Diet Lebih Berpengaruh pada Obesitas Daripada Olahraga: Studi Terbaru

Table of Contents

Obesity Risk May Be Driven More by What You Eat Than How Much You Exercise


Obesitas menjadi masalah kesehatan global yang semakin memprihatinkan, dan selama ini, gaya hidup tidak aktif seringkali dituding sebagai penyebab utama. Namun, sebuah studi terbaru yang diterbitkan dalam jurnal PNAS pada tahun 2025 menantang asumsi ini, memberikan wawasan baru tentang faktor-faktor yang mendorong peningkatan risiko obesitas di seluruh dunia.

Pengeluaran Energi Harian Konsisten di Seluruh Dunia

Penelitian yang dipublikasikan pada tahun 2025 yang dipimpin oleh Amanda McGrosky, PhD, seorang profesor asisten biologi di Elon University, menggunakan data dari lebih dari 4.000 orang dewasa dari 34 populasi berbeda di seluruh dunia, menunjukkan bahwa pengeluaran energi harian manusia relatif konstan, terlepas dari tingkat aktivitas fisik mereka. Peneliti menggunakan metode "doubly labeled water" untuk mengukur seberapa banyak energi yang dibakar seseorang, dengan mengestimasi jumlah karbon dioksida yang mereka hembuskan.

Perbandingan Berbagai Kelompok

Studi tersebut menemukan bahwa pekerja kantoran di Amerika membakar jumlah kalori yang hampir sama dengan petani penggembala di Siberia, petani hortikultura di Bolivia, dan pemburu-pengumpul di Tanzania. Setelah memperhitungkan ukuran tubuh, data menunjukkan bahwa orang di wilayah industri cenderung membakar energi sedikit lebih sedikit daripada mereka yang berada di bagian bawah spektrum pembangunan ekonomi. McGroskey menjelaskan bahwa orang di negara-negara kaya tampaknya menggunakan lebih sedikit energi basal, yaitu energi yang dibutuhkan tubuh untuk tetap hidup saat istirahat penuh. Perbedaan ini mungkin terkait dengan respons imun yang lebih baik di negara-negara maju, yang mengurangi kebutuhan energi untuk melawan infeksi.

Model "Pengeluaran Energi Harian Terbatas"

Penelitian ini mendukung model "pengeluaran energi harian terbatas" yang dikembangkan oleh peneliti termasuk Herman Pontzer dan Amy Luke, yang juga merupakan penulis senior dalam penelitian di PNAS. Model ini mengusulkan bahwa manusia telah berevolusi untuk membakar jumlah kalori yang terbatas setiap hari, terlepas dari seberapa aktif mereka secara fisik. Bahkan orang yang sangat aktif cenderung membakar kalori dalam kisaran yang sempit.

Teori Kompensasi Tubuh

Para ilmuwan masih berusaha memahami bagaimana hal ini mungkin terjadi. Salah satu teori adalah bahwa tubuh mengalokasikan kembali energi untuk tetap berada dalam batas energi harian. Teori lain adalah bahwa tubuh mengkompensasi penggunaan energi dengan mengurangi permintaan tubuh lainnya, seperti respons kekebalan atau pertumbuhan.

Akses Mudah ke Kalori: Biang Keladi Obesitas?

Fakta bahwa persentase lemak tubuh lebih tinggi di negara-negara industri sangat mungkin disebabkan oleh kemudahan akses terhadap kalori. McGrosky menjelaskan bahwa orang hanya makan lebih banyak kalori daripada yang dapat dibakar tubuh mereka, yang menyebabkan penumpukan lemak tubuh berlebih. Jeff Horowitz, PhD, seorang profesor ilmu gerak dan direktur Laboratorium Metabolisme Substrat di University of Michigan School of Kinesiology, sependapat bahwa meskipun aktivitas fisik penting, dampaknya terhadap penurunan berat badan relatif kecil jika tidak disertai dengan perhatian pada pola makan.

Peran Makanan Olahan

Para ahli gizi semakin mempertimbangkan apakah perbedaan kualitas makanan dengan jumlah kalori yang sama memengaruhi penumpukan lemak. Beberapa berpendapat bahwa makanan ultra-olahan, yang berlimpah di negara-negara industri, menawarkan kalori yang lebih mudah diserap. Horowitz juga menunjukkan bahwa aktivitas fisik membutuhkan lebih banyak waktu dan motivasi dibandingkan dengan makan makanan cepat saji.

Kesimpulan

Penelitian terbaru ini menunjukkan bahwa diet, bukan aktivitas fisik, mungkin memainkan peran yang lebih besar dalam risiko obesitas. Meskipun olahraga tetap penting untuk kesehatan secara keseluruhan, pola makan yang seimbang mungkin menjadi kunci utama untuk mencegah penambahan berat badan yang berlebihan. Penemuan ini menyoroti pentingnya fokus pada kualitas makanan dan kontrol asupan kalori dalam upaya pencegahan dan penanggulangan obesitas.

Ikuti dan Dukung Infolabmed.com

Mari terhubung melalui media sosial dan dukung perkembangan website Infolabmed.com

Follow Media Sosial Infolabmed.com

📢

Telegram

Follow
👍

Facebook

Follow
🐦

Twitter/X

Follow

Dukungan untuk Infolabmed.com

Beri Donasi untuk Perkembangan Website

Dukung Infolabmed.com dengan memberikan donasi terbaikmu melalui DANA. Setiap kontribusi sangat berarti untuk pengembangan dan pemeliharaan website.

Donasi via DANA

Produk Infolabmed

Reagen Golongan Darah

Nama Produk: REAGEN GOLONGAN DARAH REIGED DIAGNOSTICS (1 SET LENGKAP ANTI-A, ANTI-B, ANTI-AB, ANTI-D + KARTU GOLONGAN DARAH)

Harga: Rp 430.000

© 2025 Infolabmed.com | Terima kasih atas dukungannya

Infolabmed
Infolabmed infolabmed.com merupakan kanal informasi tentang Teknologi Laboratorium Medik meliputi Materi Kuliah D3 dan D4, Informasi Seminar ATLM, Lowongan Kerja. Untuk dukung website infolabmed tetap aktif silahkan ikut berdonasi melalui DANA = 085862486502.

Post a Comment