Mengenal Etidium Bromida (EtBr): Pewarna Molekul DNA

Table of Contents

 

Mengenal Etidium Bromida (EtBr): Pewarna Molekul DNA
Sumber : www.reddit.com



INFOLABMED.COMMolekul DNA hasil running elektroforesis umumnya divisualisasi dengan suatu reagen pewarna khusus molekul DNA. Umumnya molekul DNA divisualisasikan dengan bantuan reagen Etidium Bromida (EtBr).

Keberadaan reagen pewarna DNA ini sangat menentukan ada tidaknya pita DNA (band) saat didokumentasikan dengan geldoc.

Etidium Bromida digunakan dalam memvisualisasi potongan-potongan DNA yang telah dipisahkan pada gel elektroforesis karena reagen tersebut dapat mengikat kuat pada fragmen DNA.  

Hal ini sesuai dengan pendapat Wicaksono (2009) yang menyatakan bahwa Etidium Bromida merupakan sebuah molekul yang dapat mengikat kuat pada DNA. Etidium Bromida mengikat DNA dengan cara menyisip diantara ikatan basa pada untai ganda DNA.

Jika gel hasil elektroforesis disinari sinar ultraviolet (UV) dari bawah maka akan tampak citra berupa pita-pita pada gel. Pita-pita tersebut muncul karena adanya peran Etidium Bromida dalam membantu visualisasi DNA dengan memendarkan sinar ultraviolet (UV) (Yuwono, 2006).

Oleh karena itu pita-pita DNA dapat diamati dan dihitung panjang (bp) basepair-nya dan discoring sehingga bisa ditentukan kekerabatan antar sampel yang diamati.

Meskipun Etidium Bromida berperan besar dalam visualisasi DNA, namun reagen tersebut juga dianggap sebagai mutagen kuat dengan toksisitas sedang (MacGregor dan Johnson, 1977).

Masalah keamanan terbesar yaitu selama pembuatan larutan EtBr dari bubuk Etidium Bromida. Sehingga dalam penangannya, perlu sikap hati-hatian saat melakukan kontak dengan bubuk Etidium Bromida, misalnya saat proses penimbangan.

Etidium bromida merupakan reagen yang bersifat mutagenik, toksik, dan kemungkinan karsinogenik.  

Penggunaan APD seperti sarung tangan dan masker wajah penting saat menangani bubuk Etidium Bromida dan gel bernoda Etidium Bromida.

Alternatif yang lebih aman adalah dengan membeli Etidium Bromida dalam bentuk larutan. Hal ini menghilangkan bahaya saat bekerja dengan bentuk bubuk Etidium Bromida.

Saat mengenakan sarung tangan setelah menangani Etidium Bromida, berhati-hatilah agar tidak menyentuhnya sehingga dapat mencemari permukaan lainnya. Pastikan untuk mencuci tangan dengan sabun dan air hangat setelah bekerja dengan Etidium Bromida.

Saat ini, cara terbaik untuk membuang limbah yang mengandung Etidium Bromida masih belum jelas. Umumnya gel bernoda harus dimasukkan ke dalam kantong plastik sebelum dibuang. Beberapa institusi laboratorium mempunyai program limbah padat di mana gel yang diwarnai dengan Etidium Bromida dikumpulkan dan dibakar.

 

Sumber :

Ann Sinaga, dkk. 2017. Analisis Pola Pita Andaliman (Zanthoxylum Acanthopodium D.C) Berdasarkan Primer OPD 03, OPD 20, OPC 07, OPM 20, OPN 09. Jurnal Agroekoteknologi FP USU Vol.5.No.1, Januari 2017 (8): 55- 64.

SUSAN J. KARCHER. 1995. Molecular Biology. Academic Press. ISBN 9780123977205



Ikuti berita terkini dengan mengikuti kami di Google News atau klik tautan ini Google News INFOLABMED.




Afrida Cahya Maharani
Afrida Cahya Maharani Hai, saya seorang pembelajar dan mahasiswa ATLM dari Pacitan, Jawa Timur, yang kini menempuh studi di Surabaya. Minat besar dalam kepenulisan dan kesehatan mendorong saya aktif menulis artikel ilmu kesehatan dengan spesialisasi ATLM. Saya juga senang berbagi study tips untuk rekan pelajar dan mahasiswa melalui berbagai platform media.

Post a Comment