Sistemik Lupus Eritematosus (SLE): Bagaimana Sistem Kekebalan Tubuh Berbalik Menyerang Tubuh?
Image by Freepik |
INFOLABMED.COM - Systemic Lupus Erythematosus (SLE) atau lupus merupakan jenis penyakit autoimun kronis yang dapat menyebabkan peradangan pada beberapa bagian tubuh, seperti kulit, sendi, ginjal, hingga otak.
Lupus terjadi ketika sistem kekebalan tubuh menyerang sel-sel sehat dalam tubuh. Lupus bisa dipengaruhi oleh beberapa faktor, seperti faktor lingkungan, hormon, dan genetik.
Apakah lupus dapat disembuhkan? Berikut penjelasannya!
Penyebab Lupus
Faktor lingkungan yang dapat meningkatkan risiko lupus adalah paparan racun, seperti merkuri, asap rokok, dan gel natrium silika.
Beberapa zat tersebut dapat memicu peradangan dan mendorong terbentuknya autoantibodi yang menyerang sel tubuh sendiri.
Menurut penelitian, wanita lebih rentan mengalami lupus dibandingkan pria karena lebih banyak menghasilkan dan menggunakan hormon estrogen atau disebut juga hormon “immuno-enhancing.”
Hormon tersebut membuat wanita mempunyai sistem kekebalan lebih kuat. Tetapi, hal ini justru akan menjadi bumerang ketika antibodi berubah menjadi autoantibodi dan menyerang sel tubuh, sehingga penyakit autoimun lebih rentan terjadi.
Faktor selanjutnya yang dapat meningkatkan risiko penyakit lupus adalah genetik atau keturunan. Tak jarang orang-orang yang memiliki riwayat keluarga terkena lupus mendapatkan hasil positif saat tes DNA autoimun.
Jenis-Jenis Penyakit Lupus
Lupus terbagi menjadi beberapa tipe berdasarkan gejala dan kondisinya, seperti berikut:
Systemic Lupus Erythematosus (SLE)
SLE merupakan penyakit lupus yang paling umum ditemukan. SLE dapat memengaruhi beberapa organ tubuh, termasuk ginjal, jantung, paru-paru, sistem saraf, kulit, dan sendi. Gejala yang dialami oleh penderita SLE antara lain ruam kulit, peradangan pada sendi, pembengkakan di kaki dan sekitar mata, serta rasa lelah yang ekstrim.
Lupus Kulit
Jenis lupus ini dapat menyebabkan penderitanya mengalami luka atau ruam pada kulit. Di mana sebagian besar merupakan kulit bagian tubuh yang sering terpapar sinar matahari, misalnya wajah, telinga, leher, dan kaki.
Lupus Neonatus
Lupus neonatus terjadi pada bayi baru lahir dan termasuk jenis lupus yang jarang ditemukan. Lupus jenis ini biasanya terjadi karena ibu memiliki antibodi autoimun (autoantibodi) tertentu yang disalurkan kepada bayi lewat plasenta.
Lupus Induksi Obat
Jenis lupus yang satu ini disebut juga dengan Drug Induced Lupus Erythematosus (DILE). Penyebab lupus jenis ini adalah induksi obat-obatan dalam jangka lama. Beberapa jenis obat yang dapat menyebabkan berkembangnya DILE antara lain, obat hipertensi, obat aritmia.
Pengobatan Lupus
Setelah mengetahui jenis-jenis penyakit lupus, gejala yang dialami, dan penyebabnya, maka hal yang selanjutnya perlu dipahami adalah bagaimana cara mengobati penyakit ini.
Obat-obatan
Obat-obatan menjadi pilihan utama dalam mengobati lupus. Beberapa jenis obat yang sering digunakan antara lain antimalaria, kortikosteroid, imunosupresan, dan nonsteroid anti-inflammatory drugs (NSAIDs).
Terapi Fisik
Terapi fisik atau olahraga ringan dapat membantu mengurangi rasa sakit pada sendi serta meningkatkan kekuatan dan daya tahan tubuh. Namun, sebelum melakukan olahraga, sebaiknya konsultasikan terlebih dahulu dengan dokter untuk menentukan jenis olahraga yang aman dan sesuai dengan kondisi penderita.
Perubahan Gaya Hidup
Perubahan gaya hidup dapat membantu memperbaiki kualitas hidup penderita lupus. Beberapa cara yang dapat dilakukan antara lain menjaga pola makan yang sehat dan seimbang, menghindari stres, dan menghindari paparan sinar matahari langsung.
Apakah Lupus Dapat Disembuhkan?
Banyak orang yang bertanya-tanya, apakah lupus dapat disembuhkan? Sayangnya, hingga saat ini belum ada obat yang dapat menyembuhkan lupus secara permanen.
Pengobatan yang dilakukan lebih pada mengurangi gejala dan mencegah kerusakan organ tubuh yang lebih serius.
Namun, bukan berarti lupus tidak bisa diatasi. Dengan menjalani pengobatan dan merubah gaya hidup, penderita lupus dapat mengurangi gejala dan mencegah komplikasi yang lebih serius.***
Post a Comment