Pemeriksaan Laboratorium Teknik ELISA: Prinsip Dasar, Komponen, dan Jenis Metode

Table of Contents

 

Pemeriksaan Laboratorium Teknik ELISA: Prinsip Dasar, Komponen, dan Jenis Metode
Sumber: Canva


INFOLABMED.COMEnzyme Link Immunosorbent Assay (ELISA) merupakan salah satu teknik yang digunakan dalam pemeriksaan laboratorium imunoserologi.

ELISA merupakan prosedur imunologi kuantitatif yang didasarkan pada pengukuran reaktifitas enzim.

Teknik ELISA merupakan pengujian berbasis sumur yang digunakan untuk mendeteksi dan mengukur zat seperti peptide, protein, antibodi, dan hormon.


Langkah-Langkah Dasar Teknik ELISA

  1. Imobilisasi atau perlekatan antigen ke permukaan padat. Permukaan padat berupa enzim immunoassay (EIA) yang berfungsi mendeteksi keberadaan suatu zat atau analit. Analit yaitu antigen yang dideteksi secara kuantitatif atau kualitatif. Analit juga juga disebut sebagai ligan yang akan terikat ke reagen pendeteksi.
  2. Kompleksasi atau penggabungan antigen dan antibodi spesifik (primer).
  3. Penempelan kompleks antibodi primer dan analit dengan antibodi sekunder yang terikat enzim. Di mana reagen pengikat analit akan dilekatkan ke pelat ELISA di dasar sumuran. Kemudian analit akan bereaksi dengan antibodi yang terikat enzim.
  4. Reaksi substrat oleh enzim terkonjugasi menghasilkan produk berwarna. Deteksi dilakukan dengan menilai aktivitas enzim terikat akan memecah substrat membentuk produk warna.
  5. Pengukuran konsentrasi produk berwarna dengan alat ELISA Reader.


Komponen ELISA 

1.     Sampel

Sampel yang digunakan dalam teknik ELISA yaitu cairan tubuh seperti serum, CSF, urine, supernatan, semen, dan feses. 

2.     Pelat ELISA

Umumnya pelat ELISA yang digunakan memiliki 96 sumuran dengan alas datar berbahan polistiren atau polivinil klorida yang telah dilapisi antigen atau antibodi tidak aktif.

3.     Buffer Pencuci (washing buffer)

Larutan yang digunakan untuk menghilangkan bahan yang tidak terikat. Larutan yang sering digunakan seperti Phosphat Buffer Saline (PBS) dengan konsentrasi detergen non-ionik. 

4.     Antibodi

Jenis antibodi yang digunakan berupa antibodi monoklonal, poliklonal, atau kombinasi keduanya.

5.     Enzim atau Konjugat

Umumnya enzim yang digunakan dalam ELISA seperti Horseradish peroxidase (HRP), Alkaline phosphatase (AP), β-galactosidase, Acethylcholinesterase, dan Catalase.

6.     Substrat

Substrat yang digunakan dalam ELISA seperti HRP-ABTS (2,2-azinobis {3-ethylbenzothiazonline-6-sulfonic acid}-diammonium salt), HRP-OPD (O-phenylediamine dihydrochloride), dan lain sebagainya. Pilihan penggunaan substrat tergantung pada sensitivitas pengujian dan instrument yang tersedia untuk deteksi sinyal (fluorometer, spektrofotometer, dsb.)

7.     Stoping Solution

Larutan yang digunakan untuk menghentikan reaksi warna.

 

Jenis Metode Teknik ELISA

·       Metode ELISA Direct

Antigen sampel diikat langsung oleh antibodi sekunder terkonjugasi enzim di dasar sumuran.

·       Metode ELISA Indirect

Antigen teradsopsi di dasar sumuran ditambahkan antibodi pasien lalu ditambahkan antibodi sekunder terkonjugasi enzim sehingga membentuk ikatan kompleks.

·       Metode ELISA Sandwich

Antibodi penangkap yang teradsopsi di dasar sumuran ditambahkan antigen sampel lalu ditambahkan antibodi sekunder terkonjugasi enzim (antibodi pendeteksi) sehingga membentuk ikatan kompleks.

·       Metode ELISA Competitive atau Inhibition

Antigen sampel dengan enzim konjugat ditambahkan ke dalam sumuran yang telah dilekati antibodi penangkap. Antigen sampel bersaing dengan antigen referensi (reagen enzim konjugat) untuk mengikatkan diri dengan antibodi penangkap di dasar sumuran.  Semakin tinggi konsentrasi antigen sampel, maka semakin lemah warna yang terbentuk. Semakin rendah konsentrasi antigen sampel, maka semakin pekat warna yang terbentuk. 


Sumber:

Eva Ayu Maharani dan Ganjar Noviar. 2018. IMUNOSEROLOGI. Bahan Ajar (Teknologi Laboratorium Medik) TLM. Pusat Pendidikan Sumber Daya Manusia Kesehatan Badan Pengembangan dan Pemberdayaan Sumber Daya Kesehatan.


Ikuti berita terkini dengan mengikuti kami di Google News atau klik tautan ini Google News INFOLABMED.



Afrida Cahya Maharani
Afrida Cahya Maharani Hai, saya seorang pembelajar dan mahasiswa ATLM dari Pacitan, Jawa Timur, yang kini menempuh studi di Surabaya. Minat besar dalam kepenulisan dan kesehatan mendorong saya aktif menulis artikel ilmu kesehatan dengan spesialisasi ATLM. Saya juga senang berbagi study tips untuk rekan pelajar dan mahasiswa melalui berbagai platform media.

Post a Comment