Perbedaan ANA IF dan ANA Profile: Mana yang Lebih Anda Butuhkan?
INFOLABMED.COM - Dalam diagnosis penyakit autoimun seperti Lupus (SLE), dua jenis pemeriksaan yang sering membingungkan adalah ANA IF dan ANA Profile. Meski sama-sama mendeteksi antibodi autoimun, keduanya memiliki tujuan, metode, dan tingkat spesifisitas yang berbeda. Memahami perbedaannya sangat penting untuk interpretasi hasil yang akurat.
Apa Itu ANA IF?
ANA IF (Antinuclear Antibody by Indirect Immunofluorescence) adalah tes skrining awal untuk mendeteksi adanya antibodi antinuklear (ANA) dalam darah. Tes ini adalah "standar emas" untuk pemeriksaan ANA.
Cara Kerja: Sampel serum pasien ditambahkan ke sel manusia (biasanya sel HEp-2) di atas slide. Jika terdapat ANA, antibodi tersebut akan menempel pada inti sel. Kemudian, ditambahkan antibodi sekunder yang dilabeli dengan zat fluoresen. Di bawah mikroskop fluoresens, pola pewarnaan tertentu pada inti sel akan terlihat, seperti homogen, speckled, atau perifer.
Fungsi Utama: Sebagai tes penyaring. Hasil positif menunjukkan kemungkinan adanya penyakit autoimun, tetapi tidak spesifik untuk penyakit tertentu. Hasilnya dilaporkan sebagai Titer (misalnya 1:80, 1:160) dan Pola.
Apa Itu ANA Profile?
ANA Profile (atau Antibody Profile) adalah tes lanjutan yang dilakukan setelah hasil ANA IF positif atau ada kecurigaan klinis yang kuat. Tes ini mendeteksi antibodi autoimun yang spesifik dan menargetkan antigen inti sel tertentu.
Cara Kerja: Menggunakan metode seperti ELISA atau Immunoblot untuk mengidentifikasi dan mengukur kadar antibodi spesifik, seperti:
Anti-dsDNA: Sangat spesifik untuk Lupus (SLE).
Anti-Smith (Anti-Sm): Juga sangat spesifik untuk SLE.
Anti-Ro (SS-A) dan Anti-La (SS-B): Terkait dengan Sindrom Sjögren dan SLE.
Anti-RNP: Terkait dengan Mixed Connective Tissue Disease (MCTD).
Antibodi lainnya seperti Anti-Scl-70, Anti-Jo-1, dll.
Fungsi Utama: Untuk mengonfirmasi diagnosis dan membedakan jenis penyakit autoimun tertentu. Hasilnya membantu menentukan prognosis dan aktivitas penyakit.
Mana yang Lebih Dibutuhkan?
Dokter mencurigai penyakit autoimun berdasarkan gejala.
Tes ANA IF
dilakukan sebagai skrining awal. Jika negatif, kemungkinan penyakit autoimun sistemik seperti Lupus menjadi sangat rendah.
Jika ANA IF positif
atau meskipun negatif tetapi kecurigaan klinis tetap tinggi, maka ANA Profile dilakukan untuk mencari antibodi spesifik yang dapat memastikan diagnosis.
Jadi, ANA IF adalah gerbang pertama, sedangkan ANA Profile adalah pintu konfirmasi yang memandu dokter kepada diagnosis penyakit autoimun yang spesifik. Keduanya saling melengkapi dalam tata laksana pasien. Konsultasikan selalu hasil pemeriksaan Anda dengan dokter spesialis penyakit dalam untuk interpretasi yang tepat.
Related: ANA Profile: Tes Penting untuk Diagnosis Penyakit Autoimun, Ini yang Perlu Anda Tahu!

Post a Comment