Pemeriksaan Skrining Antibodi



A.  PENDAHULUAN

Pada beberapa penyakit, seperti thalasemia, anemia sickle cell, aplastik anemia, haemoglobinophaties, transfusi sel darah merah merupakan pengobatan utama oleh karena itu transfusi darah untuk pasien ini sering dilakukan pada pasien yang mendapatkan darah transfusi berulang kemungkinan timbulnya alloantibodi sangat besar. Hal ini disebabkan karena antigen sel darah merah donor memicu timbulnya antibodi pada darah pasien. Sampai saai ini diketahui ada 270 antigen permukaan sel darah merah, tetapi hanya 26 sistem penggolongan darah yang dapat menimbulkan reaksi tranfusi.

Adanya alloantibodi pada pasien menyebabkan susahnya mendapatkan darah yang kompatibel atau cocok pada pemeriksaan pre - transfusi antara darah pasien dan darah donor, sehingga menyebabkan inkompatibilitas. Selain itu juga dapat menyebabkan reaksi transfusi hemolitik yang lambat, yang seringkali dikaitkan dengan keterlambatan dan kesulitan untuk memperoleh unit sel darah merah yang kompatibel. Pemeriksaan skrining dan identifikasi antibodi bertujuan untuk mengetahui ada tidaknya antibodi di dalam plasma yang diperiksa (pasien / donor), baik yang alamiah maupun imun. Plasma pasien ataupun donor yang akan diperiksa direaksikan dengan sel darah merah golongan O yang telah diketahui antigen permukaannya atau susunan antigen golongan darahnya yang disebut sel panel.

Tujuan pemeriksaan skrining anti bodi adalah untuk mengetahui ada tidaknya antibodi irreguler, bila hasil positif dilanjutkan ke identifikasi antibodi untuk mengetahui spesifikasi antibodi. Pemeriksaan tersebut direaksikan menggunakan sel panel, yang terbagi menjadi dua, yaitu sel panel kecil untuk skrining antibodi dan sel panel besar untuk identifikasi antibodi. 

B. SKRINING ANTIBODI 

Untuk skrining antibodi pada darah donor / pasien digunakan reagensia yaitu sel panel kecil. Sel panel kecil adalah sekelompok sel darah merah yang terdiri dari 2-3 individu golongan darah O yang sudah diketahui antigen permukaaanya (memiliki / tidak antigen golongan darah). Jenis antigen dapat dilihat dalam tabel antigram dengan tanda sebagai berikut : (+) artinya memiliki antigen dan (- / 0) berarti tidak memiliki antigen. Sel panel kecil harus memiliki susunan antigen homozygot seperti : C, M, Jkª, sehingga antibodi dipengaruhi oleh dosis antigen (dosage effect) agar dapat teridentifikasi.

(Tabel : Antigen permukaan pada sel panel kecil) 


C. PRINSIP 

Serum / plasma pasien direaksikan dengan sel panel kecil yang terdiri dari 2 sampai 3 reagen sel golongan darah yang telah diketahui antigen permukaannya. 

D. CARA KERJA

  1. Mereaksikan serum / plasma (donor dan pasien) yang diperiksa dengan sel panel kecil dalam medium saline pada suhu 20C, 37° C dan AHG
  2. Hasil pemeriksaan diinterprestasikan dengan melihat pola (gambar reaksi) dari sel panel dalam antigram.

E.  INTERPRETASI HASIL

  • Positif (+) = > terdapat antibodi antibodi dalam serum / plasma.
  • Negatif (- / 0) = > tidak terdapat antibodi dalam serum / plasma.


Sumber : Nurhayati B, Noviar G, Kartabrata E dkk. 2011. Penuntun Praktikum Imunohematologi Jurusan Analis Kesehatan Poltekkes Bandung. Bandung : Analis Kesehatan. 

DONASI VIA DANA ke 085862486502 Bantu berikan donasi jika artikelnya dirasa bermanfaat. Donasi Anda ini akan digunakan untuk memperpanjang domain www.infolabmed.com. Donasi klik Love atau dapat secara langsung via Dana melalui : 085862486502. Terima kasih.

Post a Comment

0 Comments