Alat Pemantauan Gula Darah Mandiri (Swa-Uji) - Seri Pemeriksaan Laboratorium Klinik


Untuk mengontrol kadar gula darah, tersedia alat pemantau glukosa untuk memeriksa kadar glukosa dalam darah. Alat pemantau glukosa tersebut dapat digunakan di institusi, seperti rumah sakit, dan diperuntukkan klien yang menderita diabetes mellitus bergantung pada insulin (insulin-dependent diabetes melllitus, IDDM) atau Tipe I dan diabetes melitus yang tidak bergantung pada insulin (noninsulin dependent diabetes mellitus, NIDDM) atau Tipe II, dapat menggunakannya sendiri di rumah untuk menatalaksana diabetes melitus. Uji tersebut memerlukan waktu sekitar 2 menit, temuan uji biasanya dapat diandalkan.

Generasi terbaru alat tersebut sudah semakin bagus dalam hal keakuratan dan ketepatannya dibandingkan dengan model yang  terdahulunya. Sekarang alat tersebut tidak begitu bergantung pada ketrampilan penggunaannya, dan sebagian besar tidak lagi memerlukan banyak waktu untuk penggunaan kertas pengisap dan menyeka strip. Meskipun banyak pabrik tidak menyetujuinya, tetapi sebagian alat yang baru ini tidak seandal uji laboratorium jika kadar glukosa adalah < 50 atau 60, atau > 450 atau 500 mg/dl. Hal tersebut bervariasi berdasarkan pabrik pembuatannya.


Penggunaan strip reagen untuk uji urin, misalhnya Clinistix, Diastix, Testape, dan tablet Clinitest) kurang diminati karena pengukuran glukosanya kurang akurat dibandingkan alat uji mandiri. Klien yang tidak dapat melakukan tindik jari dan menggunakan mesin ukur, harus menggunakan metode uji urin untuk mengevaluasi kadar gula darah.

Tujuan
  • Untuk memeriksa kadar gula darah

Nilai Rujukkan
DEWASA: Darah: 60 - 110 mg/dl, 3,3 - 6,1 µml/l (satuan SI)
ANAK: Darah: 50 - 85 mg/dl, 2,7 - 4,7 µml/l (satuan SI)
URIN: Negatif.

Prosedur
  • Puasa sebelum uji, kecuali jika dipesankan sebaliknya.

Darah : Metode Kapiler Tindik jari
  • Periksa prosedur alat pemantauan glukosa sepesifik.
  • Bersihkan sisi jari dengan alkohol: lakukan sapuan kering.
  • Tusuk sisi lateral jari. Seka dulu tetesan darah yang pertama. Jangan "memeras" jari.
  • Biarkan tetesan darah yang besar jatuh diatas strip reagen. Darah harus menutupi lapisan strip. 
  • Tempatkan strip reagen pada meteran untuk dibaca temuannya. Ikuti petunjuk yang tertera pada meteran.
  • Tekan jari sampai perdarahan terhenti.

Tindik Tumit: Gunakan metode yang sama dengan cara tindik jari; namin, tahan tumit pada posisi menggantung untuk memungkinkan terakumulasinya darah yang menetes. Penggunaan tabung kapiler untuk mendapatkan spesimen darah mungkin diperlukan untuk uji kadar gula darah.

Urin
Clinitest: Celupkan strip reagen ke dalam spesimen urin, angkat strip tersebut, tunggu selama 10 detik, baca dengan cara membandingkan strip dengan blok warna.
Diastix: Celupkan strip reagen ke dalam spesimen urin, angkat strip tersebut, tunggu selama 30 detik, baca dengan cara membandingkan strip dengan blok warna.
Test-tape: Robek pita reagen sepanjang 3,8 cm, celupkan ke dalam sampel urin, angkat strip tersebut, tunggu selama 60 detik, baca pita dengan membandingkan bagian gelap pita tersebut dengan bagan warna.

Faktor yang Mempengaruhi Temuan Laboratorium
Darah
  • Tetesan darah yang tidak cukup untuk dilakukan sebuah pengujian.
  • Memeras jari dapat memberikan temuan yang sedikit keliru.

Urin
  • Urin yang sudah terlalu lama dapat mempengaruhi temuan uji.
  • Obat yang dapat menyebabkan temuan negatif keliru, antara lain levodopa, aspirin, asam askorbat, tetrasiklin, dan metildopa.

Masalah Klinis
PENURUNAN KADAR: Dosis insulin berlebihan.
PENINGKATAN KADAR: Diabetes melitus; hiperalimentasi, stres berlebihan.
OBAT YANG DAPAT MENINGKATKAN KADAR GLUKOSA: Steroid, tiazid diuretik.

IMPLIKASI KEPERAWATAN DAN RASIONAL
  • Kaji riwayat yang berkaitan dengan metode pengujian glukosa klien, termasuk temuan uji glukosa yang terdahulu.
  • Jawab pertanyaan klien.
 PENYULUHAN KLIEN
  • Diskusikan prosedur (darah dan/atau urin) dengan klien. Minta klien memeragakan prosedur.
  • Diskusikan urutan tindakan yang harus dilakukan klien jika temuan uji abnormal.
  • Instruksikan klien menggunakan insulin atau obat hipoglikemik oral pada saat yang sudah ditetapkan.
  • Jelaskan pada klien untuk segera memberi tahu tanda dan gejala hipoglikemia atau hiperglikemia.
  • Jelaskan kepada klien untuk mencatat temuan uji glukosa secara akurat.
  • Anjurkan klien menepati janji medis dengan dokter.

PENTING : Terimakasih sudah berkunjung ke website Kami. Untuk yang mengambil artikel dari website Kami, dimohon untuk mencantumkan sumber pada tulisan / artikel yang Anda muat. Terimakasih atas kunjungannya.

Sumber : 
  1. LeFever Ke, Joyce. 2002. Pedoman Pemeriksaan Laboratorium & Diagnostik ; Edisi 6. Hal : 217 - 219. Cetakan 2017. EGC ; Jakarta
 Baca juga :

DONASI VIA DANA ke 085862486502 Bantu berikan donasi jika artikelnya dirasa bermanfaat. Donasi Anda ini akan digunakan untuk memperpanjang domain www.infolabmed.com. Donasi klik Love atau dapat secara langsung via Dana melalui : 085862486502. Terima kasih.

Post a Comment

0 Comments