Pemeriksaan Jamur pada Kulit dan Rambut (KOH) | Seri Edukasi Teknologi Laboratorium Medik


Penyakit kulit yang disebabkan oleh jamur pada tahun 1996-1998 merupakan penyakit kulit yang menempati urutan kedua terbanyak dari insiden penyakit kulit. Pada tahun 2002 penyakit dermatofitosis, merupakan penyakit kuit yang menduduki urutan pertama dibandingkan dengan penyakit kulit yang lain.


Kurap (ringworm) atau tinea adalah infeksi jamur pada kulit. Tinea terjadi pada permukaan badan, kulit kepala, kuku, dan sela – sela jari kaki. Infeksi silang antar manusia sering terjadi pada hewan dan tanah yang terinfeksi juga dapat menyebabkan infeksi pada manusia.

Pada kulit, infeksi jamur menimbulkan lesi sirkuler, suatu massa yang tersusun dari hifa – hifa yang bercabang, spora jamur juga dapat ditemukan pada rambut dan kuku yang terinfeksi. Mikosis Superfisial merupakan penyakit kulit yang disebabkan oleh jamur yang menyerang kulit pada bagian epidermis yang mengandung keratin yaitu Stratum korneum basale misalnya : kulit, rambut, kuku. Penyakit ini banyak ditemukan di Indonesia dan merupakan penyakit rakyat.

Prosedur Kerja   
Metode : Pengambilan spesimen pada kulit dan rambut

Prinsip
Larutan KOH 10% atau 20% akan melisiskan, kulit, kuku, dan rambut sehingga bila mengandung jamur, dibawah mikroskop akan terlihat hypa atau spora.

Pengambilan Spesimen
  • Bersihkan daerah yang terinfeksi dengan kapas alkohol.
  • Dengan skalpel steril, kerok bagian pinggir lesi perlahan – lahan  untuk melepaskan skuama,. Kumpulkan skuama pada object glass. Ambil beberapa rambut yang patah atau rusak pada daerah kulit kepala yang terinfeksi memakai pinset lebar. Letakkan rambut pada kaca objek.
  • Tambahkan setetes larutan lactophenol blue mounting dan satu tetes larutan KOH 20% pada skuama. Tutup spesimen dengan deck glass.
  • Letakkan preparat di dalam cawan petri yang tertutup, preparat dilapisi dengan kapas basah supaya spesimen tidak mudah mengering.  Diamkan selama 30 – 50 menit untuk menjernihkannya, tergantung kekebalannya.
Pemeriksaan Mikroskopik
Periksa spesimen yang sudah dijernihkan, memakai mikroskop pembesaran 10x dan 40x. Atur diafragma hingga dihasilkan bayangan objek yang jelas. Catat hasil yang ditemukan pada spesimen tersebut


Interpretasi Hasil
o    Ditemukan hifa atau spora jamur
o    Tidak ditemukan hifa atau spora jamur
Baca juga :
PENTING : Terimakasih sudah berkunjung ke website Kami. Untuk yang mengambil artikel dari website Kami, dimohon untuk mencantumkan sumber pada tulisan / artikel yang Anda muat. Terimakasih atas kunjungannya.
Sumber :
  1. Pedoman Teknik Dasar Laboratorium. (2012). Mikologi Pemeriksaan jamur pada kulit dan rambut. Hal : 220 – 221. Jakarta : Buku Mikologi Kedokteran
Kontributor Artikel : Nafa Ardila



DONASI VIA DANA ke 085862486502 Bantu berikan donasi jika artikelnya dirasa bermanfaat. Donasi Anda ini akan digunakan untuk memperpanjang domain www.infolabmed.com. Donasi klik Love atau dapat secara langsung via Dana melalui : 085862486502. Terima kasih.

Post a Comment

0 Comments