Inappropriate Sample Handling: Dampak dan Cara Mencegah Kesalahan Pengelolaan Spesimen Medis

Table of Contents

 

Inappropriate Sample Handling: Dampak dan Cara Mencegah Kesalahan Pengelolaan Spesimen Medis

INFOLABMED.COM - Inappropriate sample handling atau kesalahan dalam penanganan spesimen medis merupakan masalah kritis yang dapat memengaruhi akurasi hasil pemeriksaan laboratorium. 

Artikel ini akan mengupas tuntas konsep, dampak, dan solusi untuk menghindari kesalahan tersebut.

Baca juga : 10 Kesalahan Umum di Laboratorium dan Cara Mengatasinya – Hindari Hal Error di Laboratorium

Apa Itu Inappropriate Sample Handling?

Inappropriate sample handling mengacu pada berbagai kesalahan yang terjadi selama:

  • Pengambilan sampel
  • Penyimpanan
  • Transportasi
  • Pengolahan spesimen medis

Kesalahan ini dapat menyebabkan hasil tes tidak akurat yang berpotensi mengarah pada kesalahan diagnosis dan penanganan pasien.

Jenis-Jenis Kesalahan yang Sering Terjadi

  1. Kesalahan Pra-Analitik

    • Pengambilan sampel dengan tabung yang salah
    • Volume sampel tidak memadai
    • Pencampuran antikoagulan yang tidak tepat
  2. Kesalahan Selama Transportasi

    • Spesimen tidak disimpan pada suhu yang tepat
    • Waktu transportasi melebihi ketentuan
    • Pengemasan tidak memenuhi standar
  3. Kesalahan Penyimpanan

    • Suhu penyimpanan tidak sesuai
    • Penyimpanan terlalu lama sebelum pengujian
    • Kontaminasi silang antar spesimen

Dampak Inappropriate Sample Handling

  1. Hasil Palsu

    • Hasil positif atau negatif palsu
    • Nilai parameter yang tidak mencerminkan kondisi sebenarnya
  2. Konsekuensi Klinis

    • Diagnosis yang salah
    • Terapi yang tidak tepat
    • Prognosis yang tidak akurat
  3. Biaya Tambahan

    • Pengulangan tes
    • Waktu tenaga kesehatan yang terbuang
    • Biaya pengobatan yang tidak perlu

Cara Mencegah Inappropriate Sample Handling

  1. Pelatihan Rutin

    • Edukasi staf tentang protokol pengambilan sampel
    • Sertifikasi kompetensi berkala
  2. Standard Operating Procedure (SOP)

    • Pedoman jelas untuk setiap jenis spesimen
    • Sistem dokumentasi yang ketat
  3. Quality Control

    • Pemantauan suhu selama transportasi
    • Sistem pelacakan sampel
    • Audit internal berkala
  4. Teknologi Pendukung

    • Sistem barcode untuk identifikasi
    • Alat pemantau suhu otomatis
    • Sistem informasi laboratorium terintegrasi

Baca juga : EDTA Contaminated: Dampak Kontaminasi EDTA pada Hasil Tes Kimia Klinis dan Cara Mencegahnya

Studi Kasus

Sebuah penelitian di RS Pendidikan menunjukkan:

  • 68% kesalahan laboratorium berasal dari fase pra-analitik
  • 42% di antaranya terkait inappropriate sample handling
  • Kesalahan paling umum: pelabelan sampel yang salah (23%)

Follow Media Sosial Infolabmed.com melalui Telegram, Facebook, dan Twitter/X. Dukung perkembangan website kami dengan memberikan donasi via DANA.

Rachma Amalia Maharani
Rachma Amalia Maharani Halo saya lulusan Teknologi Laboratorium Medik yang memiliki ketertarikan besar pada dunia kesehatan dan laboratorium klinik. Berpengalaman dalam praktik laboratorium selama masa studi dan magang, terbiasa bekerja secara teliti, disiplin, dan bertanggung jawab. Saya juga aktif mengembangkan diri melalui pembelajaran mandiri. I am looking for opportunities to contribute further to the health industry to be able to apply the knowledge and interests that I have. Let's connect on Linkedin in my Portfolio https://rachma-mlt.framer.website/

Post a Comment