Prinsip-Prinsip Dasar Fiksasi pada Patologi Anatomi Jaringan

Table of Contents
Prinsip-Prinsip Dasar Fiksasi pada Patologi Anatomi Jaringan
Fiksasi jaringan. (Sumber : http://mediblock.blogspot.com/)

INFOLABMED.COM -  Objek sediaan atau yang biasa kita sebut dengan preparat merupakan suatu hal yang selalu kita dapati tiap harinya. Pembuatan sediaan merupakan suatu hal yang dapat dikatakan mudah hingga sangat sulit tergantung dari bagian tubuh yang akan diamati secara mikroskopis. 

Sediaan yang baik adalah suatu sediaan yang mampu menggambarkan kondisi sel atau jaringan layaknya ketika sel atau jaringan itu masih di dalam tubuh. Sayangnya ketika sel atau jaringan itu terlepas dari tubuh baik sengaja atau tidak sengaja maka sel atau jaringan itu akan mengalami kematian hingga kerusakan. 

Untuk menghindari atau memperkecil kerusakan sel dan jaringan ketika terlepas dari tubuh maka perlu dilakukan suatu tindakan yang membuatnya tidak berubah. Tindakan tersebut kita sebut dengan “fiksasi”.

Fiksasi merupakan suatu hal yang menjadi salah satu faktor keberhasilan dalam suatu pembuatan sediaan. Ketika terjadi kesalahan dalam proses fiksasi maka proses selanjutnya menjadi sia-sia karena akan menghasilkan sediaan yang tidak baik, lebih gawatnya lagi sel atau jaringan yang akan diamati manjadi rusak keseluruhannya dan tidak dapat diambil kembali.

Dikarenakan fiksasi merupakan hal yang sangat penting dalam pembuatan sediaan, untuk itu Anda diharapkan dapat benar-benar mempelajari materi ini. 

Untuk dapat menghasilkan efek fiksasi dengan baik, ada beberapa faktor yang harus dipenuhi oleh suatu proses fiksasi, antara lain:

Koagulasi

Koagulasi adalah proses penggumpalan partikel koloid di dalam sel karena adanya penambahan bahan kimia atau pemberian perlakuan fisik sehingga partikel-partikel tersebut bersifat netral dan membentuk endapan. 

Koagulasi pada proses fiksasi dapat terjadi pada protein yang ada di dalam sel atau kandungan lainnya yang dianggap perlu dipertahankan akibat degrasi yang terus berlangsung.

Secara kimiawi, protein di dalam sel diubah secara fungsional maupun struktural. Pengubahan tersebut dapat dilakukan dengan cara koagulasi dan atau membentuk senyawa aditif baru. 

Senyawa aditif terbentuk dengan cara ikatan silang antara dua makromolekul yang berbeda, yakni komponen di larutan fiksatif dan protein di dalam sel. 

Dengan adanya ikatan silang tersebut akan menyebabkan sel tahan terhadap gerakan air dan juga cairan-cairan lainnya yang mempengaruhi sel itu. 

Dengan adanya koagulasi tersebut struktur sel menjadi lebih stabil. Prinsip lainnya adalah menginaktivasi enzim yang ada di dalam sel, sehingga aktivitas metabolisme sel tidak terjadi dan menghentikan proses autolisis sel.

Secara fisik, mekanisme fiksasi terjadi akibat pori-pori membran sel membesar ketika dimasukkan ke dalam larutan fiksasi. Hal ini terjadi karena sifat sel yang hidrofilik. 

Dengan membesarnya pori-pori membrane sel menyebabkan makromolekul memasuki sel. Dengan membesarnya pori-pori ini pula keuntungan dari fiksasi didapatkan, yaitu mempermudah proses parafinisasi (sediaan histologik) dan pewarnaan menjadi lebih baik.

Pada penggunaan metode koagulasi untuk melakukan teknik fiksasi tidak semua zat dapat atau harus dikoagulasikan, contohnya penggunaan asam asetat sebagai komponen utama larutan fiksasi. Asam asetat dapat mengkoagulasikan kromatin namun tidak untuk protein. 

Metode ini memberi keuntungan ketika digunakan dalam pembuatan sediaan metode parafinisasi dan pemeriksaan antibodi. Dengan metode ini dapat meningkatkan sensitifitas pengukuran akibat banyaknya paparan sel terhadap antigen. 

Namun ketika metode koagulasi dikombinasikan maka efek dari fiksasi akan memberikan efek lainnya pada sel seperti pengontrolan tekanan osmotic sel, mengontrol kadar keasaman, dan mengembalikan kembali volume sel yang membesar ataupun menyusut akibat pemberian zat lain.


Presipitasi

Secara umum pengertian dari presipitasi adalah pengendapan yang terjadi akibat koagulasi yang terjadi sebelumnya. Presipitasi yang diharapkan ketika proses fiksasi adalah presipitasi protein, yang mana protein inilah yang menjadi salah satu factor utama pembusukan.

Presipitasi protein adalah pengendapan yang terjadi secara intrasel akibat penggumpalan yang parsial. Presipitasi ini disebabkan oleh berkurangnya tingkat kelarutan protein yang terjadi akibat adanya penambahan senyawa kimia yang berdampak terhadap perubahan senyawa kimia baru.

 Seperti halnya koagulasi, presipitasi juga terjadi karena faktor kimia dan fisika. Dengan adanya presipitasi protein ini maka akan menyebabkan berkurangnya tingkat kelarutan suatu protein yang berdampat terhadap kekuatan sel dari kerusakan baik secara internal maupun eksternal.

Sumber : Khrstian, E dkk. 2017. Sitohistoteknologi. PDSDMK ; Kemenkes RI

Infolabmed
Infolabmed infolabmed.com merupakan kanal informasi tentang Teknologi Laboratorium Medik meliputi Materi Kuliah D3 dan D4, Informasi Seminar ATLM, Lowongan Kerja. Untuk dukung website infolabmed tetap aktif silahkan ikut berdonasi melalui DANA = 085862486502.

Post a Comment