Tragedi di Bandung: KPAI Sebut Ibu Bunuh Diri Usai Racuni Anak sebagai Filisida Maternal
Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) merespons kasus tragis di Kabupaten Bandung, Jawa Barat, di mana seorang ibu diduga melakukan tindakan keji terhadap kedua anaknya sebelum mengakhiri hidupnya. KPAI mengklasifikasikan kasus ini sebagai filisida maternal, sebuah istilah yang merujuk pada pembunuhan anak yang dilakukan oleh ibu.
Definisi dan Klasifikasi Filisida Maternal
Filisida, secara umum, dibagi menjadi dua kategori utama: paternal filicide (pembunuhan anak oleh ayah) dan maternal filicide (pembunuhan anak oleh ibu). Kasus di Bandung ini secara spesifik masuk dalam kategori maternal filicide. Anggota KPAI, Diyah Puspitarini, menjelaskan bahwa koordinasi telah dilakukan untuk menyelidiki lebih lanjut, dengan indikasi awal mengarah pada masalah ekonomi sebagai faktor pemicu.
Pernyataan KPAI dan Proses Hukum
KPAI menekankan pentingnya proses hukum untuk mengungkap lebih detail penyebab kematian anak-anak tersebut. Meskipun tindakan pembunuhan dilakukan oleh ibu, KPAI menekankan bahwa investigasi mendalam diperlukan untuk memahami akar masalah yang mendorong sang ibu melakukan tindakan ekstrem tersebut. Tujuannya adalah untuk mengungkap faktor-faktor yang melatarbelakangi tragedi ini, sehingga dapat memberikan pemahaman yang lebih komprehensif tentang kasus ini.
Faktor-Faktor Penyebab Filisida Maternal
Diyah Puspitarini, dalam tulisannya yang berjudul "Darurat Filicide di Indonesia", menguraikan beberapa faktor yang seringkali menjadi pemicu filisida maternal. Faktor-faktor tersebut meliputi:
- Stres berat
- Depresi
- Baby blues yang berlebihan
- Riwayat kekerasan fisik, terutama dari suami
- Percobaan bunuh diri sebelumnya
- Kurangnya dukungan sosial
- Faktor ekonomi, terutama bagi perempuan yang hidup tanpa suami
Dampak Masalah Ekonomi dan Kurangnya Dukungan Sosial
Masalah ekonomi seringkali menjadi beban berat bagi seorang ibu, terutama jika ia harus menanggung tanggung jawab finansial keluarga sendirian. Kurangnya dukungan sosial, seperti dari keluarga atau komunitas, dapat memperburuk situasi, meningkatkan isolasi, dan memperparah masalah mental. Kombinasi dari faktor-faktor ini dapat menciptakan tekanan yang luar biasa, yang pada akhirnya memicu tindakan tragis.
Data Kekerasan Terhadap Anak di Indonesia
Data dari KPAI dan Kemen PPPA (Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak) menunjukkan tingginya kasus kekerasan terhadap anak di Indonesia. Sepanjang tahun 2024, KPAI mencatat 60 kasus filisida. Sementara itu, Kemen PPPA mencatat 19.626 kasus kekerasan terhadap anak yang dilaporkan melalui sistem Simfoni PPA. Dari jumlah tersebut, 15.240 korban adalah anak perempuan, dan 6.406 adalah anak laki-laki.
Kronologi Kejadian di Banjaran, Kabupaten Bandung
Peristiwa tragis ini terjadi di sebuah rumah kontrakan di Banjaran, Kabupaten Bandung, pada Jumat, 5 September 2025. Seorang ibu berinisial EN (34) ditemukan tewas gantung diri, sementara dua anaknya yang berusia 9 tahun dan 11 bulan diduga telah diracuni. YS, suami EN, menemukan kejadian ini saat pulang kerja pada Jumat (5/9) subuh.
CATATAN: Informasi dalam artikel ini tidak ditujukan untuk menginspirasi kepada siapa pun untuk melakukan tindakan serupa. Jika Anda merasakan gejala depresi dengan kecenderungan untuk bunuh diri, segera konsultasikan dengan psikolog, psikiater, atau klinik kesehatan mental.
Post a Comment