Waktu Perdarahan (Darah) - Seri Pemeriksaan Laboratorium Medika


Dua metode Ivy dan Duke, digunakan untuk menentukan apakah waktu perdarahan yang terjadi memang normal atau lebih lama. Waktu perdarahan akan lebih lama pada kasus trombositopenia (penurunan hitung trombosit, < 50.000). Uji ini cukup sering dilakukan jika memang terdapat riwayat perdarahan (mudah memar), riwayat perdarahan turunan, atau pemindaian praoperasi. Teknik Ivy yang menggunakan area lengan bawah untuk insisi, merupakan metode yang paling terkenal. Obat aspirin dan antiinflamasi dapat memperlama waktu perdarahan.


Tujuan
  • Untuk memantau waktu perdarahan pada berbagai masalah kesehatan.
Nilai Rujukkan
DEWASA : Metode Ivy : 3 - 7 menit. Duke : 1 - 3 menit. Satuan SI untuk metode Ivy dan Duke adalah sama. (Metode Duke jarang dilakuklan).

Prosedur
Metode Ivy
  • Bersihkan permukaan volar pada lengan bawah (dibawah ruang antekubitus) dengan menggunakan alkohol dan biarkan sampai kering. Pompa manset pada alat pengukur tekanan darah ke angka 40 mm Hg, dan biarkan menggembung selama pemeriksaan. Lakukan pungsi pada kulit sedalam 2,5 mm pada lengan bawah; hitung waktunya menggunakan stopwatch. Usap tetesan darah yan gkeluar dengan kertas pengisap secara perlahan setiap 30 detik sampai perdarahan mereda. Waktu yang dibutuhkan agar dapat berhenti dicatat dalam satuan detik.
  • Uji ini tidak boleh dilakukan jika klien sedang mengonsumsi antikoagulan atau aspirin; tangguhkan pengobatan selama 3 sampai 7 hari.

Metode Duke
  • Lokasi tubuh yang digunakan adalah cuping telinga.
  • Tidak ada pembatasan asupan makanan atau minuman.

Faktor yang Mempengaruhi Temuan Laboratorium
  • Metode yang digunakan ; teknik yang tidak tepat - bila terjadi luka pungsi yan gmungkin lebih dalam daripada yang seharusnya. Bila tetesan darah ditekan paksa pada permukaan keras pengisap dan tidak menunggu tetesan benar - benar terisap dengan sendirinya pada kertas pengisap, hal ini dapat merusak partikel fibrin sehingga memperlama perdarahan.
  • Obat aspirin dan antikoagulan dapat memperlama perdarahan.

Masalah Klinis
PENURUNAN LAJU : Penyakit Hodkin
PERPANJANGAN LAJU : Purpura trombositopenia, abnormalitas trombosit, abnormalitas vaskuler, leukemia, penyakit hati yang serius, koagulasi intravaskular diseminata (disseminated intravascular coagulatio, IDC) anemia aplastik, defisiensi faktor (V, VII, XI), penyakit Chtistmas, hemofilia. 
Pengaruh Obat : Salisilat (aspirin, lain - lain), dekstran, mitramisin, warfarin (Coumadin), streptokinase (streptodornase, agens fibrinolitik). 

IMPLIKASI KEPERAWATAN DAN RASIONAL
PERPANJANGAN LAJU 
  • Kaitkan perpanjangan waktu perdarahan dengan masalah klinis dan penggunaan obat. Perawat harus sudah terbiasa dengan metode yang digunakan untuk mendapatkan waktu perdarahan.
  • Dapatkan riwayat pemakaian obat terakhir kali (tanggal) klien mengonsumsi aspirin atau antikoagulan. Aspirin dapat menghambat agregasi trombosit, dan konsumsi satu tablet saja (dosis 5 grains atau 325 mg) pada 3 hari menjelang pemeriksaan, dapat memperpanjang waktu perdarahan. Riwayat "konsumsi obat flu" harus dicatat karena banyak obat flu yang mengandung salisilat. 
  • Perhatikan apakah klien juga mengonsumsi alkohol. Alkohol dapat meperlama perdarahan, dan perdarahan mungkin akan sulit untuk dihentikan.
  • Lakukan pembalutan pada sisi luka pungsi (metode Ivy) untuk menghentikan perdarahan.

PENYULUHAN KLIEN
  • Anjurkan klien tidak mengonsumsi aspirin atau obat flu yang dijual bebas, selama 3 hari menjelang pemeriksaan. Jika klien mengonsumsi aspirin atau antikoagulan, teknisi laboratorium harus diberi tahu dan jenis obat harus dicatat pada formulir laboratorium.
  • Jelaskan pada klien prosedur pelaksanaan pemeriksaan. Pada metode Ivy, digunakan area lengan bawah, sementara pada metode Duke digunakan cuping telinga. Setiap tahap dalam pelaksanaan metode ini harus dijelaskan. Perawat dan teknisi laboratorium harus memeriksa bersama jika terjadi perubahan pada prosedur yang digunakan.
  • Dengarkan keluhan klien


PENTING : Terimakasih sudah berkunjung ke website Kami. Untuk yang mengambil artikel dari website Kami, dimohon untuk mencantumkan sumber pada tulisan / artikel yang Anda muat. Terimakasih atas kunjungannya
Sumber :
  1. LeFever Kee. J. (2008). Pedoman Pemeriksaan Laboratorium & Diagnostik ; Edisi 6. Hal ; 19 - 27. Jakarta ; Penerbit Buku Kedokteran EGC.


DONASI VIA DANA ke 085862486502 Bantu berikan donasi jika artikelnya dirasa bermanfaat. Donasi Anda ini akan digunakan untuk memperpanjang domain www.infolabmed.com. Donasi klik Love atau dapat secara langsung via Dana melalui : 085862486502. Terima kasih.

Post a Comment

0 Comments