Persyaratan Keselataman Kerja di Laboratorium Medik | Material Safety Data Sheet (MSDS)

Table of Contents
Persyaratan Keselataman Kerja di Laboratorium Medik  Material Safety Data Sheet (MSDS)

Laboratorium merupakan bagian integral dari pelayanan kesehatan yang diperlukan untuk menunjang upaya peningkatan kesehatan, pencegahan dan pengobatan penyakit, serta pemulihan kesehatan. Pelayanan laboratorium kesehatan di Indonesia pada saat ini diselenggarakan oleh berbagai jenis laboratorium pada berbagai jenjang pelayanan, mencakup antara lain laboratorium Puskesmas, laboratorium kesehatan Daerah Tingkat II, laboratorium rumah sakit pemerintah dan swasta, Balai Laboratorium Kesehatan dan laboratorium kesehatan swasta.

Sebagai komponen penting dalam pelayanan kesehatan, hasil pemeriksaan laboratorium digunakan untuk penetapan diagnosis, pemberian pengobatan dan pemantauan hasil pengobatan serta penentuan prognosis. Oleh karena itu hasil pemeriksaan laboratorium harus selalu terjamin mutunya. Untuk meningkatkan mutu hasil pemeriksaan laboratorium, mutlak perlu dilaksanakan kegiatan pemantapan mutu (quality assurance), yang mencakup berbagai komponen kegiatan. Salah satu komponen kegiatan adalah praktek laboratorium yang benar (Good Laboratory Practice/GLP).

Pedoman praktek laboratorium yang benar ini dapat digunakan oleh para petugas laboratorium pada berbagai jenis laboratorium dalam melaksanakan tugasnya, sesuai dengan kondisi dan kebutuhan masing-masing laboratorium untuk dapat menjamin keamanan bagi pasien, lingkungan maupun tenaga kesehatan pada laboratorium itu sendiriSebagai petugas laboratorium, Anda tentu sudah mengetahui bahwa Kesehatan dan keselamatan kerja (K3) laboratorium merupakan bagian dari pengelolaan laboratorium secara keseluruhan. Kecelakaan kerja di laboratorium dapat terjadi kapan saja dan di mana saja. Dapat menimpa Anda atau rekan kerja Anda. Hal ini tentu tidak diinginkan oleh setiap orang. Kecelakaan kerja dapat menyebabkan kerugian bagi pekerja dan juga perusahaan atau instansi kesehatan. Anda mungkin pernah membaca atau bahkan melihat kasus-kasus kecelakaan kerja di laboratorium.

Petugas laboratorium yang menggunakan bahan kimia seperti methanol untuk fikasasi sediaan apus darah tepi dan larutan untuk pewarnaan bakteri, harus memahami sifat dan bahaya dari bahan kimia yang digunakan. Informasi tentang sifat dan bahaya bahan kimia dapat diperoleh dari lembar Material Safety Data Sheet (MSDS), sedangkan untuk bekerja yang aman di laboratorium dapat mengaplikasikan Good Laboratory Practice (GLP) sebagai pedoman bekerja aman di laboratorium.

Kesehatan dan keselamatan kerja (K3) laboratorium merupakan bagian dari pengelolaan laboratorium secara keseluruhan. Laboratorium melakukan berbagai tindakan dan kegiatan terutama berhubungan dengan spesimen yang berasal dari manusia maupun bukan manusia. Bagi petugas laboratorium yang selalu kontak dengan spesimen, maka berpotensi terinfeksi kuman patogen. Potensi infeksi juga dapat terjadi dari petugas ke petugas lainnya, atau keluarganya dan ke masyarakat. Untuk mengurangi bahaya yang terjadi, perlu adanya kebijakan yang ketat. Petugas harus memahami keamanan laboratorium dan tingkatannya, mempunyai sikap dan kemampuan untuk melakukan pengamanan sehubungan dengan pekerjaannya sesuai Standard Operational Procedure (SOP), serta mengontrol bahan/spesimen secara baik menurut praktik laboratorium yang benar.

