Aplikasi Metode RAPD di Berbagai Bidang Ilmu
Sumber: ktsdesign/Shutterstock.com |
INFOLABMED.COM - Salah satu jenis teknik pengujian polimorfisme DNA yaitu metode RAPD (Random Amplified Polymorphic DNA).
Metode RAPD merupakan metode analisis molekuler yang digunakan untuk
mengidentifikasi polimorfisme DNA pada genom secara cepat dan efisien.
Hal ini dikarenakan suatu organisme memiliki perbedaan pada tingkat DNA
dalam hal urutan nukleotida, sehingga variasi urutan nukleotida atau
polimorfisme tersebut dapat dianalisis melalui pengujian menggunakan metode
RAPD.
Metode RAPD banyak digunakan dalam studi keanekaragaman genetik,
hubungan kekerabatan, peta genetik, dan sidik jari DNA.
Metode RAPD telah banyak diaplikasikan dalam bidang biologi molekuler
terutama dalam memecahkan masalah taksonomi dan biologi populasi organisme.
Selain itu, metode RAPD juga dapat digunakan untuk berbagai analisis:
- Pendeteksian polimorfisme pada parasitoid
- Pemeriksaan asal populasi
- Pola pewarisan dengan marker RAPD
- Pemetaan gemom lokal dan global suatu spesies
- Asal geografi serangga hama
- Diagnosis spesies yang saling berhubungan
- Menentukan beberapa banyak spesies yang dikumpulkan di suatu daerah
- Membantu mengenal karakter morfologi untuk membedakan jenis-jenis spesies
- Membantu menetapkan suatu spesies
- Mengidentifikasi dan mengetahui keanekaragaman genetik suatu organisme
- Konstruksi peta genetik suatu organisme
Metode
RAPD dapat diaplikasikan pada berbagai bidang ilmu termasuk
bidang ekologi molekuler dalam
menentukan identitas taksonomi. Beberapa polimorfisme dalam penelitian
populasi dapat digunakan untuk membuat peta pautan pada
organisme yang sama.
Sumber :
Evita
Anggereini. Random Amplified Polymorphic DNA (RAPD), Suatu Metode Analisis DNA
Dalam Menjelaskan Berbagai Fenomena Biologi. Biospecies Volume 1 No 2, Juni
2008 hllm 73 - 76
Ikuti berita terkini dengan mengikuti kami di Google News atau klik tautan ini Google News INFOLABMED.
Post a Comment