Keselamatan Kerja dalam Laboratorium Medik



Infolabmed.com. Tulisan ini merupakan adaptasi dari buku "Keselamatan Kerja dalam Laboratorium Kimia", namun ada beberapa persamaan yaitu tentang keselamatan kerja dalam sebuah laboratorium.Laboratorium Medik merupakan tempat untuk menganalisa cairan tubuh manusia baik itu darah, feses, urine dan lain sebagainya bahkan juga termasuk dahak. 

Laboratorium medik terdapat bahan kimia dan mikrobiologi, sangat kompleks. Adalah suatu kearifan bagi kita untuk mempelajari setiap kemungkinan bahaya dalam pekerjaan agar mampu mengendalikan bahaya serta mengurangi risiko sekecil apapun. Kemampuan manusia untuk mengendalikan bahaya seperti bahaya keracunan zat kimia atau kontaminasi terhadap mikroorganisme, memungkinkan  manusia memanfaatkan bahan - bahan berbahaya tersebut dengan aman. 

Demikian pula bekerja dalam Laboratorium medik, tak lepas dari kemungkinan bahaya dari berbagai jenis bahan kimia dan paparan mikroorganisme patogen. Pemahaman mengenai berbagai aspek bahaya dalam laboratorium, memungkinkan para pekerja dalam menciptakan keselamatan dan kesehatan kerja. 

LABORATORIUM MEDIK

Disebuah intitusi pendidikan Laboratorium medik merupakan sarana penting untuk pendidikan, penelitian, dan atau pelayanan dan uji mutu. 

Selain dunia pendidikan, Laboratorium medik juga dimiliki oleh Rumah Sakit baik itu swasta dan negeri, kemudian Laboratorium Klinik dan dokter praktek. Karena beda fungsi dan kegunaannya, dengan sendirinya berbeda pula dalam design, fasilitas, teknik, dan penggunanya. Walau demikian ditinjau dari aspek keselamatan kerja, laboratorium medik mempunyai bahaya dasar yang sama sebagai akibat penggunaan bahan kimia, mikroorganisme patogen dan prosedur pemeriksaan didalamnya. 

KESELAMATAN KERJA DALAM LABORATORIUM MEDIK

Laboratorium harus merupakan tempat yang aman bagi para pekerjanya tidak terkecuali untuk laboratorium medik. Aman terhadap setiap kemungkinan kecelakaan fatal maupun sakit atau gangguan kesehatan. Hanya dalam laboratorium yang aman, bebas dari rasa khawatir akan kecelkaan, keracunan dan paparan mikroorganisme, seseorang dapat bekerja dengan aman, produktif, dan efisien.

Keadaan aman dalam Laboratorium, dapat diciptakan apabila ada kemauan dari setiap pekerja atau kelompok pekerja untuk menjaga dan melindungi diri. Diperlukan kesadaran bahwa kecelakaan dapat berakibat pada dirinya sendiri maupun orang lain serta lingkungannya. 

Ini adalah tanggung jawab moral dalam keselamatan kerja, yang memegang peranan penting dalam pencegahan kecelakaan. Selain itu, disiplin setiap individu terhadap peraturan juga memberikan andil besar dalam keselamatan kerja. Kedua faktor penting tersebut bergantung pada faktor manusianya, yang ternyata merupakan sumber terbesar kecelakaan didalam laboratorium. 

SEBAB-SEBAB KECELAKAAN

Berdasarakan pengalaman baik didalam laboratorium medik disebuah RS atau institusi pendidikan, penyebab dari kecelakaan atau sakit akibat kerja berturut - turut adalah: sikap dan tingkah laku para pekerja; keadaan yang tidak aman; dan kurangnya pengawasan dari supervisi. 

Sikap dan Tingkah Laku Para Pekerja

Sikap dan tingkah laku para pekerja yang lalai, menganggap remeh setiap kemungkinan bahaya dan enggan memakai alat pelindung diri, menempati urutan pertama sebagai penyebab kecelakaan. Sikap dan tingkah laku demikian sering dimiliki oleh para pekerja yang belum banyak pengalaman di dalam laboratorium. Dalam dunia pendidikan, hal demikian sering terjadi pada praktikum-praktikum mahasiswa tingkat pertama dan kedua bahkan mungkin pula pada tingkat yang lebih tinggi.

Keadaan yang Tidak Aman 

Keadaan yang tidak aman dapat diakibatkan oleh bahan, alat dan prosedur kerja. Bekerja dengan bahan kimia seperti pada pemeriksaan Hemoglobin, lekosit, trombosit secara manual, atau pemeriksaan kultur mikroorganisme patogen, adalah contoh keadaan yang tidak aman karena bahan tersebut dapat menimbulkan pencemaran ruangan kerja dan lingkungan. 

Supervisior (Pengawas)

Pengawas juga memegang peranan penting. Prosedur dan cara kerja perlu diberikan oleh pengawas secara jelas dan sempurna sebelum ddikerjakan oleh para pelaksana. Juga sangat penting pengetahuan pengawas untuk mengetahui setiap kemungkinan (mengantisipasi) bahaya yang timbul dari suatu bahan. 

Kadangkala seorang pekerja tahu akan bahaya dan tahu pula keharusan memakai alat pelindung diri, tetapi sangat sering dirasakan bahwa memakai alat pelindung banyak menghalangi keleluasaan bergerak sehingga cenderung untuk tidak memakainya. Kalau hal itu tidak mendapat perhatian dari pihak pengawas, dapat pula menimbulkan kecelakaan atau ganggiam kesehatan. 

Sumber : 
Imamkhasam. S. 1990. Keselamatan Kerja dalam Laboratorium Kimia. Gramedia ; hal. 1-4.

DONASI VIA DANA ke 085862486502 Bantu berikan donasi jika artikelnya dirasa bermanfaat. Donasi Anda ini akan digunakan untuk memperpanjang domain www.infolabmed.com. Donasi klik Love atau dapat secara langsung via Dana melalui : 085862486502. Terima kasih.

Post a Comment

0 Comments