Material Safety Data Sheet (MSDS)

Material Safety Data Sheet (MSDS) adalah dokumen yang dibuat khusus tentang suatu bahan kimia mengenai pengenalan umum, sifat-sifat bahan, cara penanganan, penyimpanan, pemindahan dan pengelolaan limbah buangan bahan kimia tersebut. Berdasarkan isi dari MSDS maka dokumen tersebut sebenarnya harus diketahui dan digunakan oleh para pelaksana yang terlibat dengan bahan kimia tersebut yakni produsen, pengangkut, penyimpan, pengguna dan pembuang bahan kimia. Pengetahuan ini akan dapat mendukung budaya terciptanya kesehatan dan keselamatan kerja. Ketersediaan MSDS di laboratorium saat ini belum memasyarakat, padahal ketersediaan MSDS cukup penting dan digunakan juga sebagai salah satu kriteria laboratorium standar. 

Bahan kimia yang ada di laboratorium medik antara lain: metanol yang digunakan untuk fikasasi pada pemeriksaan sediaan apus darah tepi dan larutan pewarna untuk bakteri. Cakupan pada MSDS secara garis besar, MSDS mengandung informasi tentang uraian umum bahan kimia, sifat fisik dan kimiawi, cara penggunaan, penyimpanan, dan pengelolaan bahan buangan. MSDS dibuat oleh berbagai pihak seperti produsen bahan, institusi yang bergerak dan terkait dengan kesehatan dan keselamatan kerja, industri atau perguruan tinggi. Terkait dengan kepentingan para pembuat MSDS maka format dokumen MSDS tidak seragam dan masing-masing mungkin menonjolkan uraian yang terkait dengan kepentingan mereka. Akan tetapi terdapat beberapa informasi yang minimal terdapat pada MSDS secara umum.

Pada bagian berikut diuraikan informasi-informasi yang umumnya terdapat pada dokumen MSDS. Informasi tersebut antara laian adalah:

1. Informasi umum

   a. Tanggal pembuatan

   b. Alamat produsen atau suplier

   c. Nomor seri CAS (Chemical Abstract Serial Number)

   d. Nama kimia

   e. Nama perdagangan dan sinonim

   f. Nama kimia lainnya

   g. Rumus struktur dan rumus kimia

   h. Tanda bahaya bahan kimia (lihat uraian berikut)

