Ilmuwan Pangan Akui Makan Makanan Ultra-Proses: Mengapa 'Makanan Buruk' Tetap Jadi Pilihan?

Table of Contents

I study the effects of ultra-processed foods... here's why I still eat 'the bad ones' | Daily Mail Online


Dr. Kevin Hall, seorang ilmuwan gizi ternama yang telah lama meneliti dampak makanan ultra-proses (UPF) terhadap kesehatan, mengungkapkan bahwa dirinya masih mengonsumsi makanan tersebut, bahkan yang dianggap "buruk". Pengakuan ini muncul di tengah meningkatnya kekhawatiran publik tentang hubungan antara UPF dan berbagai masalah kesehatan kronis.

Hall menghabiskan 21 tahun karirnya sebagai ilmuwan nutrisi dan metabolisme di National Institutes of Health (NIH) sebelum mengundurkan diri pada musim semi tahun ini. Pengunduran dirinya terjadi di tengah keluhan bahwa penelitiannya mengalami penyensoran oleh pemerintahan Trump. Dalam sebuah wawancara baru-baru ini, Hall membuka diri tentang pola makan hariannya dan mengakui bahwa dia menikmati UPF karena rasanya enak dan menghemat waktu.

Pandangan Dr. Hall tentang Makanan Ultra-Proses

Dr. Hall menjelaskan bahwa dia tidak selalu menghindari UPF sepenuhnya. Ia berpendapat bahwa tidak semua makanan ultra-proses buruk. Ia menekankan bahwa kualitas makanan, komposisi gizi, dan konteks konsumsi adalah faktor penting. "Hanya karena sesuatu diproses secara berlebihan, bukan berarti itu otomatis buruk bagi Anda," katanya.

Sebagai contoh, Hall menggunakan saus marinara yang rendah gula dan natrium untuk hidangan pasta. Ini adalah pilihan praktis yang menghemat waktu persiapan. Analisis yang dilakukan oleh Hall dan rekannya pada tahun 2019 menemukan bahwa peserta yang mengonsumsi makanan ultra-proses cenderung makan sekitar 500 kalori lebih banyak per hari dibandingkan mereka yang mengonsumsi makanan yang tidak diproses. Hal ini menunjukkan bahwa makanan ultra-proses dapat bersifat adiktif. Meskipun demikian, Hall mengatakan dia tidak terlalu khawatir tentang UPF dan memperlakukannya sebagai "zat rekreasi".

Pola Makan Harian Dr. Hall: Kejutan di Setiap Gigitan

Dalam pengakuannya tentang pola makan hariannya, Dr. Hall mengungkap beberapa kebiasaan yang mungkin mengejutkan. Pertama, ia mengaku tidak makan sarapan. Padahal, beberapa ahli gizi berpendapat bahwa melewatkan sarapan dapat menyebabkan kekurangan energi, kesulitan berkonsentrasi, makan berlebihan di kemudian hari, atau ketidakseimbangan gula darah. Namun, Hall mengatakan bahwa dia "bukan pemakan sarapan" dan lebih suka memulai hari dengan kopi.

Sebagai camilan pagi, sekitar pukul 11:30, ia memilih buah-buahan, kacang-kacangan, atau telur rebus. Untuk makan siang, pukul 1 siang, ia biasanya menyantap sisa makanan dari malam sebelumnya. Pada makan malam, saus marinara, yang biasanya dibuat dengan tomat, bawang putih, rempah-rempah, dan bawang bombay, memainkan peran penting dalam keluarganya. Resep favoritnya adalah mencampur saus dengan kerang beku dan pasta gandum utuh, serta beberapa sayuran panggang.

Bagi anak-anaknya, Hall dan istrinya memilih makanan yang mereka ketahui akan disukai anak-anak mereka, yang sangat pemilih. Meskipun mereka menyukai salmon Atlantik yang dibudidayakan, sayuran, nasi, dan kacang-kacangan, makanan favorit lainnya adalah chicken nuggets.

