Pemeriksaan Glukosa Darah Tanpa Penusukan

Pemeriksaan gula darah atau glukosa darah merupakan pemeriksaan yang biasa dilakukan di laboratorium klinik. Pemeriksaan ini biasa diminta untuk melakukan skrining pada pasien dengan penderita kencing manis. 


https://www.f6s.com/


Bagi penderita kencing manis atau penderita diabetes melitus, pemeriksaan glukosa darah akan sering dilakukan. Dikarenakan untuk selalu memantau kadar glukosa harian yang harus terkontrol dan kemudian akan di laporkan kepada dokter yang merawatnya. 


Namun, apakah ada pemeriksaan glukosa darah tanpa penusukan? Tentu saja ada. 


Pertanyaan berikutnya, apakah sudah beredar di Indonesia? Mungkin saja sebagian orang sudah memilikinya, dan setahu admin infolabmed alat-alat pemeriksaan glukosa darah tanpa penusukan ini belum beredar di Indonesia. 


Dari suduk pandang seorang ahli teknologi laboratorium medik, maka yang akan saya uraikan adalah bagaimana alat-alat ini bekerja. Bagaimana mungkin tanpa penusukan kadar glukosa darah akan dapat terbaca?


Dari penelusran Admin, terdapat dua metode yang sudah digunakan, diantaranya adalah sebagai berikut :


Saliva Glucose Biosensor System


https://gbs.inc/

Metode yang pertama menggunakan sistem biosensor. Pengembangannya dilakukan sejak tahun 2013 dengan ditemukannya teknologi Organic Thin-Film Transistor (OTFT), dimana ide awalnya dari Professor Paul Dastoor yang berasal dari Universitas Newcastle. 


Saat ini, Biosensor System untuk pemeriksaan Gula darah dari spesimen air liur ini sudah mendapat paten di USA dan China. 


Cara penggunaannya sangat mudah. Strip dengan biosensor yang telah terhubung ke perangkat seperti smartphone diletakan di lidah. Kemudian alat akan mengeluarkan gelombang yang akan dibaca oleh perangkat. Metode yang digunakan pada strip sendiri adalah metode Glukosa Oksidase. 



Infrared Spectroscopic Technique


Pada pemeriksaan glukosa dengan teknik infrared spectroscopic ini dilakukan dengan dua cara, yaitu dengan fotoakustik dan fototermal. Cara kerjanya, jari di tembakan sinar yang mana fotoakustik mendeteksi gelombang suara yang tiba di permukaan sampel setelah pengendapan panas, dan deteksi fototermal menggunakan gradien suhu di permukaan.


Kiri: Pengukuran inframerah pada kulit. Tengah: Lapisan kulit dan penyerapan laser. Kanan: pulsa eksitasi QCL (merah) dan respons detektor (biru). (Sumber : https://analyticalscience.wiley.com/)


Perangkat yang sudah di patenkan ini, sudah beredar sejak tahun 2019. 


Apakah teman-teman ATLM sudah mengetahui alat seperti ini? Atau ada yang sudah menggunakannya? 




DONASI VIA DANA ke 085862486502 Bantu berikan donasi jika artikelnya dirasa bermanfaat. Donasi Anda ini akan digunakan untuk memperpanjang domain www.infolabmed.com. Donasi klik Love atau dapat secara langsung via Dana melalui : 085862486502. Terima kasih.

Post a Comment

0 Comments