Mengenal Antikoagulan Untuk Pemeriksaan Hematologi - Seri Edukasi Teknologi Laboratorium Medik


Penambahan antikoagulan secara manual kedalam tabung steril pada pemeriksaan hematologi pada saat ini memang sudah tidak banyak dilakukan oleh tenaga laboratorium, dikarenakan sebagian besar laboratorium klinik sudah menggunakan tabung vakum yang sudah tersedia. Namun, sebagai pembelajaran bagi Kita maka perlu tahu apa saja antikoagulan yang digunakan didalam laboratorium klinik. 



Agar darah yang akan diperiksa tidak sampai membeku dapat dipakai bermacam - macam antikoagulans. Namun, tidak semua jenis antikoagulans dapat dipakai karena ada yang terlalu banyak berpengaruh terhadap bentuk eritrosit  atau leukosit yang akan diperiksa morfoloinya. Berikut ini adalah jenis antikoagulan yang dapat dipakai dalam pemeriksaan hematologi ;

EDTA (ethylenediaminetetraacetate).  
Sebagai garam natrium atau kaliumnya. Garam - garam itu mengubah iona calcium dari darah menjadi bentuk yang bukan ion. EDTA tidak berpengaruh terhadap besar dan bentuknya eritrosit dan tidak juga terhadap bentuk leukosit. Selain itu EDTA mencegah trombosit bergumpal, karena itu EDTA sangat baik dipakai sebagai antikoagulans pada hitung trombosit. Tiap 1 mg EDTA dapat digunakan untuk 1 ml darah. Hindarkan pemakaian EDTA dalam jumlah berlebihan, bila dipakai lebih dari 2 mg/ml darah maka nilai hematokrit menjadi lebih rendah dari yang sebenarnya.

EDTA sering dipakai dalam bentuk larutan 10%. Kalau ingin menghindarkan terjadi pengenceran darah, zat kering pun boleh dipakai, akan tetapi dalam hal terakhir ini perlu sekali menggoncangkan wadah yang berisi darah dan EDTA selama 1 - 2 menit. Dikarenakan EDTA kering lembat melarut.

Heparin
Heparin berdaya seperti antitrombin, tidak berpengaruh terhadap bentuk eritrosit dan leukosit. Dalam praktek sehari - hari  heparin kurang banyak dipakai karena harganya yang mahal. Tiap 1 mg heparin dapat menjaga membekunya 10 ml darah. Heparin boleh dipakai sebagai larutan atau dalam bentuk kering.

Natriumsitrat 
Natriumsitrat dalam larutan 3,8%, yaitu larutan yang isotonik dengan darah. Dapat dipakai untuk beberapa macam percobaan hemoragik dan untuk Laju Endap Darah cara westergreen.

Campuran Amoniumoxalat dan Kaliumoxalat (Paul dan Heller)
Campuran ini dikenal juga sebagai campuran oxalat seimbang. Dipakai dalam keadaan kering agar tidak mengencerkan darah yang diperiksa.

Jika memakai maoniumoxalat tersendiri eritrosit - eritrosit membengkak, kaliumoxalat tersendiri menyebabkan eritrosit mengerut. Campuran kedua garam itu dalam perbandingan 3:2 tidak berpengaruh terhadap besarnya eritrosit (tetapi berpengaruh terhadap morfologi leukosit). 

Larutan pokok: amoniumoxalat 12 g; kaliumoxalat 8g; aquadest ad 1000 ml. Botol atau tabung diisi dengan 0,2 atau 0,5 ml larutan itu, kemudian keringkan pada suhu yang kurang dari 70 derajat celcius. Kedalam botol itu nanti dimasukkan 2 atau 5 ml darah untuk pemeriksaan heamtologi. 

Demikianlah beberapa macam antikoagulan untuk pemeriksaan hematologi yang perlu Kita tahu sebagai Tenaga Laboratoruim Medik. Walaupun di sebagian besar sudah menggunakan tabung vakum, namun perlunya kita mengenal berbagai macam jenis atikoagulan ini. 

Baca juga :
PENTING : Terimakasih sudah berkunjung ke website Kami. Untuk yang mengambil artikel dari website Kami, dimohon untuk mencantumkan sumber pada tulisan / artikel yang Anda muat. Terimakasih atas kunjungannya.

Sumber : 
  1. Gandasoebrata. R. (1984). Penuntun Laboratorium Klinik. Hal ; 8 - 9. Jakarta ; Dian Rakyat




DONASI VIA DANA ke 085862486502 Bantu berikan donasi jika artikelnya dirasa bermanfaat. Donasi Anda ini akan digunakan untuk memperpanjang domain www.infolabmed.com. Donasi klik Love atau dapat secara langsung via Dana melalui : 085862486502. Terima kasih.

Post a Comment

0 Comments