2. Informasi tentang komponen berbahaya

   a. Batas paparan tiap komponen

   b. Komposisi

   c. Persen berat 

3. Informasi data fisika

   a. Titik didih

   b. Tekanan uap

   c. Kerapatan uap

   d. Titik beku atau titik leleh

   e. Kerapatan cairan

   f. Persen penguapan

   g. Kelarutan

   h. Penampakan fisik dan bau

4. Informasi tentang data kemudahan terbakar dan ledakan

   a. Titik nyala

   b. Batas kemampuan terbakar

   c. Batas temperatur terendah yang menimbulkan ledakan

   d. Batas temperatur tertinggi yang menimbulkan ledakan

   e. Media /bahan kimia yang digunakan untuk pemadaman

   f. Prosedur khusus untuk pemadaman

5. Informasi tentang data reaktivitas

   a. Stabilitas bahan

   b. Pengaturan lokasi penempatan bahan

   c. Produk dekomposisi yang berbahaya

   d. Produk polimerisasi yang berbahaya

6. Informasi tentang bahaya kesehatan

   a. Efek terkena paparan yang berlebihan

   b. Prosedur pertolongan darurat dan pertolongan pertama akibat kecelakaan

   c. Kontak pada mata

   d. Kontak pada kulit

   e. Terhirup pada pernapasan

7. Informasi prosedur pengumpulan, pengelolaan dan pengolahan limbah

   a. Langkah-langkah yang harus diambil untuk pengumpulan limbah

   b. Prosedur pengelolaan dan pengolahan limbah di lapangan

   c. Prosedur pengelolaan dan pengolahan limbah di laboratorium

   d. Metoda pemusnahan limbah bahan kimia

8. Informasi perlindungan bahan kimia

   a. Perlindungan respiratory

   b. Ventilasi

   c. Sarung tangan pelindung

   d. Pelindung mata 

   e. Peralatan pelindung lainnya

   f. Pengawasan perlindungan

9. Informasi penanganan awal khusus

   a. Penanganan khusus dalam penggunaan dan penyimpanan

   b. Penanganan awal lainnya

10. Data transportasi

   a. Nama dan jenis transportasi

   b. Tanda kelas bahaya bahan

   c. Tanda label

   d. Tanda merk

   e. Prosedur darurat akibat kecelakaan

   f. Prosedur penanganan awal yang harus dilakukan selama tranportasi


Untuk MSDS yang dibuat dari beberapa penyusun sering berbeda dalam hal urutan penyajian, penonjolan dan prioritas materi, tidak memuat beberapa prosedur pendukung, atau detail proses yang berlaku standar tidak dituliskan secara lengkap. Meskipun demikian pengguna dapat merujuk MSDS dari beberapa sumber untuk dikomparasikan sehingga saling melengkapi.

Simbol MSDS

Salah satu hal penting yang harus Anda ketahui pada MSDS yakni simbol tanda bahaya yang digunakan di MSDS. Pada MSDS tanda bahaya dikelompokkan menjadi 4 hal yakni bahaya dari segi kesehatan, kemudahan terbakar, reaktivitas bahan dan bahaya khusus, dan digunakan simbol belah ketupat yang terdiri dari 4 bagian. 

Simbol MSDS
 Simbol MSDS. (Foto : 

Arti simbol tersebut adalah:

  1. Bagian sebelah kiri berwarna biru menunjukkan skala bahaya kesehatan.
  2. Bagian sebelah atas berwarna merah menunjukkan skala bahaya kemudahan terbakar.
  3. Bagian sebelah kanan berwarna kuning menunjukkan skala bahaya reaktivitas.
  4. Bagian sebelah bawah berwarna putih menunjukkan skala bahaya khusus lainnya. 

Masing-masing bagian akan terisi dengan angka skore tertentu dengan nilai 0, 1, 2, 3 atau 4 tergantung dari tingkat bahaya bahan kimia. Skore 0 mengindikasikan bahan kimia tidak berbahaya, skore 1 menunjukkan bahaya pada level rendah dan skore 4 menunjukkan bahan tersebut termasuk sangat berbahaya. Contoh pengisian MSDS seperti gambar di bawah ini.

Cara pengisian MSDS. (Foto : 

Untuk MSDS yang dibuat dalam file teks, maka tanda bahaya di atas dituliskan dalam bentuk 4 atau 3 angka berturutan. Penulisan pada jenis MSDS ini adalah sebagai berikut: [2,0,0,0] atau [2,0,0]. Kode angka tersebut secara berturut-turut mengartikan tingkat bahaya dari segi kesehatan, kemudahan terbakar, reaktivitas dan bahaya khusus lainnya. 

