PEMELIHARAAN STRAIN KUMAN DI LABORATORIUM
(Ilustrasi : Hully Daily Mail) |
Pemeliharaan strain kuman
Strain kuman dapat diperoleh dari :
- Isolasi dari spesimen klinik
- Koleksi kultur kuman yang resmi
- Komersial
- Laboratorium rujukan
Strain kuman yang ada di laboratorium harus dipelihara dengan baik agar kuman - kuman tersebut tidak mati.
Perlu dilakukan identifikasi berkala untuk menjamin sifat kuman tidak berubah. Ada 2 macam cara pemeliharaan strain kuman yaitu :
A. Pemeliharaan Jangka Pendek
Pemeliharaan ini dilakukan sehari - hari. Dibedakan atas beberapa cara berdasarkan jenis kumannya, yaitu :
1. Rapid growing organism
Yaitu untuk kuman yang tergolong cepat tumbuh Caranya :
- Inokulasikan kuman pada media TSA miring yang ada tutupnya ( screw capped )
- Kemudian inkubasi selama satu malam pada suhu 35°C
- Simpan di lemari es dan pindahkan setiap 2 minggu.
2. Streptococcus
Caranya :
- Golongan kuman Streptococcus diinkubasikan pada tabung tertutup yang berisi medium agar darah miring / TSA agar
- Kemudian inkubasi selama satu malam pada suhu 35° C
- Simpan dalam lemari es
- Pindahkan setiap 2 minggu
3. Meningococcus dan Haemophilus
Caranya :
- Inokulasikan kuman pada agar coklat miring atau lempeng agar
- Kemudian inkubasikan selama satu malam pada suhu 35°C
- Simpan pada suhu kamar
- Pindahkan setiap minggu 2 kali
4. Gonococcus
Caranya :
- Inokulasikan kuman pada agar coklat miring
- Kemudian inkubasikan dengan inkubator CO₂
- Simpan pada suhu 35°
- Pindahkan setiap 2 hari.
B. Pemeliharaan Jangka Panjang
Mempunyai batas waktu antara beberapa bulan sampai beberapa tahun. Untuk pemeliharaan jangka panjang ini yang terbaik adalah dengan metoda liophilisasi atau penyimpanan dalam freezer pada suhu di bawah -70°C atau dalam nitrogen cair. Metode - metode ini dapat dilakukan dengan menggunakan :
1. Gliserol -20°C
Caranya :
- Tumbuhkan biakan murni pada media padat yang sesuai
- Bila kuman sudah tumbuh, ambil sedikit dengan menggunakan ose dan suspensikan ke dalam gliserol netral steril
- Kemudian distribusikan sebanyak 1-2 ml ke dalam tabung tertutup.
2. Mineral oil pada suhu kamar
Caranya :
- Siapkan tabung yang berisi BHI
- Kemudian tumbuhkan biakan murni pada agar miring tersebut
- Sterilkan mineral oil dengan cara memanaskan selama 1 jam pada suhu 170°C
- Bila pertumbuhan sudah tampak, tambahkan mineral oil steril sampai 1 cm di atas puncak agar miring
- Simpan pada suhu kamar dan pindahkan setelah 6 bulan sampai 1 tahun
3. Biakan tusukan pada suhu kamar
Caranya :
- Siapkan tabung berisi agar bebas karbohidrat ( TSA )
- Tusukkan kuman ke dalam agar tersebut dan tutuplah tabung
- Kemudian inkubasi
- Untuk Staphylococcus dan Enterobacteriaceae diinkubasi selama satu malam pada suhu 35°C
- Kemudian tutuplah tabung dan celupkan ke dalam parafin cair supaya rekat
- Simpan pada suhu kamar
- Pindahkan biakan ini setelah 1 tahun.
4. Biakan tusukan media CTA (Crystine Trypticase Agar) untuk Neisseria dan Steptococcus
Caranya :
- Siapkan tabung berisi media CTA
- Tusukkan organisme ke dalam medium tersebut
- Inkubasi selama satu malam pada suhu 35°C
- Kemudian tutuplah tabung dan celupkan ke dalam parafin cair supaya rekat Simpan sesuai dengan jenis kumannya
- Untuk Neisseria disimpan pada suhu 35°C dan dipindahkan setiap 2 minggu, sedangkan untuk streptococcus disimpan pada suhu kamar dan dipindahkan setiap bulan sekali
- Simpan pada suhu 35°C dalam candle jar.
5. Medium Cooked Meat untuk kuman anaerob
Caranya :
- Inokulasikan kuman ke dalam tabung berisi media daging
- Inkubasikan selama satu malam pada suhu 35°C
- Kemudian tutuplah tabung rapat - rapat dan simpan pada suhu kamar
- Pindahkan setiap 2 bulan.
Sumber : Good Laboratory Practice
Post a Comment