Kontroversi Chicken Nuggets dan UPF Lainnya

Ahli gizi umumnya tidak menyarankan UPF seperti chicken nuggets, karena penelitian telah mengaitkannya dengan berbagai dampak negatif pada kesehatan, termasuk peningkatan risiko kanker, penyakit jantung, stroke, dan kematian dini. Makanan ini seringkali mengandung kadar lemak, gula, dan garam yang tidak sehat, serta kekurangan serat, vitamin, dan mineral penting. Namun, bagi Hall, chicken nuggets adalah solusi makan malam yang praktis untuk anak-anaknya yang pemilih. "Ini bisa sedikit menantang, tetapi kami membuatnya berhasil untuk seluruh keluarga," tambahnya.

Dampak Luas Makanan Ultra-Proses

Makanan ultra-proses telah mengalami peningkatan pesat di Amerika Serikat dan negara-negara lain dalam beberapa dekade terakhir, seiring dengan meningkatnya angka obesitas dan penyakit terkait diet lainnya. Makanan ini, yang seringkali tinggi lemak, natrium, dan gula, biasanya murah, diproduksi secara massal, dan mengandung pewarna serta bahan kimia tambahan yang tidak ditemukan di dapur rumah. Contohnya adalah sereal manis dan keripik kentang, pizza beku, soda, dan es krim. Bahkan pilihan yang lebih sehat seperti saus pasta dan salad siap saji juga sering diproses.

Penelitian telah mengaitkan makanan ultra-proses dengan efek kesehatan negatif, tetapi apakah pemrosesan makanan itu sendiri (bukan jumlah kalori atau bahan kimia di dalamnya) yang menjadi penyebabnya masih belum pasti. Mengikuti analisisnya pada tahun 2019, Hall meluncurkan studi multi-juta dolar yang lebih mendalam tahun ini yang melibatkan tiga lusin peserta yang dibayar $5.000 masing-masing untuk mendedikasikan 28 hari hidup mereka untuk ilmu pengetahuan. Hasil penelitian ini diharapkan akan dipublikasikan akhir tahun ini. Di konferensi ilmiah pada November 2024, ia melaporkan bahwa 18 peserta uji coba pertama mengonsumsi sekitar 1.000 kalori lebih banyak per hari dari diet ultra-proses yang sangat enak dan padat energi dibandingkan mereka yang mengonsumsi makanan yang minimal diproses, yang menyebabkan penambahan berat badan.

Investasi dalam Penelitian Gizi

NIH menghabiskan sekitar $2 miliar per tahun, sekitar lima persen dari total anggarannya, untuk penelitian nutrisi, menurut dokumen Senat. Penelitian Dr. Hall dan orang lain terus berupaya untuk memahami dampak makanan ultra-proses terhadap kesehatan dan bagaimana kita dapat membuat pilihan makanan yang lebih sehat.

Ikuti dan Dukung Infolabmed.com

Mari terhubung melalui media sosial dan dukung perkembangan website Infolabmed.com

Follow Media Sosial Infolabmed.com

📢

Telegram

Follow
👍

Facebook

Follow
🐦

Twitter/X

Follow

Dukungan untuk Infolabmed.com

Beri Donasi untuk Perkembangan Website

Dukung Infolabmed.com dengan memberikan donasi terbaikmu melalui DANA. Setiap kontribusi sangat berarti untuk pengembangan dan pemeliharaan website.

Donasi via DANA

Produk Infolabmed

Alat Pemeriksaan Glukosa Darah

Nama Produk: PORLAK BGM-102 - Alat Cek Gula Darah Digital Akurat, Hasil 5 Detik, Bonus Lancet & Baterai

Harga: Rp 270.000

© 2025 Infolabmed.com | Terima kasih atas dukungannya

Infolabmed
Infolabmed infolabmed.com merupakan kanal informasi tentang Teknologi Laboratorium Medik meliputi Materi Kuliah D3 dan D4, Informasi Seminar ATLM, Lowongan Kerja. Untuk dukung website infolabmed tetap aktif silahkan ikut berdonasi melalui DANA = 085862486502.

Post a Comment