Nasofaringeal Swab atau Nasal Swab?

CDC (Centers for Disease Control and Prevention) mengizinkan pengambilan sampel melalui usap hidung (swab nasal) untuk mengkompensasi kekurangan tenaga kesehatan dan eskalasi kasus COVID-19. CDC serta beberapa penelitian telah menyatakan bahwa usap hidung (yang diawasi) cukup se-efektif swab nasofaring dalam mendeteksi infeksi SARS-CoV-2. 

Perbandingan pengambilan sampel Nasofaringeal Swab atau Nasal Swab


NASOFARINGEAL SWAB


KELEBIHAN 

  1. Memiliki viral load dan tingkat deteksi SARS-CoV-2 paling tinggi dibandingkan dengan sampel dari saluran pernapasan atas lainnya. 
  2. Penggunaan swab nasofaringeal dianggap sebagai standar emas (gold standard) sesuai referensi FDA Amerika Serikat. 


KEKURANGAN 

  1. Pada pengambilan pasien bayi, balita atau anak tidak selalu mudah karena perlu penanganan pasien khusus untuk swab dapat mencapai faring melalui diameter saluran napas atau pembukaan lubang hidung yang kecil. Selain itu, diperlakukan swab khusus, yang saat ini belum tersedia di seluruh dunia. 
  2. Pada bayi dan anak kecil kemungkinan akan terjadi tindakan penolakan, bersin atau batuk selama pengumpulan, sehingga membuat petugas kesehatan beresiko lebih tinggi terhadap penularan virus yang disebabkan oleh droplet maupun aerosol swab. 
  3. Takut akan rasa sakit menyebabkan pasien enggan melakukan pemeriksaan ulang/berkali-kali sehingga menghambat deteksi dini kasus COVID-19.
  4. Kesulitan pengambilan pada pasien yang mengalami kelainan rongga dalam hidung (deviasi sputum, hipertrofi konka inferior), atau pasien yang baru saja atau memiliki riwayat trauma hidung atau menjalani operasi hidung. Hal ini dapat menyebabkan swab patah. 
  5. Pada sudut pengambilan swab dan kedalaman penyisipan yang tidak tepat, dapat menyebabkan cedera akibat teknik usap nasofaring yang salah. Meskipun jarang, dapat mengakibatkan kebocoran cairan serebrispinal atau perdarahan. 


NASAL SWAB 

KEUNTUNGAN

  1. Mengkompensasi kekurangan tenaga kesehatan (trained swabber)
  2. Minimal bersin atau batuk atau muntah yang disebabkan ketidaknyamanan saat pengambilan swab.
  3. Meminimalkan droplate atau aerosol yang beresiko terhadap petugas kesehatan dan pengunjung fasilitas keseahatan. 
  4. Resiko cedera saat sampling minmal.
  5. Dapat menjadi alternatif untuk pasien dengan masalah rongga hidung. 
  6. Lebih nyaman. 


KEKURANGAN

  1. Tidak lebih sensitif daripada sampel usap (swab) nasofaring.
  2. Kemungkinan terdapat pasien dengan viral load yang lebih rendah tidak terdereksi. 
  3. Tidak direkomendasikan secara tunggal dalam manajemen perawatan kesehatan dan upaya pelacakan kontak, skrining tanpa gejala, populasi dengan prevalensi rendah, populasi beresiko rendah. 
  4. Tidak direkomendasikan apabila digunakan satu-satunya spesimen untuk tujuan diagnostik. 


Tes usap nasal (hidung) adalah sebagai tambahan, bukan pengganti tes usap nasofaring. Dilakukan dalam kondisi tertentu dan pada anak-anak saja. 


Perbedaan Antara Nasofaringeal swab dan Nasal Swab

Perbandingan pengambilan sampel Nasofaringeal Swab atau Nasal Swab infolabmed


Nasofaringela swab merupakan teknik gold standar pada pengambilan spesimen, delivering high performance and reliable results. 

Nasal swab mean less invasive testing, providing a great alternative for more sensitive patients.

DONASI VIA DANA ke 085862486502 Bantu berikan donasi jika artikelnya dirasa bermanfaat. Donasi Anda ini akan digunakan untuk memperpanjang domain www.infolabmed.com. Donasi klik Love atau dapat secara langsung via Dana melalui : 085862486502. Terima kasih.

Post a Comment

0 Comments