![]() |
Sumber : Infolabmed.com |
1. Sesuai Kebutuhan
Alat yang dipilih harus mempunyai spesifikasi yang sesuai dengan kebutuhan setempat, yang meliputi jenis pemeriksaan, jenis spesimen, volume spesimen dan jumlah pemeriksaan.
2. Fasilitas yang tersedia
Alat yang dipilih harus mempunyai spesifikasi yang sesuai dengan fasilitas yang tersedia seperti luasnya ruangan, fasilitas listrik dan air yang ada, serta tingkat kelembaban dan suhu ruangan.
3. Tenaga yang ada
Perlu dipertimbangkan tersedianya tenaga dengan kualifikasi tertentu yang dapat mengoperasikan alat yang akan dibeli untuk laboratorium.
4. Reagen yang dibutuhkan
Perlu dipertimbangkan kembali tersedianya reagen di pasaran dan kontinuitas distribusi dari pemasok. Selain itu sistem reagen perlu juga dipertimbangkan pula, apakah sistem reagen tertutup atau terbuka. Pada umumnya sistem reagen tertutup lebih mahal dibandingkan dengan sistem reagen terbuka.
5. Sistem alat
Perlu mempertimbangkan antara lain :
- Alat tersebut mudah dioperasikan
- Alat memerlukan perawatan khusus
- Alat memerlukan kalibrasi setiap kali akan dipakai atau hanya tiap minggu atau hanya tiap bulan.
6. Pemasok / Vendor
Pemasok harus memenuhi syarat sbb :
- Mempunyai reputasi yang baik.
- Memberikan fasilitas uji fungsi.
- Menyediakan petunjuk operasional alat dan trouble shooting.
- Menyediakan fasilitas pelatihan dalam mengoperasikan alat, pemeliharaan dan perbaikan.
- Memberikan pelayanan purna jual yang terjamin, antara lain mempunyai teknisi yang handal, suku cadang mudah diperoleh.
- Mendaftar peralatan ke Departemen Kesehatan
7. Nilai Ekonomis
Dalam memilih alat perlu dipertimbangkan analysis cost - benefit, yaitu seberapa besar keuntungan yang diperoleh dari investasi yang dilakukan, termasuk di dalamnya biaya operasi alat.
8. Terdaftar di Departemen Kesehatan
Peralatan yang akan dibeli harus sudah terdaftar di Departemen Kesehatan dan mendapat izin edar.
Sumber : Pedoman Praktik Laboratorium Yang Benar (Good Laboratory Practice)
0 Comments