Uji Rivalta, Prosedur, Prinsip dan Interpretasi Hasil

Table of Contents

 

Uji Rivalta, Prosedur, Prinsip dan Interpretasi Hasil

INFOLABMED.COM - Uji Rivalta adalah uji biokimia yang murah yang membedakan eksudat dari transudat.

 Uji Rivalta ini pertama kali diciptakan oleh Rivalta, seorang peneliti asal Italia pada tahun 1900. Uji ini juga digunakan dalam mendiagnosis Feline Infectious Peritonitis (FIP) pada kucing.

Uji ini tidak boleh disamakan dengan tes Pandy yang mengukur kadar protein yang tinggi dalam cairan serebrospinal.

Beberapa infeksi dapat menyebabkan penumpukan cairan di berbagai bagian tubuh, seperti asites (perut), efusi pleura (paru-paru), atau efusi perikardium (jantung).

Uji Rivalta membantu mengidentifikasi jenis infeksi dengan menentukan jumlah protein dalam cairan. Transudat memiliki konsentrasi protein yang lebih rendah dibandingkan eksudat.

Pada manusia, beberapa penyakit dapat menyebabkan penumpukan cairan di berbagai organ. Uji ini membantu menentukan konsentrasi protein dalam cairan yang terakumulasi, yang membantu dalam diagnosis diferensial.

Penumpukan cairan yang disebabkan oleh tuberkulosis dan kanker memiliki kandungan protein yang lebih tinggi (eksudat), sementara yang disebabkan oleh gagal hati atau gagal jantung memiliki kandungan protein yang lebih rendah (transudat).

Uji Rivalta adalah uji yang ekonomis dan membantu membedakan transudat dari eksudat.

Prinsip Uji Rivalta

Prinsip uji Rivalta bergantung pada pembentukan endapan ketika efusi ditambahkan ke asam asetat. Hal ini membantu membedakan apakah cairan tersebut adalah eksudat atau transudat. Eksudat memiliki konsentrasi protein yang lebih tinggi dibandingkan transudat.

Konsentrasi protein yang lebih rendah akan larut dalam larutan asam asetat yang digunakan dalam uji Rivalta, sementara konsentrasi yang lebih tinggi tidak akan larut. Ini memungkinkan untuk membedakan transudat dan eksudat berdasarkan konsentrasi protein dalam sampel cairan yang diuji.

Cara Kerja Uji Rivalta

  1. Tuangkan 8 mL air suling ke dalam botol reagen berkapasitas 10 mL.
  2. Tambahkan satu tetes asam asetat (cuka 98%) dan aduk hingga merata.
  3. Dengan hati-hati, letakkan satu tetes efusi di permukaan larutan. JANGAN DIADUK.
  4. Pegang persiapan tersebut di depan latar belakang yang gelap dan catat penampilan tetes tersebut.

Interpretasi Uji Rivalta

  • NEGATIF :  jika tetes tersebut larut ke dalam reagen dan tetap jernih. 
  • POSITIF : Jika tetes tersebut mempertahankan bentuknya, turun perlahan ke dasar, atau tetap menempel di permukaan
Kesimpulan

Uji Rivalta adalah alat berharga untuk membedakan antara transudat dan eksudat. Uji Rivalta ini adalah uji sederhana, ekonomis, dan dapat dengan mudah dilakukan di praktek pribadi atau dalam pengaturan dengan sumber daya terbatas. 

Dengan memahami prinsip, prosedur, dan interpretasi uji Rivalta, para klinisi dapat menggunakannya untuk membantu menegakkan diagnosis pada beberapa penyakit tertentu.

Sumber : LaboratoryIntern

Infolabmed
Infolabmed infolabmed.com merupakan kanal informasi tentang Teknologi Laboratorium Medik meliputi Materi Kuliah D3 dan D4, Informasi Seminar ATLM, Lowongan Kerja. Untuk dukung website infolabmed tetap aktif silahkan ikut berdonasi melalui DANA = 085862486502.

Post a Comment