Anemia Hemolitik: Ketika Sel Darah Merah Hancur Lebih Cepat Daripada Diproduksi

Table of Contents


INFOLABMED.COM - Tubuh memiliki keseimbangan yang sempurna dalam memproduksi dan menghancurkan sel darah merah. Namun, pada Anemia Hemolitik, keseimbangan ini terganggu. Kondisi ini terjadi ketika sel darah merah dihancurkan (proses yang disebut hemolisis) lebih cepat daripada kemampuan sumsum tulang untuk memproduksinya. Akibatnya, jumlah sel darah merah yang beredar di dalam tubuh menjadi tidak mencukupi.


Apa Itu Anemia Hemolitik?

Anemia Hemolitik adalah sekelompok gangguan darah di mana sel darah merah memiliki usia pakai yang sangat pendek. Normalnya, sel darah merah hidup selama sekitar 120 hari sebelum diurai dan diganti dengan yang baru. Pada anemia hemolitik, proses penghancuran ini terjadi secara prematur, menyebabkan anemia karena kehilangan sel darah merah yang masif dan tiba-tiba.


Penyebab dan Jenis-Jenis Anemia Hemolitik

Anemia Hemolitik dapat dikelompokkan berdasarkan penyebabnya, baik yang berasal dari dalam sel darah merah itu sendiri (intrinsik) maupun dari luar (ekstrinsik).



1. Penyebab Intrinsik (Bawaan/Diturunkan)

Gangguan ini terletak pada sel darah merah itu sendiri, yang membuatnya rapuh dan mudah pecah.


Gangguan Membran Sel: Seperti Sferositosis Herediter, dimana sel darah merah berbentuk bulat (bentuk normalnya cekung) dan mudah hancur di limpa.

Gangguan Enzim: Seperti Defisiensi G6PD, dimana sel darah merah kekurangan enzim pelindung sehingga mudah rusak ketika terpapar obat, makanan (seperti kacang fava), atau infeksi tertentu.

Gangguan Hemoglobin: Seperti Thalassemia dan Sel Sabit (Sickle Cell Anemia).

2. Penyebab Ekstrinsik (Didapat)

Gangguan ini berasal dari luar sel darah merah yang menyebabkan sel yang normal sekalipun dihancurkan.


Autoimun: 

Penyebab paling umum pada jenis yang didapat. Sistem kekebalan tubuh menghasilkan antibodi yang keliru menyerang dan menghancurkan sel darah merahnya sendiri. Ini disebut Anemia Hemolitik Autoimun (AIHA).

Reaksi Transfusi: 

Ketika darah yang didonorkan tidak cocok dengan darah penerima.

Infeksi: 

Seperti malaria dan sepsis.

Efek Samping Obat: 

Obat tertentu seperti antibiotik (penisilin, sefalosporin) dapat memicu hemolisis.

Pembesaran Limpa (Splenomegali): 

Limpa yang membesar dapat "menyaring" dan menghancurkan sel darah merah secara berlebihan.

Gejala Anemia Hemolitik

Gejalanya merupakan gabungan dari gejala anemia umum dan gejala khusus akibat penghancuran sel darah merah:


Gejala Anemia: 

Lelah, lemas, pucat, sesak napas, pusing, dan jantung berdebar.

Penyakit Kuning (Jaundice): 

Kulit dan mata menguning akibat penumpukan bilirubin (produk limbah dari pemecahan sel darah merah).

Urine Berwarna Teh atau Coca-Cola: Disebabkan oleh hemoglobin yang bocor ke dalam urine (hemoglobinuria).

Pembesaran Limpa (Splenomegali) atau Hati (Hepatomegali).

Demam.

Diagnosis dan Pengobatan

Diagnosis ditegakkan melalui:


Tes Darah Lengkap (DL):

 Menunjukkan anemia, sering disertai peningkatan retikulosit (sel darah merah muda) sebagai upaya kompensasi sumsum tulang.

Apusan Darah Tepi: 

Untuk melihat bentuk sel darah merah yang abnormal.

Tes Bilirubin: 

Kadar bilirubin tidak terkonjugasi (indirek) akan meningkat.

Tes Coombs: 

Untuk mendeteksi adanya antibodi pada permukaan sel darah merah (pada AIHA).

Pengobatan sangat tergantung pada jenis dan penyebabnya:


Menghindari Pemicu: Pada defisiensi G6PD, hindari obat dan makanan pemicu.

Kortikosteroid: Sebagai lini pertama untuk menekan sistem imun pada Anemia Hemolitik Autoimun.

Imunosupresan: Jika tidak respon dengan steroid.

Transfusi Darah: Untuk kasus anemia yang berat.

Splenektomi (Pengangkatan Limpa): Dilakukan jika limpa dianggap terlalu agresif menghancurkan sel darah merah.

Terapi Suportif: Seperti suplementasi asam folat untuk mendukung produksi sel darah merah yang cepat.

Related: Tes Anemia: Jenis Pemeriksaan dan Ragam Jenis Anemia yang Perlu Anda Ketahui

Dengan penanganan yang tepat sesuai penyebabnya, kebanyakan kasus anemia hemolitik dapat dikelola dengan baik.


Dapatkan informasi medis dan laboratorium lainnya dengan mengikuti media sosial Infolabmed.com di Telegram, Facebook, dan Twitter/X. Bantu kami menyajikan informasi berkualitas dengan memberikan donasi terbaik Anda via DANA.

Nisriyna.
Nisriyna. semoga tulisan-tulisan ini bisa bermanfaat dan menginspirasi:) Let's connect in Linked in [Nisriyna N]

Post a Comment