Mendeteksi Infeksi Bakteri Pada Bayi Baru Lahir



Demam pada bayi muda dapat disebabkan oleh infeksi bakteri. Ini termasuk infeksi darah (bakteremia), infeksi saluran kemih, dan otak atau infeksi cairan tulang belakang (meningitis bakteri).



Menentukan apakah bayi memiliki infeksi bakteri saat ini melibatkan biaya yang cukup besar dan risiko. Sebuah penyedia layanan kesehatan harus mendapatkan sampel darah, urine, dan cairan serebrospinal, yang dapat memerlukan prosedur invasif seperti pungsi lumbal (spinal tap). Sampel tersebut kemudian dibiakkan untuk tumbuh dan mengidentifikasi bakteri. Sambil menunggu hasil tes, bayi dapat dirawat di rumah sakit atau diberi antibiotik yang dapat berubah menjadi tidak perlu.

Ketika bakteri menginfeksi seseorang, mereka memicu sistem kekebalan tubuh untuk mengaktifkan gen-gen tertentu, sehingga menciptakan"biosignature"  berbeda. Pada orang dewasa dan anak-anak yang lebih tua, tes diagnostik dapat membedakan antara infeksi bakteri dan virus dengan menganalisis respon sistem kekebalan tubuh. Tapi sudah jelas apakah pendekatan ini mungkin juga bekerja pada bayi, karena sistem kekebalan tubuh mereka yang belum matang mungkin tidak menghasilkan respon terukur.

Sebuah tim yang dipimpin oleh Drs. Prashant Mahajan di Rumah Sakit Anak Michigan, Nathan Kuppermann di University of California Davis Medical Center, dan Octavio Ramilo di Rumah Sakit Anak di Columbus, Ohio, berangkat untuk menentukan apakah mereka bisa menentukan biosignature RNA pada bayi untuk mendiagnosa infeksi bakteri.

Para peneliti mendaftarkan lebih dari 1.800 bayi yang terlihat di 22 departemen darurat yang berbeda yang merupakan bagian dari Pediatric Emergency Care Applied Research Network (PECARN). Bayi memiliki demam, yang usia 2 bulan atau lebih muda, dan memiliki sampel darah yang diambil.

Tim pertama kali didefinisikan potensial set gen untuk biosignatures dengan menganalisis sampel darah dari bayi demam, termasuk 89 dengan infeksi bakteri dan 190 tanpa infeksi. Sebuah kelompok pembanding termasuk 19 bayi non-demam yang sehat. Analisis mengidentifikasi biosignature dari 66 gen yang bisa membedakan bayi dengan infeksi bakteri dari mereka yang tidak.

Untuk memvalidasi keakuratan biosignature RNA, para ilmuwan menganalisis sampel darah dari set kedua bayi demam. Biosignature terbukti menjadi sensitif 87 persen, benar mengidentifikasi sampel dengan infeksi bakteri. Para peneliti selanjutnya diidentifikasi satu set 10 gen yang bisa membedakan bayi dengan bakteremia dari mereka yang tidak.
Baca juga : Meridian Bioscience, Inc, Menerima izin FDA Untuk Tes Molekuler Baru Deteksi Mycoplasma Pneumoniae
Baca juga : Pengujian pH Cairan Pleura Pada RAPIDPoint® 500 Blood Gas Analyzer 
Sumber :
National Institute of health. 2016. Detecting bacterial infections in newborns. Diakses tanggal 10 oktober 2016. link ; https://www.nih.gov/news-events/nih-research-matters/detecting-bacterial-infections-newborns

DONASI VIA DANA ke 085862486502 Bantu berikan donasi jika artikelnya dirasa bermanfaat. Donasi Anda ini akan digunakan untuk memperpanjang domain www.infolabmed.com. Donasi klik Love atau dapat secara langsung via Dana melalui : 085862486502. Terima kasih.

Post a Comment

0 Comments