Uji Fosfatase Alkalin (Alkalin Phosphatase, ALP) dengan Isoenzim (serum) - Seri Pemeriksaan Laboratorium Klinik


Fosfatase alkalin (ALP) merupakan enzim yang diproduksi terutama oleh hati dan tulang; enzim ini juga dapat berasal dari usus, ginjal, dan plasenta. Pengujian ALP berguna untuk menentukan apakah terdapat penyakit hati dan tulang. Jika terjadi kerusakan ringan pada sel hati, kadar ALP mungkin agak naik, tetapi peningkatan yang jelas terlihat pada penyakit hati akut.

Begitu fase akut terlampaui, kadar serum akan segera menurun, sementara kadar bilirubin serum tetap meningkat. Untuk menentukan apakah sudah terjadi disfungsi hati, terdapat beberapa pengujian laboratorium yang perlu dilakukan (mis., bilirubin, leusin aminopeptidase (LAP), 5'-nukleotidase [5'-NT], dan gamma-glutamil transpeptidase [GGTP]).



Pada kasus kelainan tulang, kadar ALP meningkat karena aktivitas osteoblastik (pembentukan sel tulang) yang abnormal. Jika ditemukan kadar ALP yang tinggi pada anak, baik sebelum maupun sesudah pubertas, hal ini adalah normal akibat pertumbuhan tulang.

Isoenzim ALP digunakan untuk membedakan penyakit hati dengan penyakit tulang, ALP(1) menandakan penyakit yang disebabkan oleh hati, sementara ALP(2) oleh tulang.

Metode pengukuran kadar ALP umumnya adalah kolorimetri dengan menggunakan alat (mis. fotometer/spektrofotometer) manual atau dengan analizer kimia otomatis. Elektroforesis isoenzim ALP dilakukan untuk membedakan ALP hati dan tulang. Bahan pemeriksaan yang digunakan berupa serum atau plasma heparin.

Tujuan
  • Untuk menemukan apakah terjadi gangguan hati atau tulang.
  • Untuk membandingkan hasil pengujian ALP dengan pengujian laboratorium lain, guna memastikan apakah terjadi gangguan hati atau tulang.
Masalah Klinis
PENURUNAN KADAR: Hipotiroidisme, malnutrisi, sariawan/skorbut (kekurangan vitamin C), hipofosfatasia, anemia pernisiosa, insufisiensi plasenta. Pengaruh obat: Fluorida, oksalat, propranolol (Inderal).
PENINGKATAN KADAR: Penyakit obstruksi empedu (ikterik), kanker hati, sirosis sel hati, hepatitis, hiperparatiroidisme, leukemia, kanker tulang (payudara dan prostat), penyakit Paget, osteitis deforman, penyembuhan fraktur, mieloma multiple, osteomalasia, kehamilan trimester akhir, artritis reumatoid (aktif), penyakit ulkus. Pengaruh Obat:  Albumin IV, antibiotik (eritromisin, linkomisin, oksasilin, penisilin), kolkisin, metildopa (Aldomet), alopurinol, fenotiazin, obat penenang, indometasin (Indocin), prokainamid, kontrasepsi oral (beberapa), tolbutamid, isoniazid (INH), asam paraaminosalisilat (PAS).

Prosedur
  • Tampung 3-5 ml darah vena dalam tabung bertutup merah. Cegah hemolisis.
  • Tidak ada pembatasan makanan dan minuman. Untuk uji isoenzim ALP, klien mungkin dianjurkan untuk puasa satu malam.
  • Tangguhkan sekitar 8 sampai 24 jam untuk pemberian obat yang dapat meningkatkan kadar ALP, dengan persetujuan dokter.
  • Catat usia klien dan obat yang dapat mempengaruhi hasil pengujian dalam formulir laboratorium.
Pemeriksaan Fosfatase Alkalin
Metode                    :  Kalorimetri untuk menentukan orthophosphoric monoester phosphohydrolase 
Bahan pemeriksaan : serum atau plasma heparin.
Prinsip           : Alkali phosphatase mengkatalisa dalam media alkali yang mentransfer 4-nitrophenilphosphat dan 2-amino-2-metil-1-propanol (AMP) menjadi 4-nitrophenol. Kenaikan   4-nitrofenol diukur secara fotometri pada panjang gelombang 405 nm yang sebanding dengan aktivitas  alkali phosphatase dalam sampel.  

 Cara Pemeriksaan Alkali Fosfatase :
1. Menyiapkan alat dan bahan.

Pipet ke dalam tabung
25°C ,30° C, 37° C
Sampel
20 µl
Reagen Kerja
1000 µl

2. Dicampur, baca absorbansi setelah 1 menit, dan pada waktu besamaan nyalakan stopwatch. Baca absorbansi kembali tepat setelah menit 1,2,3 menit. 

Faktor yang Memengaruhi Temuan Laboratorium
  • Obat tertentu dapat meningkatkan atau menurunkan kadar ALP serum dapat menyebabkan hasil yang keliru (lihat pengaruh obat diatas).
  • Pemberian albumin IV dapat meningkatkan kadar ALP serum 5 sampai 10 kali dari nilai normalnya.
  • Usia pasien (Mis., usia muda dan tua dapat menyebabkan peningkatan serum.
  • Kehamilan trimester akhir sampai 3 minggu pascapartum, dapat menyebabkan peningkatan kadar ALP serum.
IMPLIKASI KEPERAWATAN DAN RASIONAL
  • Kenali faktor yang dapat meningkatkan kadar ALP serum, misalnya obat, albumin IV (dapat menyebabkan peningkatan serum 5 sampai 10 kali dari kadar normalnya), usia pasien (meningkat pada anak dan lanjut usia), kehamilan trimester akhir sampai 3 minggu pascapartum, dan darah yang diambil dalam 2 sampai 4 jam setelah mengonsumsi makanan berlemak.
  • Catat informasi yang berkaitan dengan prosedur pada formulir laboratorium.
  • Kaji tanda dan gejala klinis penyakit hati atau tulang.
  • Kaji temuan pemeriksaan hati lainnya yang dianjurkan untuk memastikan signifikansi kenaikan ALP serum pada penyakit hati.

PENYULUHAN KLIEN
  • Jelaskan pada klien bahwa pemeriksaan enzim yang lain mungkin perlu dilakukan untuk memastikan diagnosis.
 PENTING : Terimakasih sudah berkunjung ke website Kami. Untuk yang mengambil artikel dari website Kami, dimohon untuk mencantumkan sumber pada tulisan / artikel yang Anda muat. Terimakasih atas kunjungannya.
Sumber : 
  1. LeFever Ke, Joyce. 2002. Pedoman Pemeriksaan Laboratorium & Diagnostik ; Edisi 6. Hal : 26 - 27. Cetakan 2017. EGC ; Jakarta
  2. Aldiana Maulidia. 2017. Pemeriksaan Alkali Fosfatase. Diakses tanggal 07 Februari 2017. Link ; https://aldianamaulidia.wordpress.com/2014/03/13/pemeriksaan-alkali-fosfatase/


DONASI VIA DANA ke 085862486502 Bantu berikan donasi jika artikelnya dirasa bermanfaat. Donasi Anda ini akan digunakan untuk memperpanjang domain www.infolabmed.com. Donasi klik Love atau dapat secara langsung via Dana melalui : 085862486502. Terima kasih.

Post a Comment

0 Comments