Standar Etika untuk Pengungkapan Hasil Tes Harus Ditaati Secara Ketat

Table of Contents

 

INFOLABMED.COM - Dalam tahun 1996, Health Insurance Portability and Accountability Act (HIPAA) disahkan. 

Tujuannya adalah untuk meningkatkan perawatan kesehatan setiap individu dengan memastikan kemampuan setiap orang untuk memperoleh perawatan kesehatan yang wajar, serta memberikan akses dan perlindungan terhadap informasi perawatan kesehatannya.

 Sebagai tanggapan terhadap mandat HIPAA, Kementerian Kesehatan dan Layanan Manusia menerbitkan Standar Privasi Informasi Kesehatan Individu yang Dapat Diidentifikasi (Aturan Privasi) pada Desember 2000, yang mulai berlaku pada 14 April 2001.

Kepatuhan dengan Aturan Privasi

Aturan Privasi menetapkan standar nasional untuk perlindungan informasi kesehatan individu. 

Kepatuhan terhadap aturan ini sangat penting ketika memberikan hasil tes diagnostik. Aturan Privasi umumnya memberikan hak kepada pasien untuk memeriksa dan mendapatkan salinan rekam kesehatan mereka sendiri, serta untuk meminta koreksi. 

Aturan ini membatasi siapa yang dapat mengakses hasil tes diagnostik. Informasi mengenai hasil tes hanya dapat diberikan kepada pasien dan orang yang diindikasikan oleh pasien (melalui tanda tangan). 

Hanya pekerja kesehatan yang memiliki hubungan penyedia dengan pasien yang dapat mengakses hasil tes pasien.

Pemerintah federal bertanggung jawab untuk menegakkan undang-undang ini, dan pelanggaran dapat mengakibatkan penuntutan pidana dan perdata. 

Denda dapat dikenakan kepada individu maupun organisasi kesehatan. Sanksi untuk pelanggaran undang-undang ini mencakup denda hingga $250.000 dan hukuman penjara hingga 10 tahun.

Konsekuensi Aturan Privasi Terhadap Pengungkapan Hasil Tes

Sebagai hasil dari Aturan Privasi, hasil tes tidak diberikan melalui telepon kepada pasien. Hasil, baik normal maupun tidak, tidak pernah ditinggalkan di “answering machines.” 

Hasil tidak dapat diberikan kepada keluarga atau teman kecuali dengan persetujuan tertulis. Pembatasan ini termasuk memberikan hasil tes kepada pasangan, orang tua anak dewasa, saudara, atau anak-anak.

 Jika pasien datang ke laboratorium atau area klinis, biasanya diperlukan identifikasi foto untuk mengonfirmasi identitasnya dan memverifikasi tanda tangannya pada formulir Izin Pengungkapan Informasi.

Aturan Privasi tidak menghapuskan peraturan negara bagian yang mempengaruhi pelaporan hasil tes. 

Sebagai contoh, di sebagian besar negara bagian, hasil HIV hanya diberikan kepada dokter/penyedia yang memesan dan tidak disediakan oleh laboratorium kepada pasien. 

Kepatuhan terhadap Aturan Privasi adalah bagian yang sangat penting dari pengujian diagnostik dan pendidikan pasien. 

Dampak hasil tes yang tidak normal terhadap pasien harus selalu dihargai, dan dukungan harus diberikan.

Penafsiran yang Berpengetahuan tentang Hasil Tes Diagnostik

Pengetahuan tentang implikasi berbagai hasil tes dan pemahaman proses penyakit sama pentingnya dengan keterampilan komunikatif yang diperlukan untuk memberi tahu pasien dan keluarganya. 

Dokumentasi singkat hasil tes mungkin diperlukan sebelum hasil "resmi" dimasukkan ke dalam catatan pasien. Kembali, pemahaman menyeluruh tentang tes sangat penting. 

Tindak lanjut yang memadai sama pentingnya dengan semua faktor yang disebutkan sebelumnya untuk pengujian diagnostik yang berhasil. 

Pasien harus diberi pendidikan tentang perawatan di rumah, kunjungan dokter berikutnya, dan opsi pengobatan.

Pentingnya Penafsiran yang Berpengetahuan

Penafsiran yang berpengetahuan tentang hasil tes diagnostik adalah kunci untuk kolaborasi efektif di antara penyedia layanan kesehatan agar perawatan pasien yang paling efisien dapat diberikan.

 Keselamatan dan keberhasilan pengujian diagnostik sering bergantung pada perawat dan profesional kesehatan lainnya.

 Keselamatan pasien dan profesional kesehatan bergantung pada pembuatan pedoman praktik dan standar perawatan. 

Ini dapat dikembangkan secara efektif hanya dengan pemahaman menyeluruh tentang laboratorium dan pengujian diagnostik.***

Sumber : Mosby's Pagana. Manual of Diagnostic and Laboratory Test Fifth Edition.