Belajar tentang Feses dan Kenali Warnanya

Ilustrasi ; Bentuk Feses. (http://www.bioactiva.co.id)

 infolabmed.com. Feses merupakan bentuk akhir dari sisa metabolisme tubuh, baik itu hewan maupun manusia. Baunya yang tak sedap memungkinkan bagi kita untuk tidak dapat melihatnya. Namun bentuk dan warna feses ini bisa saja memberikan "alarm" kepada kita bawha tubuh sedang ada gangguan. Sebelum kita membicarakan kelainan pada feses, sebaiknya kita mengenali terlebih dahulu seluk beluk sisa metabolisme tubuh kita ini.

Tinja atau feses atau dalam bahasa kasarnya disebut tahi adalah produk buangan saluran pencernaan yang dikeluarkan melalui anus atau kloaka. Proses pembuangan kotoran dapat terjadi (bergantung pada individu dan kondisi) antara sekali setiap satu atau dua hari hingga beberapa kali dalam sehari. Pengerasan tinja atau feses dapat menyebabkan meningkatnya waktu dan menurunnya frekuensi buang air besar antara pengeluarannya atau pembuangannya disebut dengan konstipasi atau sembelit. Dan sebaliknya, bila pengerasan tinja atau feses terganggu, menyebabkan menurunnya waktu dan meningkatnya frekuensi buang air besar disebut dengan diare atau mencret.

Tinja manusia seharusnya memiliki konsistensi yang lunak namun tidak cair, dan tinja dapat dikeluarkan dari dalam tubuh tanpa harus mengejan terlalu keras. Apabila Anda mengejan terlalu keras untuk mengeluarkan tinja Anda, maka bisa jadi Anda tidak cukup mengkonsumsi serat, seperti sayur dan buah, atau Anda kekurangan cairan, sedangkan jika konsistensi feses Anda cair, maka perlu diwaspadai berbagai penyebab buang air besar cair, seperti infeksi, atau adanya intoleransi (kurang cocok) terhadap makanan tertentu.

Dalam keadaan normal, seharusnya Anda buang air besar satu kali per hari. Namun tentu frekuensi buang air besar tergantung asupan makanan Anda. Jika asupan makanan lebih banyak dari biasanya, bisa saja frekuensi buang air besar berubah menjadi lebih sering. Namun jika dengan pola makan yang biasa, Anda tidak buang air besar dalam waktu beberapa hari, maka perlu diwaspadai adanya gangguan pada saluran pencernaan Anda. Jika frekuensi buang air besar Anda tidak teratur, maka langkah awal yang dapat Anda coba adalah minum air yang cukup, konsumsi serat yang cukup, dan olah raga teratur.

Jangan menganggap remeh perubahan warna pada buang air besar (tinja) karena bisa jadi merupakan pertanda adanya suatu penyakit, meskipun dapat juga dipengaruhi oleh jenis makanan yang kita makan. Kualitas, kuantitas, dan warna tinja dapat menjadi indikator (tanda status) kesehatan sistem pencernaan.

Secara umum, warna tinja anda dipengaruhi oleh apa yang anda makan dan kadar cairan empedu (suatu cairan berwarna kuning kehijauan yang berfungsi untuk mencerna lemak) di dalamnya. Saat pigmen di dalam cairan empedu ini melalui saluran pencernaan anda, maka akan terjadi perubahan warna pigmen dari hijau menjadi coklat akibat kerja berbagai enzim pencernaan.
Segera hubungi dokter anda bila tinja anda berwarna merah terang atau hitam, yang merupakan tanda adanya darah di dalam tinja anda.


Berikut warna tinja yang dapat kita perhatikan untuk membantu mengetahui kondisi kesehatan tubuh anda :

A. Tinja Berwarna Hijau

Bila tinja anda berwarna hijau, maka hal ini mungkin akibat makanan bergerak terlalu cepat di dalam usus besar anda, misalnya akibat diare. Akibatnya, saluran pencernaan anda tidak memiliki cukup waktu untuk mengubah warna pigmen cairan empedu di dalam tinja anda.

Berbagai jenis makanan yang juga dapat membuat tinja anda berwarna hijau adalah sayuran hijau dan berbagai makanan yang berwarna hijau (minuman berwarna atau es krim atau suplemen zat besi).

B. Tinja berwarna terang atau putih atau seperti dempul

Bila tinja anda berwarna terang atau putih atau seperti dempul, maka hal ini mungkin diakibatkan oleh kurangnya cairan empedu di dalam tinja anda. Hal ini dapat menandakan adanya sumbatan pada saluran empedu. Beberapa jenis obat juga dapat menyebabkan tinja anda berwarna terang, yaitu penggunaan bismuth subsalisilat dalam dosis besar dan berbagai obat anti diare lainnya.

C. Tinja berwarna kuning, tampak berminyak dan berbau tidak sedap

Bila tinja anda berwarna kuning, tampak berminyak, dan berbau tidak sedap, maka hal ini dapat disebabkan oleh berlebihannya jumlah lemak di dalam tinja anda. Hal ini dapat terjadi akibat gangguan malabsoprsi (gangguan penyerapan), misalnya pada penyakit seliak (ketidakmampuan tubuh untuk mencerna/mentoleransi makanan sejenis gandum atau gluten rye, sehingga terjadi gangguan penyerapan nutrisi kedalam tubuh). Beberapa hal lain yang dapat menyebabkan perubahan warna tinja ini adalah akibat protein tepung yang terdapat dalam roti dan sereal.

D. Tinja berwarna orange/jingga

Disebabkan oleh efek samping obat-obatan, seperti obat tuberkulosis (rifampisin), konsumsi makanan kaya beta karoten, diantaranya seperti: wortel, labu, mangga, aprikot.

E. Tinja berwarna hitam

Bila tinja anda berwarna hitam, maka hal ini dapat menandakan adanya perdarahan pada saluran pencernaan bagian atas, yaitu pada lambung. Beberapa hal lain yang juga dapat membuat tinja berwarna hitam adalah suplemen zat besi dan bismuth subsalisilat.

F. Tinja berwarna merah terang

Bila tinja anda berwarna merah terang, maka hal ini dapat menandakan adanya perdarahan pada saluran pencernaan bagian bawah, yaitu pada usus besar atau rektum (bagian usus besar yang berhubungan dengan anus), atau dapat pula akibat wasir/ambeien. Beberapa hal lain yang juga dapat membuat tinja berwarna merah terang adalah perwarna makanan (merah), bit, cranberry, jus atau sup tomat, gelatin merah, dan berbagai jenis minuman. Namun bagaimanapun warna merah pada tinja dapat dibedakan apakah karena pewarna makanan atau karena infeksi atau kanker. Warna merah marun menunjukkan lokasi perdarahan pada saluran cerna bagian tengah.

G. Tinja tampak pucat

Paling sering disebabkan oleh penyakit hati (liver) seperti hepatitis atau sumbatan saluran empedu. Tinja pucat, berbau, dan berminyak menunjukkan adanya malabsrobsi lemak akibat penyakit pankreas (pankreatitis, kanker pankreas, cystic fibrosis)

Kandungan berbahaya yang terdapat pada tinja/feses seseorang antara lain :

1. Mikroba

Tinja manusia mengandung puluhan miliar mikroba, termasuk bakteri koli-tinja. Sebagian diantaranya tergolong sebagai mikroba patogen, seperti bakteri Salmonela typhi penyebab demam tifus, bakteri Vibrio cholerae penyebab kolera, virus penyebab hepatitis A, dan virus penyebab polio. Tingkat penyakit akibat kondisi sanitasi yang buruk di Indonesia sangat tinggi. BAPPENAS menyebutkan, tifus mencapai 800 kasus per 100.000 penduduk. Sedangkan polio masih dijumpai, walaupun dinegara lain sudah sangat jarang.

2. Materi Organik

Kotoran manusia (tinja) merupakan sisi dan ampas makanan yang tidak tercerna. Ia dapat berbentuk karbohidrat, dapat pula protein, enzim, lemak, mikroba dan sel-sel mati. Satu liter tinja mengandung materi organik yang setara dengan 200-300 mg BODS (kandungan bahan organik). Sekitar 75 persen sungai di Jawa, Sumatra, Bali dan Sulawesi tercemar berat oleh materi organik dari buangan rumah penduduk. Air sungai ciliwung memiliki BODS hampir 40 mg/L (empat kali lipat dari batas maksimum 10 mg/L). Kandungan BODS yang tinggi itu mengakibatkan air mengeluarkan bau tak sedap dan berwarna kehitaman.

3. Telur Cacing

Seseorang yang cacingan akan mengeluarkan tinja yang mengandung telur-telur cacing. Beragam cacing dapat dijumpai di perut kita. Sebut saja, cacing cambuk, cacing gelang, cacing tambang, dan keremi. Satu gram tinja berisi ribuan telur cacing yang siap berkembang biak diperut orang lain. Anak cacingan adalah kejadian yang biasa di Indonesia. Penyakit ini kebanyakan diakibatkan cacing cambuk dan cacing gelang. Prevalensinya bisa mencapai 70 % dari balita.

4. Nutrien

Umumnya merupakan senyawa nitrogen (N) dan senyawa fosfor (P) yang dibawa sisa-sisa protein dan sel-sel mati. Nitrogen keluar dalam bentuk senyawa amonium, sedangkan fosfor dalam bentuk fosfat. Satu liter tinja manusia mengandung amonium sekitar 25 gram dan fosfat seberat 30 mg. Senyawa nutrien memacu pertumbuhan ganggang (algae). Akibatnya, warna air menjadi hijau. Ganggang menghabiskan oksigen dalam air sehingga ikan dan hewan lainnya mati.

Apa warna tinja yang normal?

Normalnya, tinja berwarna kuning kecoklatan karena dipengaruhi oleh bilirubin. Bilirubin terbentuk dari hasil pemecahan hemoglobin (sel darah merah) di hati kemudian dikeluarkan melalui empedu dan dibuang melalu tinja.


Sumber :
  1. Tinja. 2016. Wikipedia.  link : https://id.wikipedia.org/wiki/Tinja
  2. Deteksi Kesehatan Anda dengan Warna Tinja. 2016. Bioaktiva. Link ; http://www.bioactiva.co.id/news/view/99/deteksi_kesehatan_anda_dengan_warna_tinja.html

DONASI VIA DANA ke 085862486502 Bantu berikan donasi jika artikelnya dirasa bermanfaat. Donasi Anda ini akan digunakan untuk memperpanjang domain www.infolabmed.com. Donasi klik Love atau dapat secara langsung via Dana melalui : 085862486502. Terima kasih.

Post a Comment

0 Comments