Pemeriksaan SGOT dan SGPT | Seri Edukasi Faal Hati Untuk ATLM
Table of Contents
Infolabmed.com. Sebelum menjelaskan SGOT-SGPT, kita bahas dulu, yuk, organ pabrik dari di enzim ini. Organ itu adalah hati, atau keren disebut juga liver. Hati merupakan organ padat terbesar yang letaknya di rongga perut bagian kanan atas (Jadi bukan paru-paru, ya... Walau nampaknya memang terlihat lebih besar dari hati). Besar ukurannya, besar pula fungsinya bagi tubuh, Organ ini mempunyai peran yang teramat penting.
http://wnpr.org/ |
Bahkan produksi mayoritas kolesterol pun ada di dalam hati. Selain itu, hati juga merupakan tempat pembentukan dan penyaluran asam empedu dan penghancuran hormon-hormon steroid seperti estrogen. Yang paling penting dari semua, organ ini adalah ia adalah biang detoks, atau penyaring dan pengeluaran racun yang masuk ke dalam tubuh.
Definisi enzim SGOT dan SGPT
Enzim Transaminase atau disebut juga enzim aminotransferase adalah enzim yang mengkatalisis reaksi transaminasi. Terdapat dua jenis enzim serum transaminase yaitu serum glutamat oksaloasetat transaminase dan serum glutamat piruvat transaminase (SGPT). Pemeriksaan SGPT adalah indikator yang lebih sensitif terhadap kerusakan hati dibanding SGOT. Hal ini dikarenakan enzim GPT sumber utamanya di hati, sedangkan enzim GOT banyak terdapat pada jaringan terutama jantung, otot rangka, ginjal dan otak (Cahyono 2009).
Enzim aspartat aminotransferase (AST) disebut juga serum glutamat oksaloasetat transaminase (SGOT) merupakan enzim mitokondria yang berfungsi mengkatalisis pemindahan bolak-balik gugus amino dari asam aspartat ke asam α-oksaloasetat membentuk asam glutamat dan oksaloasetat (Price & Wilson,1995).
Enzim GOT dan GPT mencerminkan keutuhan atau intergrasi sel-sel hati. Adanya peningkatan enzim hati tersebut dapat mencerminkan tingkat kerusakan sel-sel hati. Makin tinggi peningkatan kadar enzim GPT dan GOT, semakin tinggi tingkat kerusakan sel-sel hati (Cahyono 2009).
Kerusakan membran sel menyebabkan enzim Glutamat Oksaloasetat Transaminase (GOT) keluar dari sitoplasma sel yang rusak, dan jumlahnya meningkat di dalam darah. Sehingga dapat dijadikan indikator kerusakan hati (Ronald et al. 2004).
Kadar enzim AST (GOT) akan meningkat apabila terjadi kerusakan sel yang akut seperti nekrosis hepatoseluler seperti gangguan fungsi hati dan saluran empedu, penyakit jantung dan pembuluh darah, serta gangguan fungsi ginjal dan pankreas (Price & Wilson,1995). GOT banyak terdapat pada mitokondria dan sitoplasma sel hati, otot jantung, otot lurik dan ginjal (Sagita A 2006).
Enzim Transaminase atau disebut juga enzim aminotransferase adalah enzim yang mengkatalisis reaksi transaminasi. Terdapat dua jenis enzim serum transaminase yaitu serum glutamat oksaloasetat transaminase dan serum glutamat piruvat transaminase (SGPT). Pemeriksaan SGPT adalah indikator yang lebih sensitif terhadap kerusakan hati dibanding SGOT. Hal ini dikarenakan enzim GPT sumber utamanya di hati, sedangkan enzim GOT banyak terdapat pada jaringan terutama jantung, otot rangka, ginjal dan otak (Cahyono 2009).
Enzim aspartat aminotransferase (AST) disebut juga serum glutamat oksaloasetat transaminase (SGOT) merupakan enzim mitokondria yang berfungsi mengkatalisis pemindahan bolak-balik gugus amino dari asam aspartat ke asam α-oksaloasetat membentuk asam glutamat dan oksaloasetat (Price & Wilson,1995).
Enzim GOT dan GPT mencerminkan keutuhan atau intergrasi sel-sel hati. Adanya peningkatan enzim hati tersebut dapat mencerminkan tingkat kerusakan sel-sel hati. Makin tinggi peningkatan kadar enzim GPT dan GOT, semakin tinggi tingkat kerusakan sel-sel hati (Cahyono 2009).
Kerusakan membran sel menyebabkan enzim Glutamat Oksaloasetat Transaminase (GOT) keluar dari sitoplasma sel yang rusak, dan jumlahnya meningkat di dalam darah. Sehingga dapat dijadikan indikator kerusakan hati (Ronald et al. 2004).
