Mengenal Tiga Kategori Pemeriksaan untuk Mendiagnosis Sifilis: Mikroskopik Langsung, Uji Serologis, dan Biologi Molekuler

 

Mengenal Tiga Kategori Pemeriksaan untuk Mendiagnosis Sifilis Mikroskopik Langsung, Uji Serologis, dan Biologi Molekuler
Freepik

INFOLABMED.COM - Sifilis adalah penyakit menular seksual yang disebabkan oleh bakteri Treponema pallidum

Penegakan diagnosis sifilis memerlukan konfirmasi dari pemeriksaan laboratorium karena gejalanya seringkali tidak spesifik dan sulit untuk didiagnosis hanya berdasarkan pemeriksaan fisik semata.

Secara garis besar, uji diagnostik sifilis terbagi menjadi tiga kategori yaitu pemeriksaan mikroskopik langsung pada sifilis stadium dini, uji serologis, dan metode berdasarkan biologi molekuler.

Pemeriksaan Mikroksopik Langsung

Pemeriksaan mikroskopik lapangan gelap (dark field) merupakan metode paling spesifik dan sensitif untuk memastikan diagnosis sifilis primer.

 Metode ini dilakukan dengan menemukan treponema dengan gambaran karakteristik yang terlihat pada pemeriksaan mikroskop lapangan gelap dari cairan yang diambil pada permukaan chancre. 

Namun, metode ini hanya efektif pada stadium dini dan tidak bisa digunakan pada stadium lanjut.

Uji Serologi

Selain pemeriksaan mikroskopik lapangan gelap, uji serologis juga dapat digunakan untuk mendeteksi sifilis. 

Uji serologis non treponema seperti Rapid Plasma Reagen (RPR), Venereal Disease Research Laboratory (VDRL), dan Automated Reagin Test (ART) dapat mendeteksi antibodi cardiolipin pada serum pasien dengan sifilis aktif. 

Namun, pada beberapa individu yang memiliki riwayat sifilis dengan kesuksesan terapi, kadar antibodi cardiolipin dapat rendah untuk waktu yang lama sehingga tergolong sebagai "serofast". 

Uji serologis non treponema berguna untuk mengidentifikasi sifilis baru, memantau progresivitas dari sifilis, dan memantau respon dari terapi antibiotik.

Biologi Molekuler

Uji serologis treponema seperti Enzym Immunioassay (EIA), Chemiluminescence Immunoassay (CIA), Flurescent Treponema Antibody "Absorbed" Assay (FTA-ABS), Treponema Palidum Particle Agglutination Assay (TP-PA), dan Treponema Palidum Hemaglinination Assay (MHA-TPA) dapat mendeteksi antigen antibodi yang spesifik terhadap treponema.

Uji serologis treponema digunakan untuk identifikasi sifilis dan monitoring terhadap terapi antibiotik.

Selain itu, terdapat juga uji serologik Anti-T.Palidum IgM antibodi spesifik seperti EIA atau IgM, 19SIgM-FTA-abs test, IgM-immunoblot untuk T. Palidum. 

Namun, sensivitas dari uji tersebut rendah pada sifilis aktif dan tidak efektif dalam mengetahui stadium dari sifilis maupun monitoring terapi.

 Uji serologis tersebut digunakan pada penilaian sifilis pada bayi baru lahir dan CSF.***

Sumber : Suryani, D.p.A, dkk. 2014. Syphilis. Fakultas keokteran Universitas Lampung.

DONASI VIA DANA ke 085862486502 Bantu berikan donasi jika artikelnya dirasa bermanfaat. Donasi Anda ini akan digunakan untuk memperpanjang domain www.infolabmed.com. Donasi klik Love atau dapat secara langsung via Dana melalui : 085862486502. Terima kasih.

Post a Comment

0 Comments