Tabel 4.1. Arti tingkat bahaya pada dokumen MSDS

Bahaya kemudahan terbakar
Bahaya reaktivitas

Penelusuran MSDS

Teknik penelusuran dengan internet cukup membantu guna memperoleh dokumen MSDS. Dokumen bisa diakses dari seluruh penjuru dunia asal tersedia fasilitas komputer yang terhubungkan ke internet. File MSDS tersedia dalam format dokumen web (HTML) atau dokumen siap cetak (PDF). Beberapa situs menyediakan MSDS yang dapat didownload secara gratis tetapi ada beberapa yang mengharuskan pembayaran sebelum bisa didownload. Teknik penelusuran yang digunakan antara lain adalah: 
  1. Langsung menuju alamat URL situs penyedia MSDS. Pada lampiran diberikan beberapa alamat situs internet yang menyediakan dokumen MSDS untuk digunakan para pemakai. MSDS dari bahan kimia yang akan dicari dapat dilakukan dengan menggunakan fasilitas searching atau pemilihan bahan yang tersedia. Contoh situs penyedia MSDS adalah http://www.msdsonline.com/ (komersial) dan http://
  2. www.state.nj.us/health/eoh/rtkweb/ rtksfs.htm (non komersial) 
  3. Penelusuran dengan memanfaatkan fasilitas web-link tentang MSDS yang tersedia. Contoh situs web-link MSDS yang popular adalah : http://www.ilpi.com/msds/
  4. Penelusuran dengan memanfaatkan fasilitas searching engine seperti situs yahoo, altavista, google dan lain-lain. 
Hasil penelusuran atau download dari internet, dapat Anda kumpul untuk dikelola lebih lanjut.

Pengelolaan MSDS

Pengelolaan MSDS untuk mendukung upaya kesehatan dan keselamatan kerja meliputi tahap-tahap sebagai berikut :
  1. Inventarisasi bahan-bahan kimia. Semua jenis bahan kimia yang digunakan diinventarisasi. Semua bahan kimia yang digunakan untuk pemeriksaan diinventaris semua secara lengkap. 
  2. Pengumpulan dan penelusuran dokumen MSDS. Berdasarkan hasil inventarisasi maka MSDS-MSDS dari semua bahan kimia ditelusuri dan dikumpulkan. MSDS bisa diperoleh dari berbagai sumber yang berbeda. 
  3. Modifikasi MSDS. Setelah dokumen-dokumen MSDS dapat diperoleh maka dilakukan modifikasi berupa ringkasan kecil meliputi data umum, sifat fisik dan kimiawi, bahaya dan pencegahannya, cara penyimpanan dan pengumpulan limbah buangan. Modifikasi MSDS dilakukan sesuai dengan kepentingan penggunaan, sarana dan fasilitas yang tersedia. Untuk bahan kimia yang memiliki kemiripan sifat, tingkat bahaya atau prosedur penanganannya, dokumen MSDS dikelompokkan atau dibuat menjadi satu MSDS tersendiri. 
  4. Implementasi MSDS. Hasil MSDS yang telah dibuat sesuai dengan keperluan sebagai salah satu informasi penunjang untuk pelaksanaan pemeriksaan. Data sifat fisik dan kimiawi bisa bermanfaat untuk mengetahui karakter bahan, data proses penanganan bahan dapat digunakan untuk proses pekerjaan yang berkaitan dengan penyiapan bahan kimia seperti proses pembuatan larutan, perlakuan penyimpanan dan lain-lain. Selain itu juga dapat mempersiapkan diri di dalam mengantisipasi dan menghadapi kemungkinan kecelakaan dengan mengetahui bahaya yang mungkin timbul yakni dengan memanfaatkan fasilitas pertolongan pertama yang tersedia di laboratorium. 

Sumber :
  1. Mardiana. 2017. Persyaratan Keselatan Kerja di Laboratorium Medik ; material Safety Data Sheet (MSDS). PPSDMK. Jakarta
---------------------------------------------------------------------------------------------
Kerjasama media partner, kirim proposal ke e mail : laboratorium.medik@gmail.com
Dukung infolabmed untuk selalu memberikan informasi terupdate dengan menyisihkan jajan Anda melalui DANA = 085862486502.
Infolabmed
Infolabmed infolabmed.com merupakan kanal informasi tentang Teknologi Laboratorium Medik meliputi Materi Kuliah D3 dan D4, Informasi Seminar ATLM, Lowongan Kerja. Untuk dukung website infolabmed tetap aktif silahkan ikut berdonasi melalui DANA = 085862486502.

Post a Comment