Kadar enzim AST (GOT) akan meningkat apabila terjadi kerusakan sel yang akut seperti nekrosis hepatoseluler seperti gangguan fungsi hati dan saluran empedu, penyakit jantung dan pembuluh darah, serta gangguan fungsi ginjal dan pankreas (Price & Wilson,1995). GOT banyak terdapat pada mitokondria dan sitoplasma sel hati, otot jantung, otot lurik dan ginjal (Sagita A 2006).
CARA PEMERIKSAAN
SGOT
– Metode : Kinetik – IFCC (tanpa pyridoxal-5-phosphate)
– Prinsip
Aminotransferasi ( AST ) mengkatalis transaminasi dari L aspartate dan a – kataglutarate membentuk L – glutamate dan oxaloacetate. Oxaloacetate direduksi menjadi malate oleh enzym malate oleh enzym malate dehydrogenase ( MDH ) dan niconamide adenine dinucleotide ( NADH ) teroksidasi menjadi NAD. Banyaknya NADH yang teroksidasi, berbanding langsung dengan aktivitas AST dan diukur secara fotometrik dengan panjang gelombang 340 nm.
– Peralatan
– Reagensia
Reagen 1 : TRIS pH 7,65 110 mmol/L
L-aspartate 320 mmol/L
LDH (Lactate dehydrogenase) ≥ 1200 U/L
MDH (Malate dehydrogenase) ≥ 800 U/L
Reagen 2 : NADH 1 mmol
2-oxoglutarat 65 mmol
Dari ragen 1 dan 2 dibuat monoreagen dengan perbandingan 4 bagian reagen 1 ditambah 1 bagian reagen 2. Misalnya 20 mL R1 ditambah 5 mL R2. Homogenkan dan stabilkan pada suhu 2-8 oC.
– Cara kerja
Masukkan ke dalam tabung reaksi
SGOT
– Metode : Kinetik – IFCC (tanpa pyridoxal-5-phosphate)
– Prinsip
Aminotransferasi ( AST ) mengkatalis transaminasi dari L aspartate dan a – kataglutarate membentuk L – glutamate dan oxaloacetate. Oxaloacetate direduksi menjadi malate oleh enzym malate oleh enzym malate dehydrogenase ( MDH ) dan niconamide adenine dinucleotide ( NADH ) teroksidasi menjadi NAD. Banyaknya NADH yang teroksidasi, berbanding langsung dengan aktivitas AST dan diukur secara fotometrik dengan panjang gelombang 340 nm.
– Peralatan
- Kuvet
- Mikropipet 100µl , 1000 µl
- Tip kuning dan tip biru
- Spektrofotometer
– Reagensia
Reagen 1 : TRIS pH 7,65 110 mmol/L
L-aspartate 320 mmol/L
LDH (Lactate dehydrogenase) ≥ 1200 U/L
MDH (Malate dehydrogenase) ≥ 800 U/L
Reagen 2 : NADH 1 mmol
2-oxoglutarat 65 mmol
Dari ragen 1 dan 2 dibuat monoreagen dengan perbandingan 4 bagian reagen 1 ditambah 1 bagian reagen 2. Misalnya 20 mL R1 ditambah 5 mL R2. Homogenkan dan stabilkan pada suhu 2-8 oC.
– Cara kerja
Masukkan ke dalam tabung reaksi
Blanko Pemeriksaan
Reagen – 1000 µl
Serum – 100 µl
Reagen – 1000 µl
Serum – 100 µl
- Homogenkan, dan dibaca dengan spektrofotometer pada panjang gelombang 340 nm dengan faktor 1745.
- Pembacaan dilakukan pada menit 1, 2 , dan 3
- Catat hasil pemeriksaan dan hitung kadar SGOT dengan rumus
- ∆A/min x faktor = aktivitas ASAT (U/L)
SGPT
– Metode : Kinetik – IFCC (tanpa pyridoxal-5-phosphate)
– Prinsip
Alanine aminotransferase ( ALT ) mengkatalis transiminasi dari L – alanine dan a – kataglutarate membentuk l – glutamate dan pyruvate, pyruvate yang terbentuk di reduksi menjadi laktat oleh enzym laktat dehidrogenase ( LDH ) dan nicotinamide adenine dinucleotide ( NADH ) teroksidasi menjadi NAD. Banyaknya NADH yang teroksidasi hasil penurunan serapan ( absobance ) berbanding langsung dengan aktivitas ALT dan diukur secara fotometrik dengan panjang gelombang 340 nm.
– Peralatan
- Kuvet
- Mikropipet 100µl , 1000 µl
- Tip kuning dan tip biru
- Spektrofotometer
– Bahan : Serum atau plasma heparin
– Reagensia
Reagen 1 : THS pH 7,15 140 mmol/L
L-alanine 700 mmol/L
LDH (Lactate dehydrogenase) ≥ 2300 U/L
Reagen 2 : NADH 1 mmol
2-oxoglutarat 85 mmol
Dari ragen 1 dan 2 dibuat monoreagen dengan perbandingan 4 bagian reagen 1 ditambah 1 bagian reagen 2. Misalnya 20 mL R1 ditambah 5 mL R2. Homogenkan dan stabilkan pada suhu 2-8 oC.
