Meiosis: Proses Pembelahan Sel yang Mendukung Reproduksi Makhluk Hidup

Table of Contents

 

Meiosis Proses Pembelahan Sel yang Mendukung Reproduksi Makhluk Hidup

INFOLABMED.COM - Meiosis adalah  jenis pembelahan sel yang sangat penting dalam proses reproduksi seksual pada organisme. 

Pembahasan meiosis ini kita akan menjelaskan secara rinci tentang meiosis, bagaimana meiosis berbeda dari mitosis,  serta mengapa meiosis penting dalam pembentukan sel telur dan sperma. 

Pemahaman yang mendalam tentang meiosis  sangat penting untuk menghargai kompleksitas reproduksi seksual dan bagaimana organisme mewarisi sifat-sifat genetik dari orang tua mereka.

Perkenalan kepada Meiosis

Meiosis adalah  proses pembelahan sel yang mengurangi jumlah kromosom dalam sel induk menjadi setengahnya dan menghasilkan empat sel gamet. 

Proses ini diperlukan untuk membentuk sel telur dan sperma  yang kemudian digunakan dalam reproduksi seksual. 

Saat sperma dan sel telur bergabung untuk membentuk satu sel,  jumlah kromosom dipulihkan pada keturunan.

Meiosis Dimulai dengan Sel Induk Diploid

Meiosis dimulai dengan sel induk yang bersifat diploid,  artinya sel tersebut memiliki dua salinan dari setiap kromosom. 

Sel induk mengalami satu putaran replikasi DNA  diikuti oleh dua siklus pembelahan inti yang terpisah. 

Hasil akhirnya adalah empat sel anak yang bersifat haploid,  yang berarti mereka hanya mengandung setengah dari jumlah kromosom sel induk yang bersifat diploid.

Persamaan dan Perbedaan dengan Mitosis

Meiosis memiliki kesamaan dan perbedaan dengan mitosis,  yang merupakan proses pembelahan sel di mana sel induk menghasilkan dua sel anak yang identik. 

Meiosis  dimulai setelah satu putaran replikasi DNA pada sel-sel di organ seks pria atau wanita. 

Proses ini dibagi menjadi dua tahap,  yaitu meiosis I dan meiosis II, dan kedua tahap meiosis memiliki beberapa fase. 

Meiosis I  adalah jenis pembelahan sel yang unik untuk sel-sel germinal, sedangkan meiosis II mirip dengan mitosis.

Meiosis I: Pembelahan Meiotik Pertama

Meiosis I,  pembelahan meiotik pertama, dimulai dengan tahap profase I. Selama profase I, kompleks DNA dan protein yang dikenal sebagai kromatin mengkondensasikan diri menjadi kromosom. 

Pasangan kromosom yang telah direplikasi disebut kromatida saudara,  dan mereka tetap bersatu di titik tengah yang disebut sentromer. 

Struktur besar yang disebut benang meiotik juga terbentuk  dari protein panjang yang disebut mikrotubulus di setiap sisi sel. 

Antara profase I dan metafase I,  pasangan kromosom homolog membentuk tetrade. Dalam tetrade, pasangan arm kromatid mana pun dapat tumpang tindih dan melebur dalam proses yang disebut crossing-over atau rekombinasi. 

Rekombinasi adalah proses yang memecah,  menggabungkan, dan menggabungkan bagian-bagian DNA untuk menghasilkan kombinasi gen baru. Pada metafase I, pasangan kromosom homolog menyusun diri di kedua sisi piring ekuator. 

Kemudian, pada anafase I,  serat-spindel menyusut dan menarik pasangan kromosom homolog, masing-masing dengan dua kromatida, menjauhi satu sama lain dan menuju tiap kutub sel. 

Selama telofase I,  kromosom-kromosom terbungkus dalam nukleus. Sel kemudian menjalani proses yang disebut sitokinesis yang membagi sitoplasma sel asli menjadi dua sel anak.

Setiap sel anak bersifat haploid dan hanya memiliki satu set kromosom,  atau setengah dari jumlah total kromosom sel asli.

Meiosis II: Pembelahan Meiotik Kedua

Meiosis II adalah pembelahan mitotik dari setiap sel haploid  yang dihasilkan dalam meiosis I.

 Selama profase II,  kromosom-kromosom mengkondensasikan diri, dan satu set baru serat-spindel terbentuk.

 Kromosom-kromosom mulai bergerak menuju  ekuator sel. Selama metafase II,  sentromer dari kromatida yang berpasangan menyusun diri di sepanjang piring ekuator pada kedua sel.

 Kemudian, pada anafase II,  kromosom-kromosom terpisah di sentromer. Serat-spindel menarik kromosom-kromosom yang terpisah menuju masing-masing kutub sel. 

Akhirnya, selama telofase II,  kromosom-kromosom terbungkus dalam membran inti. Sitokinesis mengikuti, membagi sitoplasma kedua sel.

Pada akhir meiosis,  terdapat empat sel anak haploid yang selanjutnya berkembang menjadi sel sperma atau sel telur.

Akhir Pembahasan Meiosis

Meiosis adalah proses kunci dalam reproduksi seksual  yang memungkinkan organisme untuk menghasilkan sel gamet dengan setengah jumlah kromosom dari sel induknya. 

Proses ini memiliki beberapa kesamaan dengan mitosis,  tetapi juga memiliki perbedaan penting yang mendukung tujuan reproduksi seksual.

 Dengan pemahaman yang mendalam tentang meiosis,  kita dapat menghargai kompleksitas perkembangan organisme dan pewarisan sifat-sifat genetik dari generasi ke generasi.***

Infolabmed
Infolabmed infolabmed.com merupakan kanal informasi tentang Teknologi Laboratorium Medik meliputi Materi Kuliah D3 dan D4, Informasi Seminar ATLM, Lowongan Kerja. Untuk dukung website infolabmed tetap aktif silahkan ikut berdonasi melalui DANA = 085862486502.

Post a Comment