Uji Komplemen C3 (Serum) - Seri Pemeriksaan Laboratorium Klinik


Komplemen C3 merupakan komponen yang berjumlah paling banyak dalam sistem komplemen (sebuah kelompok yang terdiri atas 11 protein). Sistem komplemen memiliki peranan yang penting dalam sistem imunologi, dan kompnen komplemen akan teraktivasi jika antibodi IgG dan IgM beriaktan dengan antigen spesifiknya.

Sistem komplemen total dan C3 akan berkurang pada SLE, glumorulonefritis, dan penolakan transplantasi ginjal akut. Setelah awitan proses inflamasi akut atau kronis  atau setelah destruksi jaringan akut (nekrosis), komplemen total sementara akan meningkat. Komplemen C3 dan C4 pada sistem komplemen merupakan komponen sistem yang paling dikenal, sementara komponen lainnya (C1, C2, dan C5-C9) masih dalam kajian dan penelitian yang mendalam.



Tujuan
  • Untuk membantu dalam pendeteksian penyakit inflamasi akut (mis., artritis reumatoid) dan masalah kesehatan lain (peningkatan kadar), SLE, dan glomerulonefritis (penurunan kadar); lihat Masalah Klinis. 
  • Untuk membandingkan temuan uji dengan data laboratorium lainnya guna memastikan masalah kesehatan yang terjadi.
Nilai Rujukkan
DEWASA: Pria: 80 - 180 mg/dl, 0,8 - 1,8 g/l (satuan SI). Wanita: 76 - 120 mg/dl, 0,76-1,2 g/l (satuan SI).
ANAK: Biasanya tidak dilakukan.

Prosedur
  • Kumpulkan 3 sampai 5 ml darah vena dalam tabung bertutup merah.
  • Bawa segera sampel darah ke laboratorium.
  • Tidak ada pembatasan asupan makanan ataupun minuman.

Faktor yang Mempengaruhi Temuan Laboratorium
  • Suhu yang panas dapat merusak komponen komplemen.
  • Komplemen C3 adalah komplemen yang tidak stabil sehingga nilai serum akan berkurang jika sampel ditinggalkan selama 1-2 jam pada suhu ruangan.
IMPLIAKSI KEPERAWATAN DAN RASIONAL
  • Bandingkan antara temuan C3 dan C4 serum.
  • Beri dukungan kepada klien dan keluarganya.

PENURUNAN KADAR 
  • Kaitkan antara penurunan kadar C3 dan masalah klinis yang timbul,  seperti SLE dan gangguan ginjal.
  • Pantau nilai C3 serum dengan kajian laboratorium lainnya, kaitkan dengan proses penyakit.

PENINGKATAN KADAR
  • Kaitkan antara peningkatan kadar C3 dengan proses inflamasi akut atau kronis serta nekrosis jaringan, seperti demam reumatik, artritis reumatoid, serta malignansi yang disertai metastasis.
PENTING : Terimakasih sudah berkunjung ke website Kami. Untuk yang mengambil artikel dari website Kami, dimohon untuk mencantumkan sumber pada tulisan / artikel yang Anda muat. Terimakasih atas kunjungannya.

Sumber : 
  1. LeFever Ke, Joyce. 2002. Pedoman Pemeriksaan Laboratorium & Diagnostik ; Edisi 6. Hal : 129 - 131. Cetakan 2017. EGC ; Jakarta
Baca juga :



DONASI VIA DANA ke 085862486502 Bantu berikan donasi jika artikelnya dirasa bermanfaat. Donasi Anda ini akan digunakan untuk memperpanjang domain www.infolabmed.com. Donasi klik Love atau dapat secara langsung via Dana melalui : 085862486502. Terima kasih.

Post a Comment

0 Comments