– Cara kerja
Masukkan ke dalam tabung reaksi
Blanko Pemeriksaan
Reagen – 1000µl
Serum –
– Reagensia
Reagen 1 : THS pH 7,15 140 mmol/L
L-alanine 700 mmol/L
LDH (Lactate dehydrogenase) ≥ 2300 U/L
Reagen 2 : NADH 1 mmol
2-oxoglutarat 85 mmol
Dari ragen 1 dan 2 dibuat monoreagen dengan perbandingan 4 bagian reagen 1 ditambah 1 bagian reagen 2. Misalnya 20 mL R1 ditambah 5 mL R2. Homogenkan dan stabilkan pada suhu 2-8 oC.
– Cara kerja
Masukkan ke dalam tabung reaksi
Blanko Pemeriksaan
Reagen – 1000µl
Serum –
- Homogenkan, dan dibaca dengan spektrofotometer pada panjang gelombang 340 nm dengan faktor 1745.
- Pembacaan dilakukan pada menit 1, 2 , dan 3
- Catat hasil pemeriksaan dan hitung kadar SGPT dengan rumus
∆A/min x faktor = aktivitas ALAT (U/L)
NILAI NORMAL :
SGOT
ü Perempuan : < 31 U/L
ü Laki-laki : < 35 U/L
SGPT
ü Perempuan : < 31 U/L
ü Laki-laki : < 41 U/L
TINJAUAN KLINIS
NILAI NORMAL :
SGOT
ü Perempuan : < 31 U/L
ü Laki-laki : < 35 U/L
SGPT
ü Perempuan : < 31 U/L
ü Laki-laki : < 41 U/L
TINJAUAN KLINIS
- Enzim SGOT dan SGPT dapat meningkat karena adanya gangguan fungsi hati, dan penanda kerusakan sel lainnya, yang salah satu penyebabnya adalah proses infeksi yang disebabkan oleh virus.
- Peningkatan SGOT/SGPT > 20 kali normal : hepatitis viral akut, nekrosis hati (toksisitas obat atau kimia)
- Peningkatan 3-10 kali normal : infeksi mononuklear, hepatitis kronis aktif, sumbatan empedu ekstra hepatik, sindrom Reye, dan infark miokard (SGOT>SGPT)
- Peningkatan 1-3 kali normal : pankreatitis, perlemakan hati, sirosis Laennec, sirosis biliaris.
Hal-hal yang dapat mempengaruhi temuan laboratorium
- Pengambilan darah pada area yang terpasang jalur intra-vena dapat menurunkan kadar
- Trauma pada proses pengambilan sampel akibat tidak sekali tusuk kena dapat meningkatkan kadar
- Hemolisis sampel
- Obat-obatan dapat meningkatkan kadar : antibiotik (klindamisin, karbenisilin, eritromisin, gentamisin, linkomisin, mitramisin, spektinomisin, tetrasiklin), narkotika (meperidin/demerol, morfin, kodein), antihipertensi (metildopa, guanetidin), preparat digitalis, indometasin (Indosin), salisilat, rifampin, flurazepam (Dalmane), propanolol (Inderal), kontrasepsi oral (progestin-estrogen), lead dan heparin.
- Aspirin dapat meningkatkan atau menurunkan kadar.
KESIMPULAN
- Pemeriksaan SGOT dan SGPT dilakukan dengan metode kinetik untuk penentuan aktifitas SGOT dan SGPT sesuai dengan rekomendasi dari IFCC ( Internasional Federation of Clinical Chemistry )
- Nilai normal kadar SGOT dalam serum untuk perempuan adalah < 31 U/L dan laki-laki adalah < 35 U/L, sedangkan untuk SGPT pada perempuan adalah < 31 U/L dan laki-laki adalah < 41 U/L.
- Enzim SGOT dan SGPT dapat meningkat karena adanya gangguan fungsi hati, dan penanda kerusakan sel lainnya, yang salah satu penyebabnya adalah proses infeksi yang disebabkan oleh virus.
- Pemeriksaan SGPT adalah indikator yang lebih sensitif terhadap kerusakan hati dibanding SGOT. Hal ini dikarenakan enzim GPT sumber utamanya di hati, sedangkan enzim GOT banyak terdapat pada jaringan terutama jantung, otot rangka, ginjal dan otak.
Sumber :
- Sehat Sangat. 2016. Apa itu Arti SGOT SGPT?. Diakses tanggal 16 Agustus 2016. Link ; http://sehatsangat.blogspot.co.id/2015/10/pengertian-arti-sgot-sgpt-liver.html
- LOVE LIFE PASSION. 2016. ANALIS KESEHATAN – PEMERIKSAAN SGOT SGPT. Diakses tanggal 16 Agustus 2016. Link ; https://gietupsquare.wordpress.com/2014/03/13/analis-kesehatan-pemeriksaan-sgot-sgpt/
Post a Comment