Uji Bilirubin dan Empedu (Sampel Urin) - Seri Pemeriksaan Laboratorium Klinik


Bilirubin secara normal tidak terdapat dalam urin; namun, dalam jumlahnya yang sangat sedikit dapat berada dalam urin, tanpa terdeteksi melalui metode pemeriksaan rutin. Bilirubin terbentuk dari penguraian hemoglobin dan ditranspor menuju hati, tempat bilirubin terkonjugasi atau langsung ini dapat larut didalam air dan dieksresikan ke dalam urin jika terjadi peningkatan kadar serum. 

Bilirubin tak terkonjugasi atau tak-langsung bersifat larut dalam lemak, serta tidak dapat dieksresikan kedalam urin. Bilirubinuria (bilirubin dalam urin) mengindikasikan kerusakan hati atau obstruksi empedu (mis., oleh batu), dan kadarnya yang besar ditandai dengan warna kuning. Jika urin yang berwarna kuning muda digoncangkan, akan terbentuk busa yang berwarna kuning. Urin tersebut dapat diperiksa secara rutin oleh perawat yang bertugas dengan menggunakan tablet reagen atau disptick.


Tujuan
  • Untuk membandingkan kadar bilirubin urin dengan kadar bilirubin serum, dan temuan pemeriksaan enzim-hati lainnya untuk mendeteksi gangguan pada hati.
Nilai Rujukkan
DEWASA: Negatif: 0,02 mg/dl.

Prosedur
  • Gunakan, baik dipstick urin maupun tablet reagen Ictotest, untuk uji bilirubinuria. Bili-Labstick dicelupkan kedalam urin dan setelah 20 detik lamanya, dibandingkan dengan bagan berwarna pada botol. Untuk uji yang menggunakan dipstick  urin dan tablet Icotest, ikuti petunjuk yang ada di botol.
  • Lakukan uji bilirubin urin dalam 1 jam. Jauhkan urin dari sinar ultraviolet.
  • Tidak ada pembatasan asupan makanan ataupun minuman. 
Masalah Klinis
PENINGKATAN KADAR: Penyakit obstruksi empedu, penyakit hati (hepatitis, ogens toksik), CHF disertai dengan ikterik, kanker hati (sekunder). Pengaruh Obat: Fenotiazin-klorpromazin (Thorazine), asetofenazin (Tindal), klorprotiksen (Taractan); fenazopiridin (Pyridium), klorzoksazon (paraflexx). 

Faktor yang Mempengaruhi Temuan Laboratorium
  • Obat tertentu memberikan temuan positif keliru (Lihat pengaruh Obat)
  • Pajanan terhadap urin yang berasal dari sinar lampu selama 1 jam akan menyebabkan kerusakan pigmen empedu.
IMPLIKASI KEPERAWATAN DAN RASIONAL
PENINGKATAN KADAR
  • Pantau kadar bilirubin serum-total dan langsung-dan laporkan jika terjadi peningkatan. Periksa urin untuk mengidentifikasi bilirubinuria. Bandingkan hasil uji dan serum.
  • Kaji warna urin. Jika urin berwarna kuning tua, goncangkan spesimen urin, dan catat apabila busa berwarna kuning.
  • Catat hasil dipstik dan warna urin pada formulir atau Kardex klien.
  • Beri tahu dokter jika yang tampak pada urin warna kuning muda disertai busa berwarna kuning, juga mengenai temuan pemeriksaannya.

PENTING : Terimakasih sudah berkunjung ke website Kami. Untuk yang mengambil artikel dari website Kami, dimohon untuk mencantumkan sumber pada tulisan / artikel yang Anda muat. Terimakasih atas kunjungannya.

Sumber : 
  1. LeFever Ke, Joyce. 2002. Pedoman Pemeriksaan Laboratorium & Diagnostik ; Edisi 6. Hal : 85 - 86 Cetakan 2017. EGC ; Jakarta

DONASI VIA DANA ke 085862486502 Bantu berikan donasi jika artikelnya dirasa bermanfaat. Donasi Anda ini akan digunakan untuk memperpanjang domain www.infolabmed.com. Donasi klik Love atau dapat secara langsung via Dana melalui : 085862486502. Terima kasih.

Post a Comment

0 Comments