Pemeriksaan Cairan Otak (Nonne dan Pandy)

Pemeriksaan Cairan Otak (Nonne dan Pandy)
Pemeriksaan Cairan Otak.

Infolabmed. Pemeriksaan Cairan Otak (Liquor Cerebro Spinalis - LCS) adalah cairan yang menyelimuti susunan syaraf pusat. Fungsinya adalah sebagai pelindung terhadap otak maupun tulang belakang. Selain itu juga berfungsi sebagai pengatur eksitabilitas dengan mengatur komposisi ion, membawa keluar metabolit-metabolit (karena otak tidak mempunyai pembuluh limpe) dan memberikan perlindungan terhadap tekanan. Cairan ini memiliki komposisi yang hampir sama dengan plasma darah, yaitu Natrium, Kalium, Urea, Asam laktat dan Sulfonamid, serta 12 zat lain yang komposisinya berbeda dengan plasma darah. 



Pemeriksaan LCS ditujukan untuk mengetahui adanya kelainan pada otak maupun sumsum tulang, meningitis, tumor, abses echefilitis maupun infeksi virus pada daerah tersebut. Pemeriksaan terhadap protein dalam cairan otak merupakan yang paling penting. Dalam keadaan normal, protein yang terdapat pada cairan otak sangat sedikit. jadi, tujuan dari pemeriksaan ini yaitu untuk mengetahui jumlahnya dapat dilakukan secara kualitatif dan kuantitatif. 

Pemeriksaan Nonne dan Pandy bertujuan untuk mengetahui adanya globulin dan albumin pada cairan serebrospinal. 

Pemeriksaan Nonne - Apelt

Pemeriksaan Nonne bertujuan untuk mengetahui adanya kandungan globulin di LCS.
Prinsip: Protein dalam suasana asam akan membentuk endapan atau gumpalan berbentuk seperti cincin. Makin tnggi kadarnya maka cincin yang terbentuk makin tebal. 

Alat dan Bahan :
  • Tabung serologi (garis tengah 7 mm)
  • Reagen Nonne (larutan ammonium sulfat jenuh dalam air)
Cara pemeriksaan :
  1. Ke dalam tabung LCS Serologi dimasukkan 1 mL reagen Nonne.
  2. Tambahkan 1 mL LCS dengan cara pelan-pelan sehingga terbentuk 2 lapisan, dimana lapisan atas adalah LCS.
  3. Diamkan selama 3 menit.
  4. Kemudian dilihat pada perbatasan kedua lapisan dengan latar belakang gelap.
Hasil Pemeriksaan Nonne - Catatan ATLM.jpg
Hasil pemeriksaan Nonne

Interpretasi hasil :
Negatif : Tidak terbentuk cincin antara kedua lapisan
+           : Cincin yang terbentuk menghilang setelah dikocok
++         : Setelah dikocok terjadi opalescent
+++       : Mengawan setelah dikocok
Normal  : (-) Negatif



Pemeriksaan Pandy

Mengetahui adanya kandungan albumin dan globulin di LCS
Prinsip : Reagen Pandy memberikan reaksi terhadap protein (albumin dan globulin) dalam bentuk kekeruhan. Pada keadaan normal tidak terjadi kekeruhan ringan seperti kabut. 

Alat dan reagen yang dipakai :
  • Tabung serologi (garis tengah 7 mm)
  • Kertas putih
  • Reagen Pandy (larutan phenol jenuh dalam air)

Cara Pemeriksaan :
  1. Kedalam tabung serologi dimasukkan 1 mL reagen Pandy
  2. Tambahkan 1 tetes LCS
  3. Kemudian dilihat segera ada tidaknya kekeruhan
Hasil Pemeriksaan Pandy - Catatan ATLM.jpg
Hasil Pemeriksaan Pandy.

Interpretasi Hasil :
+           : Opalescent (kekeruhan ringan seperti kabut)
++        : Keruh
+++      : Sangat Keruh
++++    : Kekeruhan seperti susu
Normal : (-) / (+)

Hal-hal yang harus diperhatikan dalam pemeriksaan spesimen cairan otak

  1. Jangan menunda-nunda pemeriksaan cairan otak. Berbagai sel dan tripanosoma cepat lisis pada sampel cairan otak. Glukosa juga cepat rusak, kecuali kalau dengan fluorida-oksalat. 
  2. Bekerjalah dengan hati-hati dan hemat. Spesimen yang dapat diambil untuk pemeriksaan cairan otak atau liquor cerebrospinal sering kali hanya sedikit karena pengambilannya sulit. 
  3. Liquor cerebrospinalis mengandung organisme virulen. Pakailah pipet dengan sumbat kapas yang tak menyerap cairan, atau pakaulah penghisap karet untuk menarik cairal dalam pipet. 

Sumber kesalahan dalam pemeriksaan spesimen cairan otak

  1. Wadah sampel yang tidak steril menyebabkan sampel terontaminasi oleh kuman-kuman sehingga memberikan hasil positif palsu.
  2. Penundaan pemeriksaan sampel tanpa ada perlakuan tertentu menyebabkan berbagai sel cepat lisis, glukosa cepat rusak sehingga memberikan hasil negatif palsu. 
  3. Penyimpanan sampel didalam lemari es yang menyebabkan bakteri yang tidak tahan pada suhu rendah, sehingga memberikan hasil negatif palsu.
  4. Cairan serebrospinal yang purulen, dalam waktu 24 jam setelah pemberian antibiotik seringkali sudah tidak mengandung bakteri penyebab, misalkan Haemophilus influenzae sehingga memberikan hasil yang negatif palsu.
  5. Cedera pembuluh darah yang diakibatkan karena tindakan lumbal pungsi menyebabkan terdapatnya darah pada sampel sehingga memberikan hasil pemeriksaan yang positif palsu. 

Sumber : 
  1. Anonim. (2019). Tes Nonne Pandy Rivalta. [Online]. Tersedia : https://id.scribd.com/doc/195014021/Tes-None-Pandy-Rivalta. (15 September 2019)
  2. Anonim. (2018). Tes Nonne Pandy. [Online]. Tersedia : https://id.scribd.com/document/365086794/Test-Nonne-Pandy. (15 September 2018).
  3. Anonim. (2018). Pembahasan LCS Nonne Pandy. [Online]. Tersedia : https://edoc.site/pembahasan-lcs-none-pandy-pdf-free.html. (15 September 2019)
  4. Gandasoebrata, R. (1969). Penuntun Laboratorium Klinik. Dian Rakyat : Jakarta
  5. Ginsberg, Lionel. (2007). Lecture Notes Neuroloy. Erlangga : Jakarta.
  6. Kee, Joyce LeFeffer. (1999). Pemeriksaan dan Diagnosis. EGC : Jakarta.
  7. Princess Giemzza. (2018). Liquor Cerebro Spinalis (LCS). [Online]. Tersedia : http://princessgiemzza.blogspot.com/2011/05/liquor-cerebro-spinalis-lcs.html. (15 September 2018)
PENTING Terimakasih sudah berkunjung ke website Kami. Untuk yang mengambil artikel dari website Kami, dimohon untuk mencantumkan sumber pada tulisan / artikel yang Anda muat. Terimakasih atas kunjungannya. Kerjasmaa media partner e mail : laboratorium.medik@gmail.com.
Baca juga :

DONASI VIA DANA ke 085862486502 Bantu berikan donasi jika artikelnya dirasa bermanfaat. Donasi Anda ini akan digunakan untuk memperpanjang domain www.infolabmed.com. Donasi klik Love atau dapat secara langsung via Dana melalui : 085862486502. Terima kasih.