Pemeriksaan CK-NAC; Prinsip, Sampel, Nilai Normal, dan Limitasi

Table of Contents

INFOLABMED.COM - Dalam dunia medis, Creatine Kinase atau disingkat CK-NAC adalah sebuah enzim yang penting untuk mengukur kerusakan pada otot tubuh. 

Oleh karena itu, kita akan membahas apa itu CK-NAC, bagaimana cara pengukurannya, dan faktor-faktor yang dapat memengaruhi hasil tes ini.

Apa itu CK-NAC?

Creatine Kinase (CK) adalah sejenis enzim yang umumnya ditemukan dalam otot rangka, otot jantung, otak, dan jaringan otot lainnya. 

Jumlah CK yang kecil dapat ditemukan dalam darah, dan sumber utamanya berasal dari otot rangka. 

Konsentrasi CK dalam darah dapat meningkat sebagai akibat dari kerusakan otot tubuh atau gangguan dalam produksi energi otot, seperti pada kasus miosit, yang merupakan peradangan pada otot.

Prinsip Pemeriksaan CK-NAC

Pemeriksaan CK-NAC dilakukan menggunakan metode enzimatik yang pertama kali dijelaskan oleh Oliver, dimodifikasi oleh Rosalki, dan kemudian oleh Szasz. 

Metode ini berfungsi dengan mengubah kreatin fosfat menjadi kreatin dan ATP. Selain itu, D-Glukosa dikonversi menjadi ATP, dan G-6-Fosfat diubah menjadi 6-Fosfogluconate. 

Peningkatan dalam penyerapan cahaya pada panjang gelombang 340 nm, yang proporsional dengan aktivitas CK dalam sampel, diukur untuk menentukan hasil tes.

Stabilitas dan Penyimpanan

Untuk menjaga stabilitas reagen CK-NAC, disarankan untuk menyimpannya di tempat yang terlindung dari cahaya dan tertutup rapat pada suhu 2-8°C. 

Ketika reagen disimpan dan digunakan sesuai petunjuk, reagen ini memiliki stabilitas yang baik. Reagen yang belum dibuka dapat disimpan hingga tanggal kedaluwarsa yang tertera pada label kit.

Setelah dibuka, reagen yang dipisahkan tetap stabil setidaknya selama 3 bulan. Reagen yang keruh sebaiknya dibuang.

Pengumpulan dan Penanganan Sampel

Sampel yang digunakan untuk pemeriksaan CK-NAC adalah serum yang tidak hemolisis (tidak pecahnya sel darah merah). 

Hindari penggunaan antikoagulan seperti heparin, EDTA, sitrat, atau fluoride. Lindungi sampel dari cahaya dan simpan dalam wadah tertutup rapat untuk mencegah kehilangan CO2.

Penambahan tiol (senyawa sulfur yang mengandung gugus sulfhidril) tidak diperlukan. Aktivitas CK stabil dalam serum selama:

• 4 hingga 8 jam pada suhu ruangan
• 1 hingga 2 hari pada suhu 2-8°C
• 1 bulan pada suhu -20°C

Nilai Normal CK-NAC

Aktivitas CK dalam serum dipengaruhi oleh usia, jenis kelamin, asal usul, kegemukan, aktivitas fisik dan faktor genetik lain yang kurang diketahui.

Rentang Normal dapat bergantung pada pengujian dan Instrumen.

Setiap laboratorium harus menetapkan rentang normalnya sendiri untuk populasi yang dilayaninya.

Batasan dan Gangguan

Sebaiknya hindari penggunaan sampel yang mengalami hemolisis (pecahnya sel darah merah), karena beberapa enzim dan produk intermediate yang dilepaskan oleh eritrosit dapat mengganggu reaksi pemeriksaan. 

Selain itu, beberapa faktor dapat mengganggu hasil pemeriksaan CK-NAC, seperti turbiditas (keruh), asam askorbat, bilirubin total, bilirubin langsung, hemoglobin, dan glukosa. Nilai-nilai yang memengaruhi hasil tes telah ditentukan sebagai berikut:

• Turbiditas: Tidak ada gangguan hingga 0.295 abs
• Asam askorbat: Tidak ada gangguan hingga 2390 mg/dL
• Bilirubin total: Gangguan negatif mulai dari 228 µmol/L
• Bilirubin langsung: Tidak ada gangguan hingga 486 µmol/L
• Hemoglobin: Gangguan negatif mulai dari 19 µmol/L
• Glukosa: Tidak ada gangguan hingga 990 mg/dL

Demikianlah, pemeriksaan CK-NAC adalah metode yang berguna untuk memantau kesehatan otot dan mendeteksi adanya kerusakan pada otot tubuh. 

Pemeriksaan ini membantu dokter untuk mendiagnosis berbagai kondisi medis, terutama yang berkaitan dengan kerusakan otot dan jaringan otot lainnya.

Sumber :

1. Biolabo. (2023). CK-NAC. Maizy;France
2. Randox. CK-NAC. Diakses tanggal 8 November 2023. Link: https://www.randox.com/ck-nac/