Siklus Hidup Parasit Malaria (siklus ekso eritrositer & siklus eritrositer)

Table of Contents
Siklus Hidup Parasit Malaria (siklus ekso eritrositer & siklus  eritrositer)

INFOLABMED.COM - Malaria adalah penyakit infeksi yang disebabkan parasit plasmodium yang ditularkan ke manusia melalui gigitan nyamuk anopheles betina. 

Ada 4 spesies plasmodium yang menyebabkan penyakit di manusia, yaitu ; Plasmodium falciparum, Plasmodium vivax, Plasmodium ovale, dan Plasmodium Malaria.

Transmisi malaria dimulai ketika nyamuk anopheles betina menggigit manusia yang sudah terinfeksi parasit malaria. 

Nyamuk mencerna darah yang mengandung gamet jantan dan betina dari parasit malaria. Di dalam perut nyamuk, gamet itu bergabung menjadi sel yang disebut zigot. 

Zigot menembus dinding lambung nyamuk dan berkembang menjadi ookist. Ookist kemudian membelah dan menghasilkan ribuan sel yang disebut sporozoit.

Sporozoit meninggalkan dinding lambung dan bermigrasi ke kelenjar saliva nyamuk. Pada waktu nyamuk anopheles infektif menghisap darah manusia, sprozoit yang berada di kelenjar liur nyamuk akan masuk ke dalam peredaran darah.

Sporozoit menginvasi sel parenkim hati dan menjadi tropozoit hati. Kemudian berkembang menjadi skizon hati yang terdiri dari merozoit hati. Skizon hati akan pecah dan melepaskan merozoit ke aliran darah, dimana sel darah merah dengan cepat diinfeksi. Siklus ini disebut siklus ekso eritrositer.

Pada P. vivax dan P. ovale, sebagian tropozoit hati tidak langsung berkembang menjadi skizon, tetapi ada yang menjadi bentuk dorman yang disebut hipnozoit.

Hipnozoit tersebut dapat tinggal di dalam sel hati selama berbulan-bulan sampai bertahun-tahun. Di dalam sel darah merah, parasit tersebut berkembang dari stadium tropozoit sampai skizon yang mengandung banyak merozoit.

Tahap infeksi darah ini adalah penyebab gejala dan tanda malaria. Parasit dalam eritrosit secara garis besar mengalami 2 stadium, yaitu stadium cincin pada 24 jam pertama, dan stadium matur pada 24 jam kedua.

Permukaan parasit pada stadium cincin akan menampilkan Ringerythrocyte surface antigen (RESA) yang menghilang setelah parasit masuk stadium matur.

Permukaan membran parasit stadium matur akan mengalami penonjolan yang membentuk knob dengan Histidin rich protein 1 (HRP1) sebagai komponen utamanya.

 Selanjutnya eritrosit yang terinfeksi pecah melepaskan merozoit yang akan menginfeksi sel darah merah lainnya.3,8 Siklus ini disebut siklus eritrositer.

Sumber : 

Kusuma, W. dkk. 2011. Pemeriksaan Mikroskop dan Tes Diagnosis Cepat dalam Menegakkan Diagnosa Malaria. Fakultas Kedokteran Universitas Udayana : Bali

Infolabmed
Infolabmed infolabmed.com merupakan kanal informasi tentang Teknologi Laboratorium Medik meliputi Materi Kuliah D3 dan D4, Informasi Seminar ATLM, Lowongan Kerja. Untuk dukung website infolabmed tetap aktif silahkan ikut berdonasi melalui DANA = 085862486502.

Post a Comment