokal yang sehat.
  • Widal Test dapat memberikan hasil positif palsu pada pasien yang telah divaksinasi sebelumnya atau mengalami infeksi sebelumnya dengan S. Typhi.

Penting untuk diingat bahwa Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menyarankan agar tidak terlalu bergantung pada Widal Test karena berbagai faktor yang dapat memengaruhi hasilnya.

Widal Test tetap menjadi alat diagnostik yang berguna dalam mengidentifikasi demam tifoid dan paratifoid, tetapi harus digunakan dengan hati-hati dan dipertimbangkan bersamaan dengan gejala klinis dan tes tambahan. 

Konsultasikan hasil uji dengan profesional kesehatan untuk diagnosis yang akurat dan perawatan yang tepat.***

Infolabmed
Infolabmed infolabmed.com merupakan kanal informasi tentang Teknologi Laboratorium Medik meliputi Materi Kuliah D3 dan D4, Informasi Seminar ATLM, Lowongan Kerja. Untuk dukung website infolabmed tetap aktif silahkan ikut berdonasi melalui DANA = 085862486502.

Post a Comment