Sel Hospes: Penanda Infeksi yang Misterius dalam Pemeriksaan Urine
INFOLABMED.COM - Dalam laporan hasil pemeriksaan urine (urinalisis), terutama pada mikroskopis sedimen, Anda mungkin menemukan istilah yang kurang familiar, seperti sel hospes.
Istilah ini mungkin terdengar asing, namun kehadirannya dalam sampel urine dapat menjadi petunjuk klinis yang penting bagi tenaga medis.
Baca Juga: Pengawet Urine 24 Jam: Jenis, Fungsi, dan Cara Penggunaan yang Tepat untuk Hasil Akurat
Lalu, apa sebenarnya sel hospes ini dan apa artinya bagi kesehatan Anda?
Mengenal Sel Hospes: Definisi dan Asal-Usulnya
Sel hospes, yang sering juga disebut sebagai sel tunas atau sel telur, sebenarnya merujuk pada sel epitel skuamosa dari tubuh manusia yang telah mengalami perubahan karakteristik.
Perubahan ini terjadi ketika sel-sel epitel (biasanya yang berasal dari uretra atau vagina pada wanita) menjadi "inang" atau "host" bagi parasit Trichomonas vaginalis.
Parasit ini menempel dan hidup pada permukaan sel epitel, yang menyebabkan perubahan morfologi pada sel tersebut.
Sel epitel yang terinfeksi ini kemudian akan terlepas dan dapat terdeteksi dalam sampel urine. Dengan kata lain, temuan sel hospes sangat erat kaitannya dengan infeksi parasit Trichomonas.
Penampakan Sel Hospes di Bawah Mikroskop
Di bawah mikroskop, sel hospes memiliki ciri-ciri yang khas:
- Bentuk: Umumnya besar dan datar dengan bentuk tidak beraturan.
- Inti: Memiliki inti sel (nukleus) yang masih terlihat.
- Ciri Khas: Permukaan sel terlihat granular (seperti berbintik-bintik) dan berwarna lebih keruh atau basi. Terkadang, dapat terlihat juga adanya ambang batas yang tidak jelas akibat aktivitas parasit yang menempel.
Kehadiran sel hospes dalam sedimen urine sering kali menjadi penanda yang kuat untuk dugaan infeksi Trichomonas vaginalis, penyebab penyakit trikomoniasis.
Arti Klinis dan Diagnosis Lanjutan
Temuan sel hospes dalam urinalisis memiliki arti klinis yang signifikan, terutama sebagai indikator infeksi menular seksual.
Trikomoniasis adalah infeksi yang umum dan dapat menimbulkan gejala seperti keputihan berbau, gatal, dan rasa tidak nyaman saat buang air kecil.
Namun, pada banyak kasus, infeksi ini bisa tidak bergejala (asimtomatik).
Oleh karena itu, jika dalam hasil urinalisis Anda tercantum sel hospes, dokter biasanya akan merekomendasikan pemeriksaan lanjutan untuk memastikan diagnosis. Pemeriksaan yang lebih spesifik meliputi:
- Pewarnaan Gram atau pewarnaan Giemsa pada sampel sekret untuk melihat langsung morfologi parasit.
- Tes PCR (Polymerase Chain Reaction), yang merupakan metode paling akurat untuk mendeteksi DNA Trichomonas vaginalis.
- Pembiakan (Kultur), meskipun membutuhkan waktu lebih lama.
Penanganan dan Kesimpulan
Infeksi Trichomonas vaginalis dapat diobati secara efektif dengan obat antiprotozoa yang diresepkan oleh dokter.
Pengobatan biasanya melibatkan pasien dan pasangannya untuk mencegah penularan ulang.
Kesimpulannya, sel hospes mungkin bukan istilah yang umum didengar, tetapi perannya dalam dunia laboratorium klinik sangat penting.
Baca Juga: Pemeriksaan Urinalisa: Tujuan, Prosedur, dan Interpretasi Hasil untuk Deteksi Dini Gangguan Kesehatan
Keberadaannya dalam sedimen urine adalah sebuah alarm, sebuah penanda tidak langsung yang mengarah pada kemungkinan infeksi parasit.
Deteksi dini melalui urinalisis rutin dapat menjadi langkah awal untuk mendapatkan penanganan yang tepat dan mencegah komplikasi lebih lanjut.
Follow Media Sosial Infolabmed.com melalui chanel Telegram, Facebook, Twitter/X. Berikan DONASI terbaikmu untuk perkembangan website infolabmed.com melalui Donasi via DANA.

Post a Comment