Mengenal Fresh Frozen (FFP) Plasma Dalam Transfusi Darah

Table of Contents

 

Mengenal Fresh Frozen (FFP) Plasma Dalam Transfusi Darah
Sumber: canadiananimalbloodbank.ca


INFOLABMED.COMFresh Frozen Plasma (FFP) atau plasma beku segar didefinisikan sebagai bagian cairan dari 1 unit darah manusia yang telah disentrifugasi dan dipisahkan, lalu dibekukan pada suhu −18°C (atau lebih rendah) dalam waktu 6-8 jam setelah pengumpulan.

FFP mengandung semua faktor pembekuan yang bergantung pada vitamin K+ II, VII, IX, dan X. Selain itu, FFP juga mengandung albumin dan protein serum lainnya, serta inhibitor protease plasma.

Ketika darah utuh disentrifugasi untuk menghasilkan plasma dan PRC, antikoagulan dipisahkan dengan fraksi plasma. 

Jika FFP yang mengandung semua faktor pembekuan dibekukan pada suhu −30°C dalam freezer bank darah, maka akan mempertahankan aktivitas faktor pembekuan selama 12 bulan.  

FFP yang disimpan dalam freezer tegak pada suhu −20° C mempertahankan aktivitas faktor pembekuan selama 6 bulan. 

Saat dibekukan, kantong penyimpanan plastik menjadi rapuh dan jika tidak ditangani dengan hati-hati dapat retak, sehingga plasma tidak dapat digunakan. 

Oleh karena itu, plasma disimpan dalam kotak khusus untuk melindungi kantong plastik dan harus ditangani dengan hati-hati sebelum ditransfusikan. 

Jika plasma dicairkan dan tidak ditransfusikan, plasma dapat dibekukan kembali dalam waktu 1 jam setelah pencairan tanpa kehilangan aktivitas faktor koagulasi.

FFP telah digunakan untuk mengobati berbagai macam pasien klinis.

FFP umumnya digunakan pada kondisi koagulopati termasuk defisiensi faktor koagulasi dan pada kejadian perdarahan intrakranial atau ekstrakranial. Satu mL FFP per kg berat badan umumnya meningkatkan kadar faktor koagulasi sekitar 1 IU/dL.

FFP dapat digunakan untuk penggantian faktor II, V, VII, IX, X, atau XI, dan protein S  karena penggantian faktor spesifik seringkali tidak tersedia.

Dengan demikian, FFP paling sering digunakan dalam pengobatan defisiensi faktor multipel, seperti pada pasien dengan koagulasi intravaskular diseminata (DIC), pasien yang menggunakan warfarin dengan perdarahan yang signifikan, pasien dengan defisiensi vitamin K yang memerlukan koreksi segera terhadap defisiensi faktor, pasien dengan perdarahan terkait dengan kehilangan darah akut, atau mereka yang memerlukan pertukaran plasma untuk pengobatan purpura trombositopenik trombotik (TTP) atau sindrom hiperviskositas.

 

Sumber:

Ann E. Hohenhaus. 2012. Fluid, Electrolyte, and Acid-Base Disorders in Small Animal Practice (Fourth Edition).

Maria Cardinale, et al. 2017. Side Effects of Drugs Annual.

K. Voss. 2009. Feline Orthopedic Surgery and Musculoskeletal Disease



Ikuti berita terkini dengan mengikuti kami di Google News atau klik tautan ini Google News INFOLABMED.




Afrida Cahya Maharani
Afrida Cahya Maharani Hai, saya seorang pembelajar dan mahasiswa ATLM dari Pacitan, Jawa Timur, yang kini menempuh studi di Surabaya. Minat besar dalam kepenulisan dan kesehatan mendorong saya aktif menulis artikel ilmu kesehatan dengan spesialisasi ATLM. Saya juga senang berbagi study tips untuk rekan pelajar dan mahasiswa melalui berbagai platform media.

Post a Comment