Jenis Microtome Pada Pemotongan Jaringan Patologi Anatomi

Mikrotomi merupakan bagian dari jaringan yang dipotong dan ditempelkan pada suatu kaca objek yang kemudian akan diproses sehingga menghasilkan suatu sediaan yang dapat  teramati secara mikroskopis. Umumnya mikrotomi ini diperoleh dari jaringan yang ditanam dalam paraffin, sehingga didapat blok jaringan yang bersifat padat dan keras. Untuk memotong jaringan ini diperlukan mikrotom. Mikrotom akan memotong jaringan tersebut menggunakan pisau khusus secara vertikal, sehingga didapatkan pita jaringan dengan ketebalan tertentu.

Jenis Microtome Pada Pemotongan Jaringan Patologi Anatomi
Ilustrasi pemotongan jaringan. (Foto : Freepik)


Mikrotom terdiri dari berbagai macam jenis, diantaranya adalah:

ROTARY MICROTOME

Rotary microtome atau mikrotom putar, bekerja menggunakan suatu tuas pemutar 360° yang dapat menggerakan blok jaringan secara vertical ke atas atau ke bawah serta dapat mengubah posisi blok ke arah depan dan belakang. Mikrotom ini dilengkapi dengan pisau khushus yang dapat memotong blok paraffin dengan ketebalan mencapai 2-3 µm dan mudah digunakan pada hampir semua jenis potongan jaringan, baik jaringan yang bersifat keras, rapuh, ataupun berlemak. 

Mikrotom ini terdapat dalam beberapa jenis, mulai dari jenis manual yang mengharuskan semua pergerakan mikrotom diatur oleh operator, jenis semi otomatis yang memiliki satu motor penggerak otomatis juga tuas pemutar manual, hingga jenis otomatis yang dilekngkapi dua motor pengggerak dan tuas dengan fungsi lebih. Proses otomasi pada mikrotom ini dapat mengurangi kesalahan pada proses pemotongan berulang serta mengurangi efek kecelakaan kerja yang sering terjadi pada mikrotom manual.

Rotary microtome
Rotary microtome
(Sumber http://www.leicabiosystems.com)


Rotary microtome (Sumber http://www.leicabiosystems.com)
Rotary microtome
(Sumber http://www.leicabiosystems.com)

Keterangan :
1. Penjepit kaset
2. Penjepit pisau
3. Bak limbah potongan jaringan
4. Rak penyimpanan
5. Pengunci roda pemutar
6. Roda pemutar halus
7. Tuas untuk mengaktifkan rem tangan
8. Tuas pengunci penjepit pisau
9. Tuas pengarah posisi penjepit kaset
10. Roda pemutar kasar
11. Tuas untuk mengaktifkan mekanisme pemotong kasar
12. Tuas penguncing untuk pengarah posisi penjepit pisau
13. Skala ketebalan potongan
14. Knop tambahan untuk mengatur ketebalan potongan
15. Pengunci pisau


Untuk menjaga kondisi mikrotom jenis ini tetap dalam kondisi baik, perlu dilakukan perawatan rutin sebagai berikut:
  1. Membersihkan mikrotom secara menyeluruh setelah selesai digunakan setiap harinya secara dengan membuang semua sisa paraffin menggunakan kuas halus atau kain halus yang dibasahi xylol kemudian dikeringkan secara menyerluruh.
  2. Jika memungkinkan, gunakan minyak mikrotom atau oli khusus pada semua bagian pergerakan.
  3. Mendokumentasikan setiap perawatan, perbaikan, dan perawatan rutin lainnya oleh teknisi yang menjamin mikrotom berada dalam kondisi baik dalam hal konsistensi hasil pemotongan dan keamanan kerja.
  4. Menutup mikrotom jika tidak digunakan

SLIDING MICROTOME

Pisau pada mikrotom jenis ini berada pada satu posisi tetap, kemudian blok paraffin digeserkan pada mata pisau sehingga didapatkan pita jaringan yang diinginkan. Pada jenis lain, blok paraffin yang berada pada posisi diam dan mata pisau yang bergerak memotong blok. Mikrotom jenis ini digunakan untuk memotong blok jaringan seloidin dan blok paraffin berukuran besar.

Gambar 7.3. Sliding Microtome (Sumber http://www.leicabiosystems.com)
Sliding Microtome
(Sumber http://www.leicabiosystems.com)


ROTARY ROCKING MICROTOME

Umumya digunakan dalam kriostat, bagian retraksi menggerakan blok jaringan menjauhi pisau pada bagian atas, sehingga menghasilkan permukaan datar pada blok jaringan.

Rotary rocking microtome (Sumber http://www.leicabiosystems.com)
Rotary rocking microtome
(Sumber http://www.leicabiosystems.com)


Salah satu kunci utama pada proses pemotongan dengan miktotom adalah pisau yang digunakan. Saat ini digunakan dua jenis pisau, pisau stainless steel sekali pakai, pisau gelas, dan pisau berlian. Untuk pemotongan rutin dan kriotomi digunakan pisau stainless steel sekali pakai sedangkan dua jenis pisau lainnya digunakan untuk sediaan yang diamati dengan mikroskop electron dan menggunakan blok plastik resin.

Pisau yang tajam akan menghasilkan potongan halus dengan ketebalan 2-4 µm. Terdapat pula pisau yang dilapisi dengan polytetrafluoroethylene (PTFE) yang dapat mempermudah dan mengurangi factor penghampat proses pemotongan. Beberapa hal yang perlu diperhatikan pada penggunaan pisau mikrotom antara lain:
  • Pastikan pisau dalam keadaan bersih dan tajam. Hindari pemakaian satu pisau dalam jangka waktu yang terlalu panjang.
  • Posisi pemotongan harus disesuaikan sedikit demi sedikit untuk mengurangi masalah yang terjadi ada saat pembuatan pita jaringan.
Sudut kemiringan pisau (Sumber http://www.leicabiosystems.com)
Sudut kemiringan pisau
(Sumber http://www.leicabiosystems.com)

  • Mengencangkan pisau sekali pakai terlalu kuat dapat menyebabkan munculnya artefak seperti bagian yang tebal dan tipis tidak sama rata.
  • Jaringan yang sangat keras akan sulit dipotong menggunakan pisau sekali pakai.
  • Perangkat penjepit pisau dan blok harus bersih dan bebas cacat.
  • Selama proses pemotongan tuas pemutar harus diputar perlahan.

Sumber :
  1. Khristian, E dan Inderiati, D. 2017. Bahan Ajar TLM Sitohistoteknologi. Hal 159 - 163. BPPSDMK ; Jakarta

---------------------------------------------------------------------------------------------
Kerjasama media partner, kirim proposal ke e mail : laboratorium.medik@gmail.com
Dukung infolabmed untuk selalu memberikan informasi terupdate dengan menyisihkan jajan Anda melalui DANA = 085862486502, atau dengan cara Scan barcode dibawah ini.


DONASI VIA DANA ke 085862486502 Bantu berikan donasi jika artikelnya dirasa bermanfaat. Donasi Anda ini akan digunakan untuk memperpanjang domain www.infolabmed.com. Donasi klik Love atau dapat secara langsung via Dana melalui : 085862486502. Terima kasih.

Post a Comment

0 Comments