Pemeriksaan Demam Tifoid (Tubex)
Salmonella typhi atau Salmonella paratyphi berbentuk batang, gram negatif, tidak membentuk spora, motil, berkapsul dan memiliki flagella (bergerak dengan rambut getar).
Penderita Demam tifoid biasanya bersifat akut, dengan gejala demam satu minggu atau lebih disertai gangguan pada saluran cerna dan dengan atau tanpa gangguan kesadaran.
Gejala klinis yang timbul sangat bervariasi dari ringan sampai berat. Berat ringannya penyakit ini sangat tergantung dari populasi umur pasien yaitu bayi atau dewasa.
Untuk menegakkan diagnosis maka harus dilakukan pemeriksaan laboratorium. Uji tubex mempunyai sensitivitas dan spesifisitas lebih baik dari pada uji Widal.
Penelitian oleh House dkk, 2001; Olsen dkk, 2004; dan Kawano dkk, 2007 menunjukkan uji ini memiliki sensitivitas dan spesivisitas yang baik berturut-turut (75 – 80% dan 75 – 90%).
Uji tubex merupakan uji subjektif dan semi kuantitatif dengan cara membandingkan warna pada reaksi dengan skala warna tubex yang tersedia.
Uji tubex hanya dapat mendeteksi IgM dan tidak dapat mendeteksi IgG
Cara Kerja:
- Siapkan alat dan bahan
- Pastikan reagen dalam keadaan suhu ruang dan homogenkan reagen terlebih dahulu
- Pipet brown reagent sebanyak 45 mikron
- Masukkan kedalam strip reaksi
- Tambahkan 45 mikron serum (sampel) campurkan dengan brown reagent dengan menyedot dan mengeluarkan pipet sebanyak 5-10 kali
- Inkubasi selama 2 menit
- Tambahkan 90 mikron blue reagent
- Lalu tutup bagian atas strip dengan slotip, pastikan tertutup rapat agar terhindar dari kebocoran
- Tahan bagian atas strip dengan ibu jari dan bagian bawah strip dengan jari telunjuk, kemudian di miringkan secara horizontal dan homogenkan dengan cara kedepan dan kebelakang selama 2 menit
- Selanjutnya tempatkan strip reaksi diatas skala warna tubex dan diamkan selama 5 menit
- Baca hasil dengan mencocokkan skala warna tubex
Post a Comment