Mayoritas Orang di Indonesia Memiliki Faktor Risiko Sebelum Penyakit Jantung: Studi Terbaru

Table of Contents

Sebuah studi terbaru yang dipublikasikan di jurnal ternama menunjukkan fakta mengejutkan: sebagian besar orang yang mengalami masalah kardiovaskular utama, seperti serangan jantung dan stroke, telah memiliki setidaknya satu faktor risiko sebelum kejadian tersebut. Temuan ini menantang pandangan bahwa penyakit jantung seringkali menyerang secara tiba-tiba tanpa adanya tanda-tanda peringatan sebelumnya.

Temuan Utama dari Studi yang Mendalam

Studi ini, yang diterbitkan pada 29 September di *Journal of the American College of Cardiology*, menyoroti pentingnya mengelola faktor risiko kardiovaskular. Penelitian ini menggali data dari dua studi kesehatan berskala besar yang telah berjalan lama, melibatkan ribuan peserta dari Korea Selatan dan Amerika Serikat, untuk mengungkap hubungan antara faktor risiko dan kejadian kardiovaskular.

Metodologi Penelitian

Peneliti menganalisis data dari:

• **Korean National Health Insurance Service (KNHIS):** Database nasional Korea Selatan yang mencakup hampir semua orang dewasa, diikuti oleh 9.341.100 orang dewasa berusia 20 tahun ke atas yang menjalani pemeriksaan kesehatan rutin pada tahun 2009. Pemeriksaan ini mencakup pengukuran tekanan darah, kolesterol, dan gula darah, serta riwayat merokok. Peserta dipantau selama 13,3 tahun.
• **Multi-Ethnic Study of Atherosclerosis (MESA):** Studi di AS yang melibatkan 6.803 orang dewasa berusia 45 hingga 84 tahun tanpa riwayat penyakit jantung, dengan pengukuran faktor risiko secara berkala dan pemantauan selama 17,7 tahun untuk kejadian kardiovaskular.

Peneliti tidak hanya mencari diagnosis klinis, tetapi juga mempertimbangkan kadar faktor risiko yang berada di atas rentang ideal, namun belum mencapai ambang batas diagnosis formal, misalnya tekanan darah sistolik 120-139 mmHg.

Hasil Penelitian

Studi ini menemukan bahwa lebih dari 99% orang yang mengalami kejadian kardiovaskular memiliki setidaknya satu faktor risiko yang tidak optimal sebelum penyakit mereka. Angka ini hampir sama di kedua negara. Lebih spesifik, dalam data KNHIS di Korea, 99,7% orang yang mengembangkan penyakit jantung koroner memiliki setidaknya satu faktor risiko yang tidak optimal. Angka serupa ditemukan untuk kondisi lain, seperti infark miokard (99,8%), gagal jantung (99,4%), dan stroke (99,3%). Pola yang hampir identik terlihat dalam studi MESA di AS, dengan 99,5% hingga 99,7% peserta memiliki setidaknya satu faktor risiko yang tidak optimal.

Faktor Risiko Paling Umum

Studi tersebut mengungkapkan faktor risiko yang paling umum:

• **Tekanan Darah Tinggi:** 95,6% hingga 96,1% orang di Korea dan 93,0% hingga 96,8% orang di AS yang mengalami penyakit kardiovaskular memiliki tekanan darah di atas rentang ideal sebelum kejadian.
• **Kolesterol Tinggi:** Mempengaruhi 75,8% hingga 84,7% di Korea dan 70,7% hingga 77,8% di AS.
• **Gula Darah Tinggi:** Ditemukan pada 72,8% hingga 77,7% peserta Korea dan 53,8% hingga 60,3% peserta AS.
• **Merokok:** Mencapai 47,9% hingga 68,1% di Korea dan 54,1% hingga 63,3% di AS.

Menariknya, memiliki beberapa faktor risiko adalah hal yang umum. Lebih dari 93% peserta dalam kedua studi memiliki dua atau lebih faktor risiko yang tidak optimal sebelum kejadian kardiovaskular mereka.

Implikasi untuk Kesehatan Masyarakat di Indonesia

Temuan ini memberikan pesan penting bagi masyarakat Indonesia. Studi ini menegaskan bahwa penyakit jantung, stroke, dan gagal jantung jarang menyerang orang yang berada dalam rentang paling sehat untuk tekanan darah, kolesterol, gula darah, dan status merokok. Menjaga angka-angka ini dalam batas optimal adalah kunci untuk mencegah penyakit jantung.

Tips Gaya Hidup Sehat untuk Jantung yang Lebih Sehat

Yanting Wang, MD, direktur Women’s Heart Program dan Cardio-Obstetrics Program di Robert Wood Johnson University Hospital (yang tidak terlibat dalam studi ini), menekankan bahwa perubahan gaya hidup tidak harus rumit. Beberapa langkah efektif meliputi:

• **Pola Makan Seimbang:** Konsumsi makanan kaya buah-buahan, sayuran, biji-bijian, protein tanpa lemak, dan lemak sehat.
• **Hindari Merokok:** Berhenti merokok adalah langkah krusial.
• **Batasi Konsumsi Alkohol:** Konsumsi alkohol yang berlebihan dapat meningkatkan risiko penyakit jantung.
• **Aktivitas Fisik Teratur:** Berolahraga minimal 30 menit sehari dapat membantu menjaga tekanan darah, kolesterol, dan berat badan tetap terkendali.
• **Manajemen Stres:** Praktik mindfulness, pernapasan dalam, dan tidur yang cukup dapat berkontribusi pada kesehatan jantung.

Dr. Wang menekankan pentingnya berkonsultasi dengan dokter untuk memantau faktor risiko dan melakukan pemeriksaan rutin. Jika ada kelainan, Bradley Serwer, MD, seorang ahli jantung intervensi, merekomendasikan pengobatan yang tepat dan kontrol berkelanjutan. Perubahan gaya hidup seringkali merupakan langkah pertama, dan jika tidak berhasil, obat-obatan mungkin diperlukan.

Dengan mengadopsi gaya hidup sehat dan melakukan pemeriksaan rutin, masyarakat Indonesia dapat secara signifikan mengurangi risiko penyakit jantung dan meningkatkan kualitas hidup. Kesehatan jantung adalah investasi jangka panjang yang berharga.

Ikuti dan Dukung Infolabmed.com

Mari terhubung melalui media sosial dan dukung perkembangan website Infolabmed.com

Follow Media Sosial Infolabmed.com

📢

Telegram

Follow

👍

Facebook

Follow

🐦

Twitter/X

Follow

Dukungan untuk Infolabmed.com

Beri Donasi untuk Perkembangan Website

Dukung Infolabmed.com dengan memberikan donasi terbaikmu melalui DANA. Setiap kontribusi sangat berarti untuk pengembangan dan pemeliharaan website.

Donasi via DANA

Produk Infolabmed

Nama Produk: PORLAK BGM-102 - Alat Cek Gula Darah Digital Akurat, Hasil 5 Detik, Bonus Lancet & Baterai

Harga: Rp 270.000

Order Sekarang

© 2025 Infolabmed.com | Terima kasih atas dukungannya