Asam Urat Bikin Penat, Tinjauan dan Penanganan Secara Medis


Infolabmed.com. Setiap hari, sel - sel tubuh kita mengalami perombakan. Sel-sel yang sudah lama atau aus diganti dengan sel-sel yang baru. Didalam sel-sel tubuh terdapat inti sel yang terdiri dari deoxyribonucleic acid (DNA) dan ribonucleic acid (RNA). Inti sel inilah yang mengatur semua kegiatan sel - sel kita.

Saat perombakan DNA dan RNA berlangsung, terbentuklah senyawa - senyawa purin (adenin dan guanin), yang dalam proses selanjutnya akan terbentuk asam urat dari senyawa purin tersebut. Sebagian kecil dari asam urat itu akan dipergunakan kembali untuk pembentukan inti sel (DNA dan RNA). Sedangkan, sebagian besar asam urat lainnya akan dikeluarkan dari tubuh melalui ginjal saat buang air kecil (sekitar 70%) dan melalui usus ketika buang air besar (sekitar 30%).

Selain dihasilkan oleh perombakan sel-sel tubuh, asam urat juga dapat diperoleh tubuh melalui bahan makanan yang dikonsumi sehari - hari. Beberapa bahan makanan yang banyuak mengandung asam urat, antara lain bayam, emping, melinjo, kopi, dan jeroan (hati, otak, dan ginjal).

Mengonsumsi minuman dengan kadar alkohol tinggi akan meningkatkan jumlah asam urat di dalam tubuh, karena alkohol akan menghambat pengeluaran asam urat oleh ginjal. Disamping itu, stres, depresi, dan jiwa yang tertekan pun dapat meningkatkan pembentukan asam urat didalam tubuh.

HIPERURISEMI

Selain berasal dari luar tubuh, asam urat juga bisa dihasilkan langsung oleh tubuh dengan zat perantara lain. Jika pembentukan asam urat ini terlalu banyak sementara pembuangannya melalui ginjal terlalu sedikit, maka akan terjadi peningkatan kadar asam urat di dalam darah melebihi batas normal. Kondisi inilah yang disebut hiperurisemi, dimana pada wanita kadar asam uratnya lebih dari 6 mg/dl sedangkan untuk pria lebih dari 7 mg/dl.

Apabila kadar asam urat didalam darah melebihi batas normal dalam kurun waktu yang cukup lama, maka akan mempermudah terjadinya serangan artritis gout atau yang lebih dikenal dengan masyarakat awam dengan encok. Disamping itu, kadar asam urat yang berlebihan merupakan salah satu faktor resiko terjadinya jantung koroner dan stroke, serta mempermudah terbentuknya batu ginjal jenis batu asam urat.

Meskipun demikian, hal tersebut bersifat individual. Tidaks edikit penderita yang mempunyai kadar asam urat diatas normal namum tidak menunjukkan gejala apa-apa. Pegal-pegal maupun nyeri sendi tidak muncul. Sementara, tidak sedikit penderita yang sangat sensitif. Baru terjadi peningkatan sedikit asam urat didalam darah saja, sudah menimbulkan gejala yang mngerah ke artritis akut atau radang sendi yang bersifat mendadak. Penderita terkadang tidak dapat berjalan, kesulitan memakai sepatu, mengalami gangguan tidur, dan merasakan sakit yang sangat hebat di sendi-sendi. Rasa sakit ini mencapai puncaknya dalam 24 jam setelah mulai timbul gejala pertama.

Serangan artritis akut biasanya bersifat monoartikular, yakni hanya menyerang satu sisi sendi, bisa jempol kaki, jempol tangan, pergelangan kaki, atau pergelangan tangan. Selain itu, serangan arthritis juga disertai dengan proses peradangan, seperti bagian yang sakit berwarna merah, bengkak, teraba panas, dan terasa sakit, sehingga menimbilkan gangguan pergerakan sendi.

Repotnya, keadaan kelebihan asam urat didalam darah (hiperurisemi) ini tidak selalu identik dengan arthritis gout akut, jenis rematik yang paling potensial disebabkan kelebihan asam urat. Artinya, kejadian arthritis gout akut tidak disertai dengan peningkatan kadar asam urat didalam darah. Banyak orang dengan peningkatan kadar asam urat didalam darah, namun tidak pernah menderita serangan arthritis gout akut.

Menurut Rodnan dan Healey, arthritis gout dan hiperurisemia ditentukan oleh gen (pembawa sifat) yang berbeda. Jadi, secara klinis, hiperurisemi dan arthritis gout memang beda. Meskipun demikian, peningkatan kadar asam urat di dalam darah dapat mencetuskan serangan rematik yang bernama arthritis gout tersebut.

Oleh karena itu, setiap orang tetap harus meperhatikan betul kadar asam urat didalam darah mereka. Sebab, walaupun tidak menimbulkan gejala akibat peningkatan kadar asam urat, penderita dengan kelebihan asam urat tetap akan mempunyai risiko yang lain, yakni terjadinya kerusakan ginjal akibat penimbunan kristal - kristal urat di jaringan ginjal. Sekitar 30% dari mereka akan menderita penyakit batu ginjal, disamping tetap beresiko mengalami serangan jantung koroner dan stroke.

PENANGANAN HIPERURISEMI SECARA INDIVIDUAL

Langkah umum yang harus dilakukan dalam menangani kelebihan asam urat didalam darah adalah diet dengan pembatasan kalori, khususnya bagi penderita yang kelebihan berat badan. Sebab, semakin besar ukuran tubuh seseorang, akan semakin banyak proses perombakan sel yang menghasilkan purin, yang akhirnya menghasilkan asam urat.

Penderita sebaiknya membatasi konsumsi makanan yang mengandung purin, seperti bayam, emping, melinjo, kopi, serta jeroan (misalnya hati, ginjal, dan otak). Penderita hendaknya juga menghindari minuman yang mengandung kadar alkohol tinggi, karena alkohol dapat menghambat pengeluaran asam urat dari ginjal.

Ditengarai, stres juga ikut meningkatkan kadar asam urat didalam darah. Karena itu, penderita sebisa mungkin menghindari stres. Bila ada masalah yang mengganggu pikiran, sebaiknya dibagikan kepada orang lain. Sehingga, bisa didapatkan solusi yang tepat dari problem yang menimbulkan stres, atau setidaknya beban pikiran berkurang.

PENANGANAN HIPERURISEMI SECARA MEDIS

Dokter akan memilihkan obat yang dapat membantu menurunkan kadar asam urat didalam darah, yang terdiri dari dua kelompok obat, yaitu urikosurik dan penghambat oksidasi xantin. Kelompok urikosurik berperan meningkatkan fungsi eliminasi asam urat oleh ginjal dengan cara berkompetisi menghambat penyerapan kembali (reabsorpsi) asam urat oleh ginjal.

Sementara, kelompok penghambat oksidase xantin (dikenal dipasaran dengan nama allopurinol) berfungsi menurunkan produksi asam urat serta meningkatkan pembentukan xantin dan hipoxantin dengan cara menghambat pekerjaan xantin oksidase yang berperan dalam metabolisme asam urat. Kelompok obat ini diindikasikan untuk penderita dengan produksi asam urat berlebihan (baik yang primer maupun sekunder), nefropati (kelainan ginjal) yang disebabkan oleh meningkatnya kadar asam urat, dan batu asam urat di saluran kencing maupun ginjal.

Berikut adalah beberapa pesan yang harus Anda perhatikan jika mengonsumsi obat penurut kadar asam urat ini. Pertama, ada kemungkinan pemakaian obat dilakukan seumur hidup.  Kedua, bila berobat kepada dokter lain, sebaiknya sampaikan bahwa Anda sedang mendapatkan pengobatan allopurinol. Ketiga, lakukan pemeriksaan kadar asam urat secara periodik, karena dosis allopurinol tergantung pada kadar asam urat.

Sumber :
dr. H. Muchlis Achsan U.S,Sp.PD-KPTI dan dr. Dito Anurogo. 2013. 5 Menit Memahami 55 Problematika Kesehatan. Hal ; 98 - 103. Penerbit D-Medika ; Yogyakarta.

DONASI VIA DANA ke 085862486502 Bantu berikan donasi jika artikelnya dirasa bermanfaat. Donasi Anda ini akan digunakan untuk memperpanjang domain www.infolabmed.com. Donasi klik Love atau dapat secara langsung via Dana melalui : 085862486502. Terima kasih.

Post a Comment